Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., selaku Inspektur Upacara secara resmi menutup Pendidikan Mahasiswa Pascasarjana (S-2) Magister Ilmu Pertahanan dan Doktoral (S-3) Periode I Tahun 2022, dilaksanakan di Gd. Aula Merah Putih Kampus Bela Negara Unhan RI Kawasan IPSC Sentul-Jawa Barat. Kamis, (10/03).
Prosesi Penutupan Pendidikan (Tupdik) Unhan RI diawali dengan laporan akademik Pascasarjana (S-2) Magister Ilmu Pertahanan dan Doktoral (S-3) oleh Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Unhan RI Laksma TNI Dr. Ir. I Nengah Putra Apriyanto, S.T., M.Si (Han)., CIQaR., IPU., CIPA., ASEAN En., dalam laporannya menyampaikan bahwa hasil Sidang Yudisium pada tanggal 7 Maret 2022 mahasiswa Program Doktoral (S-3) dan Magister (S-2) Unhan RI dinyatakan Lulus berjumlah 428 orang. Terdiri dari Program Doktor 12 orang, Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) 270 orang, Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) 53 orang, Fakultas Keamanan Nasional (FKN) 79 orang, serta Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) 51 orang. Dari 428 mahasiswa yang dinyatakan lulus, mahasiswa “Lulusan Terbaik” sebanyak 5 orang diantaranya Arif Mustofa dari Program Doktoral (S-3), dan mahasiswa dari Magister (S-2) FSP Unhan RI Athaariq Rizki Prodi Peperangan Asimetris, Budiawan Sidik Arifianto Prodi Ketahanan Energi, Nour Zattullah Prodi Damai dan Resolusi Konflik, Agung Mulyo Utomo Prodi Teknologi Penginderaan. Serta 56 orang berhasil meraih predikat lulus “Dengan Pujian”.
Sebelum pernyataan penutupan pendidikan dilaksanakan penanggalan Pin Mahasiswa dan penyerahan Sertifikat Kader Intelektual Bela Negara. Serta penyerahan piagam penghargaan kepada Mahasiswa Lulusan Terbaik Program Doktoral (S-3) dan Magister (S-2) tingkat Fakultas Yudisium Periode I tahun 2022.
Rektor Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan, di era globalisasi saat ini, ancaman terhadap eksistensi suatu bangsa dan negara semakin kompleks dan sulit diprediksi. Ancaman cenderung bersifat non militer dilakukan secara non linier, tidak langsung dan bersifat proxy war. Jenis ancaman perang di era sekarang memiliki spektrum yang sangat luas dan secara masif melalui berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ancaman non militer berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, keselamatan umum dan legislasi.
Hal ini tentunya menjadi tantangan sekaligus tugas bagi alumni nantinya, untuk mampu turut andil dalam memberikan solusi dan kontribusi positif bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Uud 1945.
Sebagai lulusan Unhan RI, harus bisa terus membangun dan melestarikan nilai-nilai kebangsaan dimanapun berada. Nilai-nilai tersebut telah diajarkan dan ditanamkan sejak pertama kali masuk dan menempuh pendidikan di Unhan RI. Jadilah kader intelektual bela negara yang mampu menjadi teladan dalam internalisasi nilai-nilai bela negara dan memberikan dharma bakti terbaik bagi Indonesia sesuai profesi dan pekerjaan masing-masing. Serta harus menjadi volunteer dalam partisipasi aktif membangun pertahanan negara dan kesadaran bela negara di tengah masyarakat Indonesia dari sabang sampai Merauke.
Acara ini dihadiri oleh calon wisudawan dan pejabat Eselon I, II dan III serta seluruh Dosen dilingkungan Unhan RI.
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan