Bogor. Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian S.T., M.Sc., DESD., menjadi narasumber pada Webinar yang mengangkat tema Aplikasi SSM-Based AR Pada Riset Kemaritiman/Militer dalam Penulisan Buku dan Jurnal yang diselenggarakan oleh BKI Academy, Universitas Pertahanan (Unhan) dan FISIP Universitas Indonesia, Jumat (5/6)
Dalam webinar kali ini Universitas Pertahanan menghadirkan Narasumber Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian S.T., M.Sc., DESD., dan Guru Besar Unhan Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M. serta Dosen Unhan Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Sulistiyanto, S.E., M.M., M.Sc., PSC. dengan Dr. Ir. Rudiyanto Dip., ISM, MIIRSM. MM. MBA.
Narasumber lainnya adalah adalah Laksamana Madya TNI (Purn) Achmad Taufiqoerrochman M., SE. Wakasal 2017-2018. Kepala Bakamla . 2018-2020, Prof Dr Sudarsono Hardjosoekarto Guru Besar FISIP Universitas Indonesia , Dr. Rachma Fitriati, M.Si., M.Si (Han) Dosen dan Peneliti Pascasarjana FIA Universitas Indonesia, Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. Dekan FISIP Universitas Indonesia.
Dalam Paparannya Rektor Unhan menyampaikan banyak peristiwa bersejarah menunjukan bagaimana keputusan-keputusan yang dilahirkan oleh institusi TNI bisa menjadi energi yang kuat untuk mendorong elemen sipil dan birokrasi untuk melakukan satu terobosan, terutama di ranah politik.
Pada sisi lain berkembang isu modernisasi militer didunia di picu oleh Revolutionary in Military (RMA) dan kemunculan Transnational Organized Crimes (TOC), dan banyak Negara menilai RMA harus dilakukan demi terjaminnya keamanan nasional, termasuk untuk menghadapi meningkatnya ancaman TOC. RMA juga mendorong kemajuan pada industry militer yang pada gilirannya dibarengi oleh perubahan bentuk-bentuk konflik yang ada di dunia, dan hal ini menjadi penting ketiak TNI harus bertransformasi untuk menghadapi globalisasi.
Tindakan nyata untuk membuktikan bahwa dari kajian-kajian mengenali globalisasi, keamanan nasional dan sosiologi militer,institusi militer adalah institusi sosial yang paling adaptif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dunia.
Teknik analisis menggunakan SSM untuk tesis di Unhan digunakan sejak 2014 dan Seskoal sejak 2019 didahului dengan teknik pengolahan data menggunakan program aplikasi NVivo, dimana NVivo bermanfaat untuk membantu riset kuantitatif secara efisien, membantu konsumsi logika dan desain penelitian, dan memberikan fasilitas untuk menganalisis konten.
Guru Besar Unhan sekaligus Ketua Majelis BKI Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M. memaparkan materi “Membangun SDM Berkelas Dunia dengan Berbasis World Class Navy”,. Dalam paparannya disampaikan bahwa suatu metodologi penelitian yang tujuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sifatnya konpleks pluralist dimana unsur kualitatif dan ketidakpastian cukup dominan.
Soft System Methodology Based Action Research (SSM Based Ar) terdiri dari tujuh tahap dimana tahap 1 dan 2 adalah menemukan masalah, tahap 3 memformulasikan definisi akar (robot definition), tahap 4 membangun model konseptual, dan tahap 5 adalah compaire model konseptual dengan realita, tahap 6 adalah menentukan model, terakhir tahap ke 7 adalah mengambil tindakan.
Strategi implementasi world class navy adalah membangun SDM, membangun organisasi, meningkatkan penguasaan teknologi angkatan lautan, dan meningkatkan kemampuan operasi dan latihan.
Untuk mewujudkan kekuatan TNI AL yang diharapkan, dibutuhkan system pembinaan SDM yang tepat dan komprehensif antara lain recruitment berdasarkan forecasting dan manpower planning dan dilakukan sesuai syarat standar kecakapan ideal, Pendidikan antara lain pengembangan dan peningkatan kualitas lemdik, Penempatan Jabatan yang memerlukan uji kompetensi sebagai dasar dan Pola Karier yang senantiasa dimonitor dan dievaluasi serta tour of area dan tour of duty.
Pemapar berikutnya adalah Laksamana Madya TNI (Purn) Achmad Taufiqoerrochman M., SE. dimana dalam paparannya menyampaikan kompleksitas dalam membangun kekuatan itu luar biasa, ada lima tantangan struktural, dimana kita lebih fokus pada postur bukan kepada kemampuan sehingga kita lebih berpikir terkait jumlah yang kita butuhkan, kedua, kita belum terbiasa menyampaikan risiko, ketiga konsep bertempur belum jelas, keempat data dan perencanaan belum bisa digunakan, dan yang kelima adalah anggaran yang terbatas sehingga menghambat pelaksanaan skala prioritas. Dari kompleksitas permasalahan tersebut, dituangkan dalam sebuah konsep operasi maritim, konsep tersebut sebagai dokumen strategis yang dapat menjelaskan bagaimana suatu kekuatan maritim dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek strategis.
Selanjutnya paparan berikutnya secara berturut –turut disampaikan oleh Prof Dr Sudarsono Hardjosoekarto Guru Besar FISIP Universitas Indonesia, Dr. Ir. Rudiyanto Dip., ISM, MIIRSM. MM. MBA. Dosen Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN), Laksamana Muda TNI (Purn) Dr. Sulistiyanto, S.E., M.M., M.Sc., PSC Dosen Universitas Pertahanan Indonesia, Dr. Rachma Fitriati, M.Si., M.Si (Han) Dosen dan Peneliti Pascasarjana FIA Universitas Indonesia dan Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc. Dekan FISIP Universitas Indonesia dengan Moderator Arif Bijaksana Prawira Negara Kepala BKI Academy.