Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Dr. Amarulla Octavian S.T., M.Sc., DESD., menjadi narasumber dalam webinar dengan tema “Bersatu, Kader Bela Negara Lawan Covid-19, dengan keynote speaker Menteri Pertahanan RI H. Prabowo Subianto sekaligus membuka webinar, Selasa (30/6).
Webinar ini diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Utara. Selain Rektor Unhan, webinar juga menghadirkan Menteri Dalam negeri yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik Dr. Drs. Yusharto H, M.Pd, Gurbenur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, Gubernur Provinsi Sulut, Olly Dondokambey, Technical Officer Country Health Emergency Prepanrednes IHR WHO, Glen P M Lolong dan Anggota DPRD serta sebagai Ketua Forum Bela Negara Sulut Rocky Wowor, dengan moderator webinar Kabid Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa Johnny Suak didampingi Protokol Pemprov Sulawesi Utara Ibu Imelda.
Dalam Sambutan webinar ini Menhan RI menyampaikan bahwa disaat ini negara Indonesia dan seluruh negara didunia sedang menghadapi pandemi Covid-19, sehingga seluruh rakyat harus bersatu dan bekerja sama membantu melawan Covid-19, karena dampak Pademi Covid 19 dapat menurunkan perekonomian dunia termasuk Indonesia, yang berimplikasi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Diharapkan sebagai bangsa harus meningkatkan kewaspadaan dan mempersatukan semua unsur dan elemen. Kunci daripada kita berhasil memenangkan pertahanan terhadap serangan pandemi COvid-19 adalah Persatuan kerjasama, disiplin, kepatuhan, kekompakan, yang intinya seluruh rakyat harus bertanggung jawab. Seluruh bangsa harus bersatu dan kompak serta bekerja sama untuk saling membantu. Pandemic Covid 19 merupakan ujian bagi Indonesia yang tentunya harus mampu dihadapi warga negara, melalui kesadaran belanegara.
Rektor Unhan menyampaikan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam upaya melawan pandemi covid 19, peran seluruh bangsa Indonesia dalam melawan covid 19 termasuk dalam Sishankamrata. Beberapa poin tatakelola penanganan Pandemi Covid 19 di Indonesia perlu adanya kebijakan berbasis science dan evidence, perlu adanya kanal kebijakan yang terintegrasi, sistem koordinasi dan sinergi antara stackeholder dan penguatan ketersediaan dan kedalaman Infrastruktur penangan covid 19.
Sementara Staf ahli Menteri Dalam Negeri Publik Dr. Drs. Yusharto H, M.Pd, menjelaskan tentang Pademi Covid 19 ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke 29 negara dengan jumlah penderita Covid 19 terbanyak hingga Juni 2020, tentunya diharapkan Indonesia harus mampu survive dari Pandemi ini .
Gubernur Lemhanas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo sebagai narasumber ke tiga dalam webinar ini menyampaikan penularan Covid-19 sangat cepat dan apabila tidak tertangani akan mengakibatkan kematian, Sehingga wajib menjaga kesehatan diri agar terhindar dari Covid-19. Responnya adalah pertahanan awal dan utama terletak pada perseorangan untuk pencegah dari diri sendiri, Kuncinya disiplin dalam mematuhi protokol Covid-19 dalam kebijakan pemerintah.
Sementara sebagai narasumber ke empat Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, menyampaikan arahan Presiden Jokowi bagaimana menangani tantangan di tengah Covid-19, dimana Kader bela negara harus siap menghadapi tantangan dan siap melaksanakan tanggung jawab bersama, diharapkan apa yang disampaikan pembicara akan membawa suasana baru menghadapi Covid-19 agar NKRI jauh dari persoalan lain.
Technical Officer Country Health Emergency Prepanrednes IHR WHO, Glen P M Lolong menjelaskan tentang International Health Regulations (IHR) merupakan kesepakatan negara-negara anggota World Health Organization (WHO) untuk memiliki kemampuan deteksi dini, prevent, dan respons yang kuat terhadap setiap ancaman kesehatan masyarakat yang berpotensi menyebar antar negara didasarkan pada sistem surveilans nasional dan peraturan perundangan yang telah ada di masing-masing negara, melalui penjelasannya juga disinggung tentang Global Health security and Covid 19 Pandemik, yang dalam pembahasannya mencakup Health security dan Global Leve, Indonesia dalam Global Health Security
Sementara Ketua Forum Bela Negara Sulut Rocky Wowor menjelaskan tentang Pandemi covid 19 merupakan tanggung jawab bersama sebagai anak bangsa guna memerangi pandemi COVID-19 ini. Gugus Tugas pemerintah yang sudah dibentuk tidak dapat bekerja sendiri tanpa mendapat dukungan dan kepatuhan dari seluruh masyarakat. Upaya yang dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19 tidak dapat dilakukan dengan bekerja sendiri-sendiri. Perlu adanya para kader bela negara yang membantu antara pemerintah, masyarakat, media, dan dunia usaha mulai Provinsi, kabupaten, kota, sampai desa atau kelurahan.
Kegiatan webinar ini juga diwarnai dengan sesi tanya jawab peserta dengan narasumber, Webinar ini diikuti oleh 500 peserta dari berbagai kalangan. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan