Bogor – KKLN Mahasiswa Program studi Strategi Perang Semesta Universitas Pertahanan Republik Indonesia bersama Australian Strategic Policy Institute (ASPI), dengan tema utama “Australia’s Strategic Position in Managing The South China Sea Dynamic Environment Toward Regional Stability” pada kuliah online hari ke empat ini mengulas tentang Australian Cyber Security Challenges dan Maritime Security. Kamis (29/7).
Kegiatan KKLN ini didampingi oleh Sesprodi Strategi Perang Semesta, Kolonel Czi Helda Risman, M.Han, beserta seluruh Dosen Prodi Strategi Perang Semesta, dan Dosen Fakultas Strategi Pertahanan, untuk kegiatan Kuliah online hari ke – 5, ini menghadirkan narasumber Tom Uren Senior Analyst, International Cyber Policy Centre ASPI, dan Dr.Bec Starting
kegiatan ini diawali pemaparan oleh Tom Uren yang menjelaskan Aktivitas ancaman siber berbahaya, pada tingkat lanjut akan meningkat baik mengenai frekuensi, skala, dan kecanggihannya. Perlunya upaya yang lebih beragam dan inovatif yang terus dilakukan musuh dengan mengadaptasi keahlian dan alat mereka untuk menghindari praktik keamanan yang ditingkatkan. Operasi Pelacak Operasi Cyber, pelacak operasi siber program Digital and Cyberspace Policy adalah basis data insiden yang disponsori negara yang diketahui publik yang telah terjadi sejak 2005.
Untuk sesi kedua kuliah online ini Dr.Bec Starting memaparkan tentang Keamanan Maritim, bahwa, Kedaulatan dan Laut Secara historis, lautan dipandang melalui UNCLOS menetapkan sistem berjenjang kedaulatan/hak berdaulat melintasi zona maritim yang berbeda saat mereka meluas ke arah laut dari garis pangkal Ini juga memberikan insentif baru bagi negara untuk memperluas kedaulatan mereka ke arah laut, menghasilkan perselisihan tentang tumpang tindih yurisdiksi dan secara radikal mengubah dan memperumit negosiasi batas dan hak.
Bec Starting juga mengatakan China sebagai kekuatan maritim yang besar; Sekretaris Jenderal Hu Jintao (2012): “Kita harus meningkatkan kapasitas untuk mengeksploitasi sumber daya laut, mengembangkan ekonomi kelautan, melindungi lingkungan ekologi laut, dengan tegas menjaga hak dan kepentingan maritim Tiongkok, dan membangun Tiongkok menjadi negara yang kekuatan maritim” Strategi: Angkatan Laut membangun pulau buatan Zona abu-abu Inisiatif Sabuk dan Jalan Narasi hukum/legitimasi
Berkaitan dengan Klaim maritim, Bec Starting menjelaskan tentang batas terletak, kepatuhan pada kedaulatan, Klaim maritim, Selain itu juga 4 Domain Keamanan nasional Kedaulatan, Perselisihan campuran, liminalitas Isu-isu strategis, kebebasan navigasi lingkungan laut, keberlanjutan perikanan, pembangunan pulau buatan, dampak perubahan iklim, pembangunan ekonomi, zona maritim dan hak Sumber daya: ikan, hidrokarbon Keamanan manusia Pesisir mata pencaharian
Adanya 4 domain berpotongan keamanan maritim ditampilkan di SCS Tantangan untuk ketertiban maritim/UNCLOS, mencerminkan ketegangan yang sudah ada sebelumnya, persepsi laut sebagai ruang pemerintahan memperparah ketegangan atau memberikan ketertiban.
Selain menerima paparan kuliah online ini juga dilaksanakan tanya jawab dan diskusi, berkisar tentang bagaimana penanganan Cyber di Austarlia dikaitkan dengan sumberdaya yang digunakan dan kerjasama dengan komunitas internasional serta bagaimana penegakan hukumnya, dan pembangunan ekonomi zona maritim kawasan, kedaulatan zona maritim.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI