Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan RI, Letnan Jenderal TNI Jonni Mahroza, Ph.D., menghadiri kegiatan Forum Diskusi yang dibuka langsung secara online oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P., dengan tema “Mewujudkan Pertahanan Ibukota Negara Indonesia (IKN) Sebagai Center Of Gravity Negara”. Kegiatan ini bertempat di Flores Ballroom, Hotel Borobudur, Jl. Lap. Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/11).
Forum diskusi ini menghadirkan narasumber yaitu Kepala Staf Kepresidenan Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P., M.A., Sesditjen Strahan Kemhan, Brigjen TNI Oktaheroe Ramsi, S.I.P., M.Sc., Deputi Polhuhankam Bappenas Bogat Widyatmoko, Pakar Transformasi Pertahanan Iis Gindarsah, Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan IKN Mia Amalia, dipandu oleh moderator Chacha Annisa.
Menkopolhukam pada pembukaan forum diskusi ini menyampaikan, Kementerian Polhukam selaku Kementerian yang mengkoordinasikan, mensingkronisasikan dan mengendalikan urusan pemerintahan dibidang politik, hukum dan keamanan, khususnya dibidang pertahanan negara berperan strategis dalam mengawal ketat penyiapan pertahanan IKN Nusantara sehingga diharapkan pertahanan IKN dapat terwujud sesuai dengan apa yang diamanatkan oleh UU Nomor 3 Tahun 2022, tentang Ibukota Negara dan UU No 21 Tahun 2023, tentang perubahan atas UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang ibukota negara, yakni terselenggaranya pertahanan cerdas atau smart defense, yaitu sinergi antara hard defense berupa pertahanan militer dan soft defense berupa pertahanan nir-militer dan penerapan virtual maritime dalam rangka penerapan sistem keamanan laut di selat Makassar menuju IKN dan penerapan zona identifikasi pertahanan Udara atau Air Defense zone dalam rangka sistem pertahanan Udara di IKN. Dalam rangka mengawal terwujudnya hal tersebut pada tahun 2023 ini Kemenkopolhukam telah menerbitkan tiga rekomendasi kebijakan kepada menteri dan kepala lembaga untuk ditindaklanjuti.
Kemenkopolhukam terus berupaya untuk memantapkan penyiapan pertahanan IKN Nusantara sehingga memandang perlu mengadakan forum diskusi ini. Pelaksanaan Forum ini memiliki tujuan yaitu pertama untuk menjaring dan mendapatkan masukan secara konstruktif dan komprehensif terkait pembangunan pertahanan IKN Nusantara sebagai bahan masukan bagi Kementerian Pertahanan untuk menyempurnakan desain sistem pertahanan IKN Nusantara dan implementasinya sesuai dengan yang diamanatkan UU Nomor 3 Tahun 2022, tentang Ibukota negara dan UU No 21 Tahun 2023, tetang perubahan atas UU No.3 Tahun 2022, serta Pepres No 63 Tahun 2022 tentang Perincian Induk Ibukota Nusantara yakni pertahanan cerdas atau smart defense. Tujuan Kedua meningkatkan sinergitas semua pemangku kepentingan dalam upaya membangun pertahanan IKN Nusantara.
Menkopolhukam meyakini dengan sinergitas dan Kerjasama seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah daerah, akademisi maka upaya mewujudkan IKN Nusantara akan dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam kesempatan ini, Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan Presiden Republik Indonesia, melalui pemaparannya berjudul “Masukan Strategis Pembangunan Pertahanan IKN Nusantara,” menjelaskan berbagai deskriptif tentang ancaman, termasuk ancaman militer, non militer, konvensional dan non konvensional, serta ancaman terorisme.
Beliau juga menyoroti aktor ancaman yang bersifat state dan non state, dengan penekanan bahwa pemahaman terhadap ancaman menjadi dasar perencanaan pembangunan kekuatan militer. Pembangunan smart defense, sesuai amanat Presiden RI, diarahkan untuk menjadikan IKN di Kalimantan Timur sebagai kota dan kawasan yang benar-benar smart desain, mencerminkan kebesaran bangsa Indonesia.
Kepentingan sistem pertahanan di IKN sebagai subsistem dari sistem pertahanan negara secara keseluruhan diakui, dengan central gravity yang bersifat strategis, menjadi sumber kekuatan, dan penting untuk menjaga keseimbangan serta stabilitas operasi militer.
Dalam merancang kebijakan dan strategi, Jenderal Moeldoko mencermati pendekatan berbasis ancaman dan kapabilitas. Identifikasi potensi lawan dan pengembangan kemampuan khusus dianggap esensial untuk memahami dan mengatasi ancaman. Pendekatan kapabilitas, sebagai bentuk Task Force, dijelaskan sebagai cara realistis untuk mencapai standar pertahanan yang diperlukan dengan efisien.
Prinsip perencanaan berbasis kapabilitas diambil sebagai dasar yang rasional, responsif, dan fokus pada tujuan, sebagai contoh penggunaan pendekatan serupa adalah dengan NATO dan Amerika. Jenderal Moeldoko juga menyoroti pentingnya melihat daya tempur relatif dan menegaskan bahwa kedaulatan NKRI tidak dapat dinegosiasikan dengan apapun, seiring dengan pergeseran Mandala Perang Global yang terus berubah dari waktu ke waktu.
Dalam forum diskusi ini juga dilaksanakan Pemaparan oleh Kementerian Pertahanan yang dilaksanakan oleh Sesditjen Strahan Kemhan, Brigjen TNI Oktaheroe Ramsi, S.I.P., M.Sc. dengan judul “Desain Sistem Pertahanan Ibukota Negara (IKN) Nusantara”. Dilanjutkan pemaparan Deputi Polhuhankam Bappenas Bogat Widyatmoko, memaparkan tentang “Kebijakan, Strategi dan Keberlanjutan Program Pembangunan Pertahanan IKN Nusantara”.
Sementara Pakar Transformasi Pertahanan Iis Gindarsah, memaparkan tentang “Masukan Mengenai Pertahanan Ibukota Negara Strategi dan Gelar Militer”. Dan pemaparan Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan IKN Mia Amalia, yang memaparkan tentang “Peran Strategis Otorita Ibukota Nusantara Mengawal Implementasi Rencana Pembangunan Pertahanan dalam Mega Proyek Pembangunan IKN Nusantara”.
Kegiatan Forum diskusi ini turut dihadiri oleh stakeholder terkait dari Kementerian, Lembaga dan Instansi serta pejabat Unhan RI yaitu Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Unhan RI, Mayjen TNI Agus Winarna, S.I.P., M.Si., M.Tr (Han)., Dekan Fakultas Strategi Pertahanan (FSP) Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Priyanto, S.I.P., M.Si (Han)., Dekan Fakultas Kemanan Nasional (FKN) Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han)., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FKN Unhan RI, Dr. Herlina Juni Risma Saragih, M.Si., CIQnR., CIQaR., Kepala Program Studi Magister Keamanan Maritim (KM) Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI, Kolonel Laut (KH) Dr. Panji Suwarno, S.E., M.Si., CIQnR., dan Dosen FKN Unhan RI Dr. Susanto.
(Humas Unhan RI).