Bogor – Rektor Unhan Laksdya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR menjadi pembicara pada Seminar Omni Sci Indonesia Summit 2020 “Big Data, AI & Data Analytics” dengan mengangkat Topik “Pengelolaan Big Data Serta Pemanfaatan Artifical Intelligence di Bidang Pertahanan Negara” yang dilaksanakan secara Daring Virtual melalui Zoom Meeting. Rabu, (18/11).
Seminar Big Data, AI, dan Analytics merupakan seminar untuk para ilmuwan data, analis data, dan pemimpin teknologi untuk belajar dan berbagi wawasan dan praktik terbaik dalam analitik yang dipercepat.
Seminar juga menampilkan pembicara utama, demo baru, diskusi, dan belajar dari kasus penggunaan dari berbagai industri mulai dari ilmu data, geospasial, sektor publik, dan industri telekomunikasi.
Seminar Omni Sci Indonesia Summit 2020 “Big Data, AI & Data Analytics” menghadirkan beberapa pembicara antara lain Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D Director General Of Higher Education, Ilham A. Habibie, Dr.-Ing., M.B.A Chief Executive WanTikNas, Rektor Unhan Laksdya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR., CIQaR., Todd Mostak, M.A. CEO & Founder Of OmniSci, Dr. Ettikan K.Karuppiah Director/Technologist NVIDIA, Setia Pramana, Ph.D Head Of Subdirectorate Of Statistical Model Development, BPS, Ir. Agus Sudamadi, MSc., Director of Custom Information DGCE, Adam Edelman Federal Solutions, OmniSci., Herfini Haryono VP Vertical Industry Telco, OmniSci., Ghulam Imaduddin Solutions Engineering Director APAC, OmniSci., Ali Sangster Executive Director HIS Markit, David Hicks Senior VP Upstream Energy HIS Markit, Chung Ho VP APAC, OmniSci. Yang di moderatori oleh Prof. Eko K. Budiardjo Chairman Of IPKIN dan Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D Chairman Of APTIKOM.
Rektor Unhan dalam paparannya menjelaskan bahwa Big Data merupakan kumpulan dari data yang besar dan kompleks sehingga tidak dapat diproses menggunakan alat pemrosesan data tradisional. Juga dapat digunakan untuk “melihat tren bisnis, menentukan kualitas penelitian, mencegah penyakit, memerangi kejahatan, pengambilan keputusan, peperangan dll.
Lebih lanjut, Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah teknologi yang terdiri dari beragam metode dan teknik yang menirukan kecerdasan manusia untuk diterapkan pada sistem-sitsem berbasis komputasi guna memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan manusia.
Pengelolaan Big Data di bidang pertahanan negara lebih ditujukan untuk melakukan validasi proses dan mekanisme information sharing dari berbagai sumber data dan bermacam tipe data agar dapat diseleksi dan disusun prioritas untuk pengambilan keputusan dalam suatu aksi militer.
Pemanfaatan AI di bidang pertahanan negara utamanya diarahkan untuk meningkatkan akurasi perkenaan sistem senjata dan efisiensi sumber daya prajurit yang harus dikerahkan sekaligus mengurangi jatuhnya korban prajurit dalam suatu operasi militer.