Bogor. Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian S.T., M.Sc., DESD., memberikan kuliah umum secara daring kepada mahasiswa Semester II Reguler Program Studi D-IIIPKN STAN Tahun Akademik 2019/2020, dengan Topik “Pandemi Covid-19 dari Sisi Perspektif Geopolitik Indonesia”, Sabtu (10/7).
Kuliah umum Rektor Unhan diawali dengan opening remarks Direktur PKN Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Rahmadi Murwanto, Ph.D, dan bertindak selaku host adalah Yustika Fajriah dan Iqbal, Kuliah Umum dihadiri 2.600 mahasiswa Semester II Reguler pada Program Studi D-IIIPKN STAN Tahun Akademik 2019/2020, 27 Dosen pengajar Kewarganegaan PKN STAN.
Direktur PKN mengatakan, bahwa STAN adalah lembaga pendidikan yang menyiapkan SDM unggul, karena lulusan STAN nantinya akan menjadi pengelola keuangan negara di berbagai Kementerian dan Lembaga dalam pola pertahanan keuangan.
Akibat Pandemi Covid-19 pendapatan/penerimaan negara turun drastis, hal ini juga karena faktor ekonomi dunia. Akibat Pandemi ini jangan sampai pengelolaan negara menimbulkan bahaya bagi negara Indonesia, untuk itu, penyelenggara negara harus benar-benar memahami cara mengelola keuangan negara dengan baik, termasuk dalam pengelolaan pajak, harus dengan efektif dan efisien. Berjuang dalam mengelola keuangan negara adalah bagaimana mengelola keuangan yang tepat sasaran.
Melalui kuliah umum Rektor Unhan diharapkan akan memberikan pemahaman tentang lingkungan stategis dan geopolitik Indonesia yang berhubungan dengan ekonomi dan keuangan negara serta pemahaman wawasan nasional bagi mahasiswa.
Dalam kuliah umumnya, Rektor Unhan menyampaikan bahwa WHO tanggal 11 maret 2020 menyatakan pandemi Covid-19 sebagai bencana global dan semakin meluas sehingga menjadi pandemi dan bencana global yang mengharuskan pelibatan seluruh unsur pemerintahan dan negara diseluruh dunia.
Dijelaskan oleh Rektor Unhan, dampak Pandemi Covid-19 adalah melambatnya roda ekonomi, hal ini ditambah lagi dengan kurangnya kesadaran masyarakat yang mengabaikan physical distancing serta kurangnya tenaga medis dan alat kesehatan, sehingga diawal kasus banyak digunakan jas-jas hujan untuk perlindungan diri. Untuk itu, dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini, semua bahu membahu antara pemerintah dan masyarakat bersama-sama memerangi dibantu dengan TNI dan Polri menjadi garis terdepan penanganan wabah Covid-19 ini.
Rektor Unhan menyampaikan bahwa, Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan keberadaannya dengan memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografi dengan menciptakan tanggung jawab, motivasi, dan rangsangan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan nasional. Mewujudkan cita-cita nasional dan tujuan nasional, dengan selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.
Implikasi wawasan nusantara meliputi wilayah darat, laut dan udara, dengan penanganan terhadap OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan penerapan secara ketat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Implikasi wawasan nusantara ini mengharuskan TNI dan Kemhan turut berperan menghadapi virus corona ini seduai dengan UU No. 3 Tahun 2002 dimanatkan bawah tujuan pertahanan negara adalah untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Geopolitik politik mengidentifikasikan negara tidak lagi berada dalam sistem tertutup, dengan Pandemi Covid-19 ini semua negara bersatu padu untuk keluar dari krisis ini. Indonesia dengan geopolitik Indonesia yaitu Wawasan Nusantara, terus berupaya menumbuhkan kesadaran, paham dan semangat kebangsaan dalam memerangi Covid-19 ini. Seluruh bangsa harus bersatu dan kompak serta bekerja sama untuk saling membantu. Pandemic Covid 19 merupakan ujian bagi Indonesia yang tentunya harus mampu dihadapi warga negara, melalui kesadaran belanegara.
Wawasan Nusantara dilakukan dalam aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan menerapkan nilai-nilai luhur bangsa Indonsia. Implementasi Wawasan Nusantara juga dengan dngan Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan disiplin masyarakat dalam memerangi pendemi Covid-19 menjadi kuncinya, masyarakat diharuskan mentaati dan disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Dengan demikian, melalui pembatasan sosial berskala besar, semua kegiatan mencegah penyebaran Covid-19 diterapkan, antara lain disiplin dalam melaksanakan karantina baik mandiri, karantina fasilitas khusus maupun karantina wilayah harus secara ketat dilaksanakan.
Implementasi Wawasan Nusantara lainnya termasuk memutus mata rantai penyebaran melalui jaga jarak, menggunakan masker bagi seluruh masyarakat Indonesia yang beraktifitas di luar rumah, menghindari kerumunan dan mengoptimalisaasi layanan online serta lainnya. Semua masyarakat Indonesia bersatu padu menjadi bagian dari penyelamatan bangsa dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan