Bogor – Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD diwakili oleh Warek I Bid. Akademik dan Kemahasiswaan Unhan RI Mayjen TNI Dr. Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., CIQnR., CIQaR sebagai Pembicara pada 24TH ASEAN Regional Forum Heads of Defence Universities, Colleges, Institutions Meeting Virtual National Defence University, Islamabad Pakistan yang dilaksanakan selama empat hari mulai tanggal 4 s.d 7 Oktober 2021 melalui daring zoom meeting. Rabu, (6/10).
Acara 24TH ASEAN Regional Forum Heads of Defence Universities, Colleges, Institutions Meeting (Virtual) National Defence University, Islamabad Pakistan hari pertama membahas topik “PeaceTech: Transforming Global Conflict/Threat Perceptions”. Hari kedua topik “Military Leadership and Peace Building”. Hari ketiga dengan tema “Collaboration and Cooperation for Peace” yang dipimpin selaku ketua acara Wakil Rektor NDU Malaysia Prof. Dato’ Ts. Dr. Ahmad Mujahid Bin Ahmad Zaidi.
Warek I Unhan RI mewakili Rektor Unhan RI dihari ketiga 24TH ASEAN Regional Forum Heads of Defence Universities, Colleges, Institutions Meeting Virtual National Defence University, Islamabad Pakistan memaparkan tentang “Strengthening Defense Diplomacy For Health Resilience Through Hexagonal Collaboration In Pharmacy An Indonesian Perspective”, Keamanan nasional dan Keamanan non-militer penting dalam Hubungan Internasional kontemporer, mempengaruhi setiap Negara untuk menangani masalah kesehatan global.
Pandemi Covid-19 saat ini harus mampu menumbuhkan optimisme terhadap Ketahanan Kesehatan dikarenakan dimasa pandemi ini bencana biologis kesehatan melemahkan efek kerusakan Ketahanan Kesehatan seluruh aspek masyarakat dengan cara menumbuhkan rasa optimis terhadap Ketahanan Kesehatan Bangsa Indonesia untuk mempercepat proses pemulihan dan mengatasi situasi darurat. Menurut WHO, Ketahanan kesehatan sebagai kemampuan untuk mempersiapkan, mengelola, mengadopsi, beradaptasi, dan mengubah resiko dan kerentanan dalam menghadapi situasi ekstrim pandemi Covid-19. Sedangkan Berasa et.all 2017, Ketahanan Kesehatan sebagai kesiapsiagaan dan respon untuk kondisi parah, serta bagaimana sistem dapat beradaptasi dan bertransformasi untuk mengatasi kondisi yang berbeda. Melalui intruksi presiden nomor 4/2019, Ketahanan kesehatan sebagai kemampuan ketahanan nasional dalam mengatasi dan pulih setelah keadaan darurat.Ketahanan kesehatan berarti swasembada alat kesehatan, obat, dan bahan baku vaksin serta produksi. Ruang lingkupnya meliputi pencegahan, deteksi, dan penanggulangan wabah penyakit menular dan kegawatdaruratan agen kimia, nuklir, dan biologi.
Pada Industri Farmasi Nasional berfokus pada pengembangan bahan baku obat dan vaksin, serta penemuan dan pengembangan vaksin dan obat, termasuk produk biofarmasi, vaksin, produk alami, dan bahan kimia aktif farmasi (API) dengan tujuan untuk mengurangi impor bahan baku dari 90% menjadi 75% pada tahun 2024. Saat ini, Indonesia dapat menghasilkan 9 jenis bahan baku obat. Terutama pada pengembangan penelitian dan teknologi vaksin, untuk melakukan penelitian vaksin baru agar memastikan swasembada vaksin dalam negeri dan ketersediaan vaksin untuk dapat memenuhi kebutuhan dunia akan vaksin yang berkualitas dan terjangkau.
Covid-19 menimbulkan efek domino ke berbagai sektor kehidupan manusia, seperti resesi ekonomi yang mendalam, kesenjangan sosial dan masalah pertahanan-keamanan, resistensi negara-bangsa dan kesediaan mereka untuk memperkuat hubungan strategis mereka di masa depan. Isu kesehatan global kini menjadi perhatian bersama secara global. Lebih dari perlu bagi kita semua sekarang untuk meremajakan kerja sama regional dan mekanisme kolaborasi di ASEAN Regional Forum (ARF) untuk mengatasi masalah kesehatan global saat ini dan masa depan. Indonesia telah memberikan model kolaborasi heksagonal di bidang farmasi untuk mengintegrasikan pemangku kepentingan agar dapat mengadopsi dan mengembangkan kerja sama multilateral internasional dengan menerapkan diplomasi pertahanan untuk ketahanan kesehatan.
Turut hadir dalam 24TH ASEAN Regional Forum Heads of Defence Universities, Colleges, Institutions Meeting Virtual National Defence University, Islamabad Pakistan pembicara dari setiap negara antara lain Indonesia, Malaysia, Jepang, Pakistan, China, Singapoer, Australia, Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, Sri Lanka, Thailand, Republic of Korea dan The Philippines.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI.