Bogor – Rektor Unhan RI Laksdya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD menjadi narasumber pada webinar Institut Teknologi Telkom Purwokerto dengan tema “Membangun Jiwa Inovatif Dengan Semangat Kampus Merdeka” melalui daring zoom meeting. Senin, (27/9).
Rektor Unhan RI dalam paparannya menjelaskan tentang Kesadaran Bela Negara dan 4 Pilar Kebangsaan Indonesia.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara seutuhnya.
Proses penanaman nilai-nilai Bela Negara berlangsung terus menerus dengan pendekatan model Pendidikan yang sistematis dan terstruktur melalui psycho-pedagogical development, socio-cultural development and, socio-political intervention. Resolusi PBB ke-88 tahun 1998 mengganti istlah Wajib Militer menjadi Conscientious Objectors. PBB mengakui HAM negara-negara yang mempunyai keyakinan agamanya, bahwa penyelesaian konflik dak harus dengan senjata.
Beberapa negara sudah menghapus Wajib Militer, seperti Republik Ceko sejak Desember 2004, Hongaria November 2004, menyusul Bosnia pada Januari 2006 dan Jerman tahun 2011. Meski demikian masih banyak negara yang mempertahankan Wajib Militer sebagai program pembentukan karakter bangsa dan atau penyiapan pasukan cadangan.
Institut Teknologi Telkom Purwokerto adalah ujung tombak pembangunan daerah melalui pendidikan tinggi guna memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tujuan NKRI. Para dosen, mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Telkom Purwokerto sebagai Pemuda Indonesia yang berkarakter Pancasila memiliki kesadaran Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan yang mampu membawa nama besar Indonesia terkenal di seluruh penjuru dunia.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI.