Bogor – Rektor Universitas Pertahanan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD, secara resmi membuka kegiatan Webinar kuliah umum dengan tema “Experience-Based Knowledge Dalam Mitigasi Bencana Di Indonesia”, penyelenggaraan kuliah umum ini merupakan kolaborasi Unhan RI bersama Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Politeknik STIA LAN dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Academy. Sabtu (2/10/2021).
Kuliah Umum ini menghadirkan narasumber Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. (H.C) Doni Monardo, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Dr. Tb. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si. dan Deputi Kepala Staf Kepresidenan periode 2015-2019 dan Centre for Innovation Policy and Governance Indonesia Yanuar Nugroro, PhD., dengan moderator Pengajar dan Peneliti Pascasarjana FIA UI Dr. Rachma Fitriani, M.Si., M.Si. (Han).
Mengawali sambutannya pada webinar ini Rektor Unhan RI menyampaikan Saat ini kreativitas dan inovasi menjadi kunci penting untuk memastikan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, Mahasiswa harus disiapkan menjadi pembelajar sejati yang terampil, lentur dan ulet (agile learner), untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi, melalui Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
Dalam kesempatan ini Rektor Unhan RI menjelaskan terkait dengan Tema webinar Experience-Based Knowledge atau Pengetahuan berbasis pengalaman memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan karena pengambil keputusan membandingkan masalah saat ini dengan situasi sebelumnya untuk menemukenali solusi yang tepat. Oleh karena itu, menghasilkan pengetahuan atau knowledge dari pengalaman yang mengacu pada keputusan masa lalu dapat secara signifikan memfasilitasi dan mempercepat keputusan di masa depan.
Sementara itu dari awal Berdirinya Unhan RI telah menyelenggarakan studi Manajemen Bencana, bagian dari Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI, tujuan dari Program studi ini menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi di bidang ilmu pengetahuan lingkungan yang dapat mengembangkan peranan, pelayanan, dan penampilan profesional sumber daya manusia, yang diharapkan dapat memberikan darmabakti kepada pemangku kepentingan dan masyarakat berupa pengembangan ilmu pengetahuan, analisis, dan pemecahan masalah bencana dengan pendekatan ilmu manajemen bencana secara inter dan multidisiplin.
Kuliah umum ini diawali pemaparan oleh Kepala BNPB RI Letjen TNI (Purn.) Dr. (H.C) Doni Monardo dengan dengan tema “Tata Kelola Mitigasi Bencana di Indonesia”, melaui pemaparannya dijelaskan World Bank telah mencantumkan Indonesia sebagai salah satu dari 35 negara dengan risiko ancaman bencana alam tertinggi di dunia, potensi bencana di Indonesia dapat dikelompokan menjadi empat klaster ancaman bencana, mencakup Pertama Kluster Bencana geologi-vulkanologi, berupa gempa bumi dan letusan gunung api, Kedua Kluster Bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, abrasi pantai,, Ketiga Kluster Bencana hidrometeorologi kering seperti kekeringan atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan Keempat kluster bencana non-alam yang disebabkan perilaku manusia seperti limbah, pandemi, maupun gagal teknologi, serta penurunan permukaan tanah karena pengambilan air tanah.
Dalam kesempatan ini Kepala BNPB terus mengingatkan pentingnya mitigasi dan pencegahan bencana seperti gempabumi dan tsunami dapat dilakukan dengan vegetasi penanaman bibit pohon seperti Pohon Pule, Pohon Palaka, Pohon Bakau, jenis tanaman-tanaman tersebut memiliki beberapa fungsi dan keistimewaan meliputi sebagai barrier alami dari dampak abrasi dan ancaman potensi tsunami, memberikan oksigen yang bermanfaat sekaligus menjadi peneduh dalam jangka panjang. Mengakhiri pemaparannya Kepala BNPB menyampaikan pentingnya ‘Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita’.
Sesi kedua kuliah Umum ini menghadirkan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Dr. Tb. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si, dengan tema “Kebijakan Berperspektif Tata Kelola Mitigasi Bencana”, melalui pemaparannya dijelaskan tentang empat hal pokok dalam RUU PB, yaitu penguatan kelembagaan BNPB agar diberikan otonomi yang kuat dalam fungsi koordinasi, komando, dan pelaksana, tidak terkecuali pada level daerah, memperhatikan perspektif tata ruang Indonesia terutama dalam isu pembangunan, adanya pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai (mandatory budget), dan penyempurnaan aspek jenis bencana yang lebih rinci (bencana alam dan bencana non-alam) dan penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Sementara pada sesi ke tiga menghadirkan eputi Kepala Staf Kepresidenan periode 2015-2019 dan Centre for Innovation Policy and Governance Indonesia, Yanuar Nugroro, PhD, dengan tema “Pendekatan Agile Organisation”, melalui pemaparannya diawali dengan menjelaskan tentang kebijakan public, Indonesia terus menyiapkan diri untuk menjadi negara maju pada 2045, Namun, upaya untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah. Banyak tantangan yang menghadang dalam proses pembangunan di Tanah Air.
Pemerintah membuat kebijakan itu satu hal. Hal yang lain adalah, bagaimana kebijakan ini dikomunikasikan, baik kepada publik agar publik mengerti langkah pemerintah, kedua birokrasi, pelaksanaan birokrasi harus bisa melaksanakan kebijakan tersebut, Kebijakan publik bersifat jelas, lugas, tegas.
dalam krisis bencana atau pandemi seperti sekarang, yang terpenting dari komunikasi kebijakan pemerintah, adalah bagaimana publik bisa memiliki persepsi resiko yang memadai, Kuncinya adalah komunikasi kebijakan pemerintah yang tidak ambigu, tidak mendua dan tidak membingungkan. Setiap kebijakan harus memiliki pesan yang tunggal dan jelas
Kegitan kuliah umum ini kjuga dihadiri oleh Dr. Adi Suryanto, M.Si. Kepala LAN RI, Dr. Ir. Rudiyanto Dip., ISM, MIIRSM., MM., MBA.. Direktur Utama PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), dan ikiuti oeh 614 civitas akademika Unhan RI, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI), Politeknik STIA LAN dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Academy.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI