Bogor – Pelaksanaan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Mahasiswa Program Studi Magister Strategi Pertahanan Laut (SPL) Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI, pada hari keempat yang berlangsung secara daring dengan tema “Membangun Sistem Pertahanan Perairan Pedalaman Guna Menghadapi Ancaman Non Militer dalam Rangka Mendukung Pertahanan Negara”. Kegiatan ini merupakan kegiatan regular yang diselenggarakan setiap tahun, dengan tujuan memberikan pembekalan pengetahuan kepada Mahasiswa Unhan RI tentang potensi Sumber Daya Nasional dengan segala karakteristik geografisnya di daerah untuk dijadikan ruang dan alat pertahanan Negara yang tangguh dan handal guna mengantisipasi dan menghadapi dinamika ancaman dan pertahanan di masa depan, Penyelenggaraan KKDN TA.2022 dipimpin oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI Mayor Jenderal TNI Dr. Priyanto S.I.P., M.Si (Han), didampingi Wakil Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI Laksama Pertama TNI Dr. Ir. Beni Rudiawan., S.E., M.M., M.Si (Han) dan Sesprodi Strategi Pertahanan Laut Kolonel Dr. Aries Sudiarso, S.T., M.M., CHRMP., CTMP. Kamis (17/2/2022).
Sesi pertama narasumber dibawakan oleh Bapak R. Dwi Susanto Ph. D. Adalah Senior Research Scientist/Professor, University of Maryland, College Park, MD 20742, USA. dan narasumber kedua Asrena Lantamal XIII, Kolonel Laut (S) Teguh Santoso S.E., M.Tr Hanla., M.M. yang dimoderatori dosen SPL yaitu Letkol Laut (KH) Dr. Ansori, S.Si.,SH.,M.Si.,M.H.
Dengan pemaparan oleh Bapak R. Dwi Susanto Ph.D melalui pemaparannya dijelaskan dinamika laut dan iklim Indonesia sangat kompleks. Harus dipahami bahwa oceanic dan atmospheric forcings yang memengaruhinya, seperti arlindo, monsson, ENSO (El Nino dan La Nina) dan sebagaianya, mengenai pengaruh iklim ekstrim El Nino Dan El Nina, juga membahas mengenai Arlindo (Arus Laut Indonesia) merupakan suatu sistem di perairan Indonesia di mana terjadi lintasan arus yang membawa membawa massa air hangat dari Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia yang relatif lebih dingin. Massa air Pasifik tersebut terdiri atas massa air Pasifik Utara dan Pasifik Selatan, dalam kesempatan ini Senior Research Scientist/Professor, University of Maryland juga menjelaskan tentang potensi ancaman penggunaan sarana Nir awak ARGO dan Sea Glaider.
Sesi Kedua kegiatan KKDN ini dilanjutkan pemaparan oleh Asrena Lantamal XIII, mengenai lingkup kerja Lantamal XIII dan peranannya dalam pengamanan ALKI II serta Konsep Maritime Command Center (MCC) bertugas memberikan data secara tepat, cepat dan akurat serta sharing informasi Tarakan merupakan upaya yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam melaksanakan pencegahan, penindakan dan penanggulangan persoalan keamanan di perairan. Posisi Tarakan yang berdekatan dengan keberadaan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II merupakan salah satu alur pelayaran internasional yang memiliki potensi kerawanan tinggi terhadap kemungkinan terjadinya berbagai gangguan keamanan di laut, memerlukan pengawasan maksimal, terus menerus dan intensif.Perairan di wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya seperti di laut Sulawesi dan Selat Makassar, selain memiliki potensi kekayaan sumber daya laut melimpah juga menjadi sasaran para pelaku illegal fishing maupun pencurian sumber daya lainnya secara ilegal.
Selain menerima pemaparan dari para narasumber kegiatan KKDN ini juga dilaksankan diskusi dan tanyajawab antara mahasiswa dengan narasumber, beberapa topik yang menonjol meliputi potensi tindakan kejahatan maritim lintas Negara dan upaya mengatasi, langkah kemitraan strategis
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Strategi Pertahanan Unhan Ri, Dosen, Staf dan beberapa instansi di luar Unhan RI
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI