Bogor – Civitas akademika Unhan Fakultas Teknologi Pertahanan gelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ” Standarisasi kebutuhan sistem persenjataan TNI guna mendukung kebijakan strategis pembangunan dan pengembangan industri pertahanan serta kemandirian dan penguasaan teknologi nasional Tahun 2019 – Strategi Inovasi Rudal”, bertempat di Ruang Serba guna gedung auditorium Kampus Bela Negara Unhan, Komplek IPSC Sentul. Kamis (8/8).
Kegiatan FGD ini menghadirkan narasumber Kepala dinas Material Senjata dan Elektronika Angkatan Laut Mabesal Laksamana Pertama TNI Dono Herbowo, S.T., M.Tr(Han), dan General manager Senjata PT. Pindad, Dr. Yayat Ruyat, M.Eng. Kegiatan diskusi ini dimoderatori oleh Ketua Pusat Studi Teknologi Persenjataan Unhan Kolonel Laut (E) I Jengah Putra Apriyanto, S.T., M.Si(Han).
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan Romie Oktovianus Bura, B.Eng(Hons.)., MRAeS., Ph.D menyampaikan, perkembangan teknologi terdiri dari laut dan pulau memerlukan strategi pertahanan yang spesifik dengan menggunakan alat utama sistem senjata yang mempunyai kemampuan jelajah jauh, teknologi tinggi, serta kecepatan yang mumpuni untuk mengimbangi ancaman yang sangat dimungkinkan menggunakan media laut dan udara. Melalui kegiatan ini diharapkan FGD pusat studi teknologi persenjataan dapat memberikan sumbangan dan pemikiran dalam merumuskan Strategi Inovasi Teknologi rudal yang berupa analyze requirements and design architecture rudal dimasa mendatang.
Sesi inti dari FGD Fakultas Teknologi Pertahanan ini diawali dengan pemaparan oleh Kadissenlekal Laksma TNI Dono Herbowo, ST., M.Tr (Han) dengan tema ” Inovasi Rudal Nasional”, pada pemaparannya menjelaskan tentang sebuah pertanyaan Mengapa Rudal? hal ini karena Rudal sangat strategis bagi suatu negara, tentunya dilihat dari Balingstra yang ada. Negara yang memiliki teknologi tinggi, senjata rudal menjadi senjata yang strategis.sebagai Contoh AS dan sekutunya meledakkan rudal ke Suria, selain itu Uji coba Rudal Korea Utara bisa membawa suatu efek yang luar biasa terhadap negara super power. Selain itu China juga mengembangkan teknologi Rudal yang sudah mencapai hipersonik, sehingga apabila negara yang bisa menguasai Rudal dapat menjadi deterrence efek yang luar biasa. Sehingga Rudal Nasional perlu dikembangkan. Dimana ancaman LCS sangat mempengaruhi Indonesia.
Beberapa aspek yang masih terkendala dalam pengembangan rudal seperti sumber bahan baku, aspek konsistensi dari para ahli dari Rudal Nasional, selain itu Untuk sarana uji dinamik sudah ada namum membutuhkan tempat yang khusus. Untuk penguatan konsosrsium dibutuhkan penguatan kebijakan dari kemhan dan komitmen dari masing-masing matra. Harus ada komitmen untuk membeli produk dalam negeri terutama rudal yang akan dikembangkan. Selain itu, kita juga harus meningkatkan deterrence efek dengan membeli dari luar negeri karena pengembangan rudal nasional belum memberikan kekuatan pertahanan dalam negeri. Sehingga perlu ada kebijakan dan regulasi pemerintah yang tidak dipengaruhi oleh hal apapun.
sementara pemapar ke dua pada FGD ini General Manager Senjata PT. Pindad (Persero) Dr. Yayat Ruhyat, M.Engenjelaskan tentang Kebijakan nasional terkait pengembangan rudal nasional dan terkini. dalam pemaparannya dijelakan tentang beberapa program pengembangan rudal yang saat ini masih dalam tahap TRL 2 yaitu Formulated Concept. Rudal-rudal yang digunakan Indonesia dari tahun 1968-2019. Rudal jenis anti-ship missile, anti-tank missile dan surface to air missile.
Dalam pemaparannya dijelaskan tentang Teknologi Pemampu Rudal atau enable technology yang harus diperdalam menggali kemampuan SDM dalam negeria, .Terkait strategi inovasi rudal Tentunya Indonesia harus mengembangkan suatu bentuk kerjasama yang mencakup Triple Helix serta kepemilikan lisensi, joint production, dan joint developmen dengan pihak pengembang, kemudian ke joint lisensi, joint development dan produksi sendiri.
Dalam FGD ini juga dikembangkan dalam diskusi dan tanya jawab antara peserta dengan narasumber, seperti pengembangan konseptual design mengenai rudal, pengembangan teknologi rudal melalui transfer of Technology.
Kegiatan diskusi ini dihadiri oleh pejabat eselon I,II,III, IV, Dosen dan seluruh mahasiswa prodi teknologi persenjataan Fakultas Teknologi Pertahanan, serta perwakilan Undangan dari Balitbang Kemhan, Mabesal, Dislibang AU, Pindad,LAPAN, dan PT. LEN. Kegiatan FGD ini diakhiri dengan pemberian cinderamata oleh Dekan FTP yang di wakili oleh Wakil Dekan FTP Brigadir Jenderal TNI Dr.(Cand) Deni Dadang A.R., M.Si(Han) yang dilanjutkan dengan foto bersama. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan