Bogor – Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksdya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR, membuka Webinar Series Ketiga IPCRA dan IKA Unhan berkolaborasi dengan KBRI Beograd dengan tema “Perang Balkan (Konflik Bersenjata di Negara Pecahan Yugoslavia) dan Bagaimana Pembangunan Perdamaian Pasca Perang”, bertempat di KBRI Beograd, Serbia, Rabu (09/09/2020).
Rektor Unhan membuka Webinar yang menghadirkan tiga narasumber antara lain H.E. Mr. M. Chandra Widya Yudha (Duta Besar LBBP RI untuk Republik Serbia merangkap Republik Montenegro); Laksda TNI Dr. Siswo HS, S.T., M.MT., CIQnR., CIQaR (Dekan Fakultas Keamanan Nasional, Unhan); Laksma TNI Dr. Adnan Madjid, S.H., M.Hum (Wakil Dekan Fakultas Keamanan Nasional); Christian Donny Putranto, S.H., LL.M (Legal Advisor IRC Indonesia), serta beberapa penanggap antara lain Dr. Polit. Sc. Henny Saptatia DN, M.A (Kaprodi Kajian Wilayah Eropa, SKSG Universitas Indonesia), dengan di Moderatori oleh Dr. Fauzia Gustarina Cempaka Timur, S.IP., M.Si (Han) (Defense Scientist dan Alumni Unhan prodi Peperangan Asimetris).
Rektor mengatakan, Konflik bersenjata baik internasional maupun non internasional merupakan suatu persoalan yang kerap dihadapi oleh suatu negara. Konflik bersenjata ini tidak hanya berdampak kepada eksistensi negara dan infrastruktur negara tersebut, namun juga entitas masyarakatnya. Mengingat dampak massive dari konflik bersenjata tersebut, beberapa penggiat perdamaian menginisiasi dibentuknya hukum Humaniter Internasional. Hukum ini bertujuan untuk mengatur etika konflik bersenjata dengan melindungi para prajurit perang, tawanan perang, masyarakat sipil, dan lain-lain. Hukum humaniter internasional ini antara lain adalah Konvensi Jenewa, protokol tambahan I, II, III dan IV konvensi jenewa, serta konvensi Den Haag. Diharapkan dengan adanya hukum Humaniter Internasional yang mengatur dan beberapa negara yang meratifikasinya, maka sisi kemanusiaan dapat dihadirkan dalam kondisi konflik bersenjata yang sedang berlangsung.
Duta Besar LBBP RI Untuk Republik Serbia merangkap Republik Montenegro: H.E. Mr. M. Chandra Widya Yudha memaparkan Sejarah Hubungan Indonesia dan Serbia, Update Hubungan Diplomasi Indonesia dan Serbia, Pembangunan Perdamaian Pasca Konflik (Ekonomi, Politik, Pertahanan dan Keamanan) serta Multicultural Society. Sementara Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan Laksda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri, S.T., M.MT., CIQnR., CIQaR sebagai pembicara kedua memaparkan tentang Konflik bersenjata dan misi perdamaian dan National Security Policy sedangkan Penasehat Hukum Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Donny Putranto., S.H., LL.M. memaparkan tentang Mandat, Peran dan Hukum Humaniter Internasional baik di Indonesia dan Konflik Bersenjata khususnya pada Perang Balkan.
Pembicara ke tiga Legal Advisor ICRC Regional Indonesia and Timor Leste Donny Putranto menjelaskan program kerja ICRC Indonesia dan International, kejahatan Perang Internasional dan Tantangan menjalankan mandat konvensi Jenewa dalam negara yang berkonflik dan pasca konflik.
Webinar ini terselenggara untuk umum sebagai edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya merawat perdamaian ditengah perbedaan.
Mengetahui Kabag Humas Unhan.