Bogor – Prodi Kedokteran Program Sarjana (S1) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Kuliah Pakar Seri-10 secara hybrid (luring dan daring), luring di Ruang Theater Gedung Auditorium Unhan RI, Kawasan IPSC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Kampus Utama), Selasa (20/6).
Kuliah Pakar yang bertemakan “One Health for National Health Resilience” ini, dibuka oleh Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, M.Sc., DESD., ASEAN Eng., yang diwakili oleh Dekan FKIK Unhan RI Mayor Jenderal TNI Dr. (Cand) dr. Sutan Finekri A. Abidin, Sp.OG., Subsp. K. FM., M.A.R.S., M.H.
Kegiatan Kuliah Pakar tersebut menghadirkan tiga orang Narasumber diantaranya Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) sekaligus Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Prof. Dr. Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., membahas topik “The Helicobater Pylory Infection the silent Epidemic”. Narasumber kedua, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) Prof. Drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D., membahas topik tentang “The Critical Role of One Health for Global and National Security”. Narasumber ketiga, Staf Khusus Menkes Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander Kaliaga Ginting, Sp.P., F.C.C.P., menjelaskan topik tentang “Lesson Learned From Covid-19, a Threat for Global and National Security”. Kegiatan ini dipandu oleh Moderator Kolonel Ckm (K) dr. Martaviani Budiastuti, M.Kes., Sp.A.
Rektor Unhan RI dalam Opening Remarks yang dibacakan oleh Dekan FKIK Unhan RI menjelaskan Kesehatan Pertahanan Negara adalah totalitas dari sumber daya bidang kesehatan di wilayah Republik Indonesia meliputi personel, fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan milik Pemerintah dan Swasta yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan Negara. Sistem kesehatan nasional adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkan guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana amanat UUD 1945.
Lebih lanjut dikatakan, program Sarjana Pendidikan Dokter Militer FKIK Unhan RI yang didirikan tahun 2020 berkomitmen untuk selalu berkontribusi dalam menghasilkan Dokter Militer dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan Tentara Nasional Indonesia serta seluruh masyarakat Indonesia untuk mencetak Dokter TNI sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan terutama di daerah terpencil, terdepan dan terluar Indonesia, sebagai bagian dari sistem kesehatan Pertahanan Negara. Komponen Siskeshanneg terdiri atas kesehatan TNI, kesehatan pemerintah, kesehatan pemerintah daerah dan masyarakat.
One health system adalah pendekatan terpadu dan terpadu untuk menyeimbang-
kan dan mengoptimalkan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Sistem ini sangat penting untuk mencegah, memprediksi, mendeteksi, dan menanggapi ancaman kesehatan global seperti pandemi Covid-19 dan infeksi helicobacter pylori yang sampai saat ini tingkat penyebaran masih berskala global menjadi sebuah “silent epidemic”.
Dekan FKIK Unhan RI dalam sambutannya menjelaskan Fakultas Kedokteran Militer Unhan RI sebagai pioneer dalam bidang Kedokteran Militer, diharapkan akan mencetak tenaga-tenaga medis yang “ready to use” dan siap ditempatkan pada layanan kesehatan TNI. Selanjutnya dikatakan, Dokter Militer dapat berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan mengenai peran Kedokteran Militer dalam sistem pencegahan integratif “one health system” dalam menanggulangi dan mencegah pandemi seperti Covid-19 dan hepatitis of origin unknown. Pada acara tersebut dibuka sesi diskusi dan tanya jawab. Dalam acara tersebut dilaksanakan penyerahan Sertifikat oleh Dekan FKIK Unhan RI kepada tiga Narasumber dan Moderator.
Kuliah Pakar ini diikuti oleh beberapa Pejabat Eselon I, II dan III, para Dosen serta Kadet Mahasiswa FKIK Unhan RI.
(Humas Unhan RI).