Bogor – Unhan melalui Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar peringatan Hari Perdamaian Dunia 2019 atau International Day Of Peace. Peringatan ditandai dengan Upacara hari Perdamaian Internasional serta seminar dengan tema “Indonesia Tanpa Asap Karhutla: Tantangan Merajut Perdamaian”, bertempat di Gd. Auditorium Lt.2 Unhan Kampus Bela Negara Kawasan IPSC Sentul-Bogor Jawa Barat. Senin, (23/9).
Rektor Unhan Letjen TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP. dalam upacara bertindak selaku Irup yang diikuti oleh seluruh civitas akademika Unhan. Pada upacara peringatan hari perdamaian internasional dilakukan pemukulan gong perdamaian dunia, serta dibacakan doa dari lintas agama.
Seminar hari Perdamaian Internasional menghadirkan tiga narasumber diantaranya Prof. Dr. Ir. H. Bambang Hero Saharjo, M.AGR Guru Besar Bidang Perlindungan Hutan, Mayjen TNI (Purn) Dody Usodo S., S.I.P., M.M Deputi Bid. Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK, dan Ir. Raffles Brotestes Panjaitan, M.Sc., PLT. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Selaku moderator Dosen Prodi Damai dan Resolusi Konflik Mayjen TNI (Purn) Dr. I Gede Sumertha KY, P.SC., M.SC.
Rektor Unhan selaku keynote speaker mengatakan perubahan iklim sedang disorot dunia. Perubahan iklim memberi dampak langsung terhadap kelangsungan hidup umat manusia. beberapa contoh dampak iklim yang dimaksud yakni adanya kenaikan permukaan air laut, curah hujan yang ekstrem, badai/taifun yang semakin besar dan semakin sering, serta kekeringan yang tidak wajar. Dampak perubahan iklim tersebut memberi pengaruh signifikan pada kehidupan manusia.
PBB mencatat bahwa bencana alam, di dalamnya termasuk bencana akibat perubahan iklim, telah menimbulkan pengungsian 3 (tiga) kali lebih banyak daripada konflik bersenjata. Jutaan warga terpaksa berpindah untuk menyelamatkan diri dari bencana yang datang.
Ketahanan pangan dunia terancam karena kekeringan ekstrem dan meningkatnya salinitas pesisir karena merembesnya air laut ke daratan.
Kondisi politik atau geopolitik antar negara juga terpengaruh oleh perubahan iklim tersebut, seperti yang kita lihat kasus Karhutla di Indonesia yang mempengaruhi Singapura dan Malaysia, atau dalam kasus mencairnya es di perairan Antartika yang berpotensi menimbulkan konflik teritorial antara Rusia, Usa, Kanada dan Denmark.
Membicarakan perubahan iklim di Indonesia tentu akan membawa kita ke permasalahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Karhutla menjadi fenomena yang berulang kali terjadi di Indonesia, serta menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. Karhutla disebut sebagai penyebab perubahan iklim karena dipicu oleh kekeringan ekstrem yang melanda daerah gambut.
Permasalahan Karhutla tentu tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak tertentu saja. Perlu adanya aksi kolaborasi antara pemerintah dengan stakeholder yang ada seperti para akademisi, LSM, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan lain-lain.
Rektor Unhan berharap seminar ini dapat memberi pencerahan agar semua pihak dapat duduk bersama, berpikir dengan jernih untuk mencari solusi paling tepat dalam penyelesaian permasalahan Karhutla dan dampaknya terhadap manusia. Selain itu, diharapkan permasalahan tersebut jangan sampai meluas dan dapat menimbulkan konflik yang semakin besar.
Prof. Dr. Ir. H. Bambang Hero Saharjo, M.Agr. selaku pembicara pertama menyampaikan materi mengenai tantangan serta solusi bidang akademi untuk mengatasi karhutla, Ir. Raffles Brotestes Panjaitan, M.Sc. narasumber kedua menyampaikan materi seminar mengenai langkah konkrit Kementerian LHK dalam menangani kebakaran hutan, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber ketiga Mayjen TNI (Purn) Dody Usodo S., S.I.P., M.M., mengenai kondisi sosial masyarakat terdampak karhutla.
Setelah pemaparan dari ketiga narasumber Kegiatan seminar ini dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi antara narasumber dan seluruh mahasiwa Unhan dipimpin moderator yang langsung di jawab oleh narasumber.
Sebelum acara seminar ditutup dilakukan penyerahan cinderamata dan hadiah pemenang lomba foto Hari Perdamaian Dunia oleh Rektor Unhan yang diwakili oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional Laksamana Muda TNI Dr. Siswo Hadisumantri, S.T., M.MT., kepada para Narasumber dan pemenang lomba foto yang dilanjutkan dengan foto Bersama.
Turut hadir dalam seninar Para Pejabat Eselon I, II, III dan IV, Para Dosen dilingkungan Unhan serta para undangan dari berbagai latar belakang seperti Wahid Institute, WALHI, Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, serta lembaga lainnya.(Clr)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan