Jakarta – Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Prodi Manajemen Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (FMP Unhan RI) pada hari kelima yang diselenggarakan secara virtual, dengan tema utama “Manajemen Perencanaan Wilayah Pasca Erupsi Gunung Semeru, Kab. Lumajang, Jawa Timur”, kegiatan KKDN ini dipimpin oleh dipimpin oleh Dekan FMP Unhan RI Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.,Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA, dengan pendamping kegiatan Sesprodi Manajemen Pertahanan Unhan RI, Kolonel Tek. Dr. Hikmat Zakky Almubaroq, S.Pd., M.Si. Jum’at (11/02/2022)
Pada kegiatan KKDN hari ke lima ini menghadirkan Narasumber Kepala Pelaksana BPBD Kab. Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, M.Si dengan materi “Transisi Darurat Menuju Pemulihan Bencana Erupsi Semeru Kabupaten Lumajang”, dimoderatori oleh Dosen FMP Unhan RI Kolonel Laut Dr. Drs. Lutfi Adin Affandi, MM.
Acara diawali sambutan pembacaan sambutan Dekan FMP yang diwakili oleh Sesprodi Manajemen Pertahanan Unhan RI, Kolonel Tek. Dr. Hikmat Zakky Almubaroq, S.Pd., M.Si., dalam sambutannya yang dibacakan oleh, Kolonel Tek Zakky, Dekan FMP menyampaikan bahwa program KKDN Mahasiswa Prodi Manajemen Pertahanan adalah agenda tahunan yang dilaksanakan dengan format studi lapangan bersama para praktisi atau profesional. Sasaran KKDN pada tahun 2022 ini adalah instansi pemerintah dan industri di wilayah Provinsi Jawa Timur, salah satunya adalah BPBD Kab. Lumajang. Output dari KKDN ini diharapkan dapat memperkaya wawasan, pengalaman dan perspektif mahasiswa serta sebagai sarana untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat untuk melakukan penelitian di bidang manajemen pertahanan.
Mengenai tema hari kelima yang dikaitkan dengan peristiwa Erupsi Gunung Semeru, dijelaskan bahwa bencana merupakan salah satu ancaman non militer yang harus direspons dengan pendekatan manajemen pertahanan nirmiliter. Manajemen pertahanan ini berfokus agar bencana tidak berubah menjadi ancaman bagi kedaulatan negara serta keselamatan bangsa. Hal ini mengingat pentingnya manajemen pertahanan untuk menjamin suasana aman dan stabilitas sangat diperlukan sebagai prasyarat kelancaran proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Manajemen pertahanan dalam konteks penanggulangan bencana juga merupakan sebuah upaya pengelolaan sumber daya wilayah secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pertahanan negara.
Melalui pemaparannya Kepala Pelaksana BPBD Kab. Lumajang menjelaskan bahwa peristiwa awan panas guguran (APG) Semeru ini adalah bencana besar yang belum pernah ditangani sejak 1976 oleh Pemkab Lumajang. Beberapa hal yang disoroti dalam pemaparan ini adalah pengelolaan tata ruang dikaitkan pada kondisi terjadinya ancaman non militer bencana. Hal ini mengingat wilayah terdampak merupakan kawasan penambangan pasir yang menjadi lokus matapencaharian masyarakat, sehingga perlu strategi kebijakan khusus penataan ruang pasca bencana Semeru ini. Di sampaikan dalam KKDN hari kelima, hingga saat ini bencana telah menyebabkan korban meninggal dunia 63 jiwa dan korban mengungsi sejumlah 3.854 orang.
Pemerintah menyiapkan lahan relokasi bagi 1.951 KK di beberapa lokasi. Untuk saat ini, penyediaan lahan seluas 81,55 Ha untuk 2.000 unit Hunian Tetap (Huntap) beserta fasilitas umum dan sosialnya. Pengadaan lahan relokasi ini sudah clear dan dinyatakan aman oleh Badan Geologi. Akan tetapi masih ada lahan lain yang masih terkendala land clearing karena berada di kawasan rawan.
Dalam pemaparannya Narasumber memberikan catatan bahwa meskipun persiapan dan simulasi kesiapsiagaan telah sering dilakukan, namun saat benar-benar terjadi bencana praktiknya masih terdapat kekurangan. Kendala dan tantangan penanganan bencana tersebut antara lain kesadaran masyarakat dan anggaran. BPBD Lumajang dalam mengatasi kendala tersebut mengutamakan sinergitas peran berbagai pihak, mengoptimalkan edukasi melalui forum-forum sosial bersama tokoh masyarakat dan pengelolaan sumber daya darurat yang baik.
Selain kegiatan penyampaian materi, pelaksanaan KKDN ini juga diwarnai dengan kegiatan diskusi dan tanya jawab, para civitas akademika Pascasarjana Manajemen Pertahanan dengan narasumber, Acara KKDN kali ini diikuti oleh 31 enam orang dosen pendamping, serta perangkat Prodi Manajemen Pertahanan FMP Unhan RI.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI