Bogor – Mahasiswa Program Studi Industri Pertahanan (IP), Teknologi Penginderaan (TP), Teknologi Persenjataan (TS) dan Teknologi Daya Gerak (TDG) Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Unhan RI melaksanakan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) dengan Pemerintah dan Universitas Pertahanan di Jerman dengan tema “Strengthening Science, Technology and Defense Industry In Supporting The State Defense” dibuka oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian., S.T., M.Sc., DESD selaku Keynote Speaker didampingi Dekan FTP Unhan RI Mayjen TNI Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.,Sc., CIQnR., CIQaR., IPU melalui daring zoom meeting selama empat hari mulai tanggal 12 s.d 15 Juli 2021. Senin, (12/7).
KKLN Mahasiswa FTP Unhan RI hari pertama yaitu Prodi Industri Pertahanan (IP) menghadirkan Duta Besar Indonesia untuk Jerman H.E. Arif Havas Oegroseno melaksanakan penandatanganan MoU antara Universitas Pertahanan RI dengan Helmut Schmidt University (HSU) Hamburg Jerman untuk mempererat hubungan kerjasama Indonesia-Jerman dalam Bidang Pendidikan.
Rektor Unhan RI dalam Keynote Speakernya mengatakan saat ini, perkembangan dan reformasi ilmu ilmu pertahanan, teknologi, dan industri sekarang ada tahap utama. situasi baru dan beberapa tugas sulit terhadap kita. kebutuhan teknologi pertahanan modern, mendesak kita untuk mempercepat penelitian dan pengembangan senjata baru dan mengembangkan ilmu dan teknologi pertahanan nasional agar mencapai tingkat dunia maju.
KKLN Prodi IP FTP Unhan RI menghadirkan narasumber antara lain Dr. Detlev Jansen yang merupakan Managing Director at Fritz Werner Industry Germany, dengan materi “The Role of Private Industry in Developing Munitions Factories in Germany (Case Study Fritz Werner in Indonesia) dan Chief Executive Officer BDSV Dr. Hans Christoph Atzpodien dengan materi “German Government and Private Sector to Synergy in Conducting Defense Industry Technology Research in the Future”.
Narasumber pertama dalam paparannya menjelaskan gambaran dari perusahaan Fritz werner yang sama pada perusahaan amunisi di Indonesia maupun di banyak negara lain di Asia. Sebagaimana diketahui, melihat beberapa negara tetangga Indonesia, Dr. Jansen berpikir bahwa mereka juga menjalankan pabrik amunisi yang utamanya dijalankan oleh pemerintah. Hal ini didasari oleh latar belakang sejarah, aspek kontrol dan independensi dengan pemasok lain. Namun jika hanya mengandalakan biaya dari pemerintah untuk mendirikan perusahaan untuk memproduksi dan mengendalikan Industri pertahanan terutama di banyak negara Asia khususnya pada negara berkembang, saat ini kecenderungan untuk beralih dari industri pertahanan yang dikelola pemerintah menuju kepada industri pertahanan yang dikelola oleh perusahaan pertahanan swasta. Menurut keyakinan Dr. Jansen, saat ini Indonesia hanya memiliki satu perusahaan untuk membuat amunisi. Namun beliau juga berpandangan bahwa perlu ada kecenderungan juga untuk mendirikan perusahaan swasta dalam memproduksi amunisi dan pemerintah perlu memberikan lisensi kepada perusahaan swasta tersebut.
Narasumber kedua menyampaikan kebijakan pemerintah Jerman telah mengadopsi kebijakan yang lebih ketat terkait isu keberlanjutan (sustainability) daripada sebelumnya. Menurut Dr. Hans, sebenarnya dapat mengambil beberapa aturan terkait isu keberlanjutan (sustainability) ini yang telah diadopsi banyak negara dan kemudian mengubah kriteria tersebut menjadi suatu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan cukup baik. BDSV sendiri telah mencoba untuk menetapkan standar umum terkait hal tersebut dan kemudian diaplikasikan untuk semua perusahaan anggotanya. Dengan memasukkan semua persyaratan tersebut yang berasal dari undang-undang ditambah sejumlah standar ESG tambahan dan kemudian menjadikannya sebagai standar industri yang selanjutnya akan diimplementasikan pada semua orang didalam industri tersebut sehingga semua memiliki jenis standar yang sama.
Turut bergabung dalam kegiatan KKLN FTP Unhan RI Athan RI di Jerman Kolonel Kav Rio Hendrawan, beberapa Pejabat eselon I,II,II Unhan RI, para Dosen FTP Unhan RI, Staf Athan RI, Staf FTP Unhan RI, Seluruh Mahasiswa FTP Unhan RI serta beberapa perwakilan Mahasiswa S3 Unhan RI.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI.