Bogor– Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan Tema “Manajemen SDM Pertahanan : Penyiapan Komponen Cadangan”, bertempat di Gd. Auditorium Unhan, Kampus Unhan Kawasan IPSC Sentul – Bogor. Kamis, (13/2).
Seminar menghadirkan narasumber dari Ketua Panja RUU PSDN Komisi 1 DPR RI 2014-2019 Satya Widya Yudha, M.Sc, Laksdya TNI (Purn) Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc, Dosen Unhan Mayjen TNI (Purn) Dr. M. Nakir, serta Dir Sumdahan Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Priyanto, S.IP., M.Si (Han), selaku moderator Sekretaris Program Studi Doktoral Ilmu Pertahanan Fakultas Keamanan Nasional Unhan Kolonel Cba Dr. Yusuf Ali, S.E., M.M.
Dekan FMP Unhan Laksda TNI Dr. Drs. Ir. Suyono Thamrin, M.Eng.Sc yang mewakili Rektor Unhan Letjen TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.A.P membuka Seminar Nasional, dalam sambutan pembukaannya disampaikan Orientasi Pembangunan Pertahanan Negara diantaranya dengan terjaganya kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI serta terlindungnya keselamatan bangsa dari segala bentuk ancaman, terbangunnya Sishankamrata yang terintegrasi dan modern, terwujudnya pengelolaan Sumdanas untuk Hanneg serta terselengaranya pengelolaan wilayah pertahanan.
Paparan narasumber Satya Widya Yudha, M.Sc mengangkat tema “Implementasi dan Tantangan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara”, dalam paparannya mengatakan salah satu materi muatan UU PSDN adalah keikutseraan warga negara dalam usaha bela negara melalui penetapan mobilisasi untuk memperbesar dan menguatkan komponen utama (TNI). Sebab, ancaman/gangguan nyata eksistensi keutuhan bangsa dan negara di abad sekarang sudah tidak mungkin diletakan hanya pada TNI. Karena it, bagi warga negara yang berstatus komponen cadangan dana tau pendukung jika tidak memenuhi panggilan mobilisasi berpotensi terancam hukuman pidana.
Narasumber kedua Laksdya TNI (Purn) Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc, dalam paparannya mengatakan menata dan membina warga negara, sumber daya alam dan sumber daya buatan serta sarana prasarana yang perannya berfungsi meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. dalam masa damai sumber daya alam dan sumber daya buatan serta sarana prasarana nasional dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pemberdayaan pertahanan negara diarahkan untuk memelihara dan mengembangkan seluruh kekuatan dan potensi pertahanan negara secara terpadu dan terarah yang melibatkan seluruh warga negara, seluruh sumber daya nasional dan sarana prasarana nasional.
Berikutnya paparan yang disampaikan oleh Mayjen TNI (Purn) Dr. M. Nakir dengan topik Kondisi Pertahanan Indonesia dan Urgensi Komcad dalam Pertahanan Negara, Pembangunan Komcad matra darat, matra laut, dan matra udara guna memperbesar kekuatan dan kemampuan komponen utama dalam menghadapi ancaman dengan melaksanakan pendaftaran, seleksi, pelatihan dasar kemiliteran, dan penetapan dalam pembentukan satuan komponen cadangan setingkat batalyon. Pembangunan Komduk diarahkan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan dengan melaksanakan pendataan, pemilahan, pemilihan, dan verifikasi terhadap komponen komponen pendukun.
Pemapar terakhir disampaikan oleh Dir Sumdahan Ditjen Pothan Kemhan Brigjen TNI Priyanto, S.IP., M.Si (Han) mengusung topik “penyelenggaraan bela negara, penyiapan komponen pendukung dan pembentukan komponen cadangan sebagai upaya pertahanan negara”. Komcad merupakan salah satu investasi pertahanan yg sangat penting utk segera diwujudkan karena tdk ada yg bisa meramalkan bagaimana bentuk perang modern yg akan terjadi di masa depan, sehingga perlu disiapkan sejak dini. Sesuai dengan konsep Pertahanan Semesta, apabila negara dalam keadaan terancam maka negara harus mengerahkan seluruh sumber daya pertahanan untuk menghadapinya. Untuk itu pada saat Mobilisasi seluruh Warga negara Indonesia diwajibkan untuk mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Karena merupakan kewajiban maka apabila tidak dilakukan harus diberikan sanksi hukum.
Sebelum Seminar di tutup, dibuka sesi tanya jawab antara mahasiswa Unhan kepada para narasumber, banyak pertanyaan yang dilempar oleh para mahasiswa terhadap narasumber.
Seminar ini tidak hanya diikuti mahasiswa Unhan tetapi juga dihadiri pejabat Eselon I, II, III Unhan serta seluruh Dosen di lingkungan Unhan.
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan