Bogor – Universitas Pertahanan (Unhan) meyakini digitalisasi pendidikan merupakan sarana efektif mengembangkan ilmu pengetahuan di daerah terpencil, pulau-pulau terluar, dan perbatasan. Kemajuan teknologi informasi ini memungkinkan pengajaran tak terkendala ruang dan waktu.
Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan, Laksamana Muda Amarulla Octavian mengatakan, digitalisasi pendidikan merupakan saran yang sangat penting dalam upaya menyosialisasikan berbagai program bela negara di perbatasan. Rabu, (6/9).
Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan mencetuskan ide tersebut saat menjadi pembicara dalam Forum Kedua Rusia-Universitas ASEAN (2nd Russia-ASEAN University Forum).
Forum yang bertujuan meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya ini diselenggarakan Moscow State Institute of International Relations (MGIMO University) bersama Far Eastern Federal University (FEFU).
Di forum itu, Dekan FMP Unhan menyampaikan makalah berjudul “Indonesia and Russia: Mutual Education Cooperation”. Makalah membahas peluang mempererat kerja sama pendidikan Indonesia dengan Rusia.
Kerja sama pendidikan Indonesia dan Rusia bisa ditingkatkan sesuai program ASEAN Economic Community (AEC) dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC), AEC dan ASCC merupakan dua dari tiga pilar yang bertujuan memperkuat komunitas ASEAN.
Langkah konkret kerja sama itu adalah meningkatkan rate of social return, seperti pertukaran dosen, penelitian bersama, dan optimalisasi peran universitas di kedua negara.
“Indonesia dapat memanfaatkan kemajuan teknologi Rusia untuk menerapkan digitalisasi pendidikan di perbatasan.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, John Hendri , peluang kerja sama ini diperkuat komitmen Sekretariat ASEAN dalam upaya mengembangkan pendidikan di ASEAN. Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi pun memiliki rencana strategis ke arah sana. Hal tersebut disampaikan juga pada saat menjadi pembicara di Forum Kedua Rusia-Universitas ASEAN yang merupakan agenda resmi dari Eastern Economic Forum yang diselenggarakan pada 4-7 September 2017 di Vladivostok, Rusia.
Forum dihadiri para rektor universitas di Rusia dan ASEAN, dekan, diplomat, pakar, peneliti, dan pengamat. (Clr).
Authentikasi : Kabag Humas Unhan