Bogor – Mahasiswa Program Studi S2 Manajemen Bencana Universitas Pertahanan (Unhan) dalam rangka meningkatkan kapasistas melaksanakan kunjungan lapangan ke Indonesia Disaster Relief Training Ground (INA-DRTG) yang dipimpin oleh Ses Prodi Manajemen Bencana Fakultas Keamanan Nasional Unhan Kolonel Kes Dr. IDK. Kertawidana, SKM., MKKK. Bertempat di Kawasan IPSC Sentul-Bogor. Kamis, (19/9).
Sebanyak 30 Mahasiswa Program Studi S2 Manajemen Bencana Universitas Pertahanan (Unhan) diajak mengenal lebih dekat tentang logistik dan peralatan kebencanaan, serta menyaksikan langsung model pelatihan dan simulasi penyelamatan korban bencana.
Ses Prodi Manajemen Bencana Fakultas Keamanan Nasional Unhan dalam sambutannya mengatakan kunjungan ini merupakan agenda rutin pada awal perkuliahan, yang diinisiasi Program Studi S2 Manajemen Bencana Unhan. Setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk berhubungan langsung dengan lembaga yang berkaitan erat dengan kebencanaan. Kegiatan ini juga dalam rangka membina hubungan baik dan membangun sinergitas antara Unhan dengan BNPB yang juga merupakan salah satu pendiri Program Studi S2 Manajemen Bencana Unhan.
Kunjungan lapang menjadi sebuah urgensi tersendiri karena mahasiswa S2 Manajemen Bencana yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Maka disinilah pentingnya kunjungan lapangan. Ini bisa memberikan gambaran tentang berbagai peralatan dan logistik terkait kebencanaan. Dalam waktu dekat, Prodi MB Unhan bersama Pusdiklat PB-BNPB akan melaksanakan Pelatihan Dasar Manajemen Bencana Angkatan ke-2. Pada akhirnya mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan ilmunya di masyarakat.
Kedatangan mahasiswa S2 Manajemen Bencana di Pusdiklat BNPB disambut langsung oleh tim widyaswara dan pelatih dari BNPB. Dalam sambutan yang disampaikan Widyaswara Roswanto, menjelaskan bahwa kunjungan ini menjadi perkenalan awal untuk pelatihan lanjutan terkait manajemen bencana. Secara garis besar, kita memperkenalkan logistik dan peralatan terkait penanggulangan bencana serta bagaimana penggunaannya.
Adapun Tujuan dari pengenalan tersebut yaitu agar mahasiswa mendapatkan pengetahuan dasar tentang peralatan yang digunakan dan upaya yang harus dilakukan dalam penanggulangan bencana tertentu melalui demonstrasi langsung. diharapkan pengetahuan yang didapatkan mahasiswa menjadi dasar dalam memahami dan mendalami lebih lanjut bidang manajemen bencana, sehingga mampu mengimplementasikannya di masyarakat, khususnya dalam bidang kebencanaan.
Selain diperkenalkan mekanisme kerja Pusdalops PB, biorama bencana, logistik dan peralatan serta kebaruan teknologi dalam penanggulangan bencana, para mahasiswa juga diajak merasakan langsung berbagai tipe guncangan dan skala gempa dari peralatan simulasi gempa.
Diakhir kunjungan, mahasiswa dapat menyaksikan secara langsung peragaan penyelamatan korban cedera dari dalam jurang oleh tim BNPB.