Bogor – Mahasiswa FMP Unhan RI melaksanakan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) di Provinsi Kalimantan Barat dengan tema “Penguatan Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Menghadapi Ancaman Non Militer dalam Rangka Pertahanan Negara” dipimpin sekaligus dibuka oleh Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan RI Laksda TNI Dr. Kasih Prihantoro, S.E., M.M., M.Tr.(Han) dilaksanakan melalui daring zoom meeting. Senin, (26/4).
KKDN FMP Unhan RI menghadirkan beberapa narasumber antara lain Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum dengan topik Strategi Pemerintah Daerah Kalimantan Barat dalam Pengelolaan Sumber Daya Nasional di Daerah Guna Mendukung Pertahanan Negara dan Pangdam XII/Tanjung Pura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, S.I.P. Selaku moderator Dosen KE FMP Unhan RI Nugroho Adi Sasongko, S.T., M.Sc., Ph.D., CIQnR dan Dosen EP FMP Unhan RI Kolonel Arm Dr. Guntur Eko Saputro, S.I.P., M.M., CIQnR.
Dekan FMP Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan mahasiswa program pascasarjana FMP Unhan RI terdiri dari program studi manajemen pertahanan, ekonomi pertahanan dan ketahanan energi yang berada di bawah Kemhan RI, melaksanakan program KKDN setiap tahun yang dilaksanakan dengan studi lapangan atau research study ke berbagai daerah/wilayah di dalam negeri.
Dengan sasaran kunjungan KKDN ke beberapa Instansi dan masyarakat yang berkaitan dengan bidang manajemen pertahanan, ekonomi pertahanan dan ketahanan energi. Tahun 2021 ini, FMP Unhan RI melaksanakan KKDN ke Provinsi Kalimantan Barat. Namun sehubungan kondisi pandemi Covid-19, termasuk di wilayah Indonesia yang masih berlanjut hingga saat ini, maka kegiatan kunjungan ke lapangan, atau ke daerah-daerah ditiadakan atau tidak dilaksanakan. sebagai gantinya, kegiatan KKDN dilaksanakan secara online (video conference).
Kegiatan KKDN ini merupakan bagian dari proses pembelajaran di Unhan RI, yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman kepada para mahasiswa, serta mengimplementasikan ilmu yang telah didapat untuk melakukan penelitian di bidang manajemen pertahanan, ekonomi pertahanan dan ketahanan energi.
Kesiapan manajemen pengelolaan sumber daya nasional dalam bidang pertahanan merupakan langkah strategis agar sistem pertahanan negara yang bersifat semesta dapat terwujud guna menghadapi berbagai ancaman non militer yang dapat mengganggu stabilitas nasional, antara lain pelanggaran wilayah perbatasan, separatisme, perompakan, terorisme, radikalisme, pencurian kekayaan alam, dan penyalahgunaan narkoba.
Dari sektor ekonomi, potensi sumber daya lokal yang tersedia di Pontianak, dapat dimanfaatkan dalam penguatan ekonomi daerah, terutama bidang pertanian, perikanan, pariwisata, dan sebagainya. kearifan lokal pada setiap bidang, dalam perspektif ekonomi kreatif dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat serta perlindungan terhadap sumber daya dalam rangka keberlanjutan sumber daya nasional.
Sektor energi menjadi salah satu kunci dalam mendukung manajemen pertahanan dan juga meningkatkan perekonomian. Indonesia hingga saat ini masih bergantung pada energi fosil sebagai sumber energi utama. Diketahui bahwa kondisi energi fosil semakin menurun dari tahun ke tahun, maka perlu energi alternatif dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Posisi pangkalan militer di Sambas memerlukan sumber energi yang kuat dalam mengamankan perbatasan sebagai garda terdepan pertahanan Indonesia.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI.