Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., menerima kunjungan kehormatan Commander of the Royal Canadian Navy (Komandan Angkatan Laut Kerajaan Kanada), Vice Admiral Angus Topshee, CMM, MSM, CD. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Unhan RI dan The Royal Canadian Navy (RCN). Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat Rektor Unhan RI, Gedung Ki Hajar Dewantara, Kampus Pascasarjana Unhan RI, Jl. Salemba No. 14, Jakarta Pusat. Kamis (6/11).
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia menyampaikan kebanggaan dan kehormatan atas kunjungan Vice Admiral Angus Topshee, beserta delegasi Royal Canadian Navy (RCN). Rektor menyatakan bahwa kunjungan ini memiliki makna penting dalam memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kanada, terutama di bidang pertahanan maritim.
Sebagai negara maritim, Indonesia dan Kanada memiliki kepentingan bersama serta tantangan dalam menjaga wilayah perairan masing-masing. Universitas Pertahanan Republik Indonesia, yang memiliki keunggulan dalam studi pertahanan, melihat kunjungan ini sebagai kesempatan strategis untuk memperluas jaringan internasional. Selain itu, Rektor menekankan pentingnya berbagi pengetahuan dalam pendidikan pertahanan maritim melalui berbagai kolaborasi, seperti pertukaran akademik, penelitian bersama di bidang pertahanan maritim, dan program pelatihan kolaboratif.
Menutup sambutannya, Rektor menyampaikan harapan agar kunjungan ini membawa manfaat yang berarti dan semakin mempererat kerja sama bilateral antara kedua negara.
Komandan Angkatan Laut Kerajaan Kanada, Vice Admiral Angus Topshee, CMM, MSM, CD., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Rektor Unhan RI beserta jajaran. Admiral Angus Topshee menekankan banyaknya kesamaan antara Kanada dan Indonesia sebagai negara maritim yang sama-sama memiliki wilayah perairan yang luas dan tantangan dalam menjaga keamanan maritim. Ia menyoroti bahwa Kanada memiliki garis pantai terpanjang di dunia, sementara Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua, sehingga kedua negara memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga dan mengamankan domain maritimnya, termasuk dalam hal patroli dan pertahanan.
Selain itu, Vice Admiral Angus Topshee, CMM, MSM, CD., juga memberikan penghargaan khusus terhadap komitmen militer Indonesia pada pendidikan profesional. Komandan Angkatan Laut Kerajaan Kanada, sangat terkesan melihat bahwa banyak pemimpin senior Unhan RI yang memiliki gelar doktor (P.hD), mencerminkan nilai tinggi yang diberikan pada pendidikan di lingkungan militer Indonesia. Menurutnya, pendidikan tinggi yang ditempuh para perwira di Indonesia merupakan aset penting dalam menghadapi berbagai tantangan global saat ini.
Vice Admiral Angus Topshee, CMM, MSM, CD., juga menyampaikan antusiasme untuk dapat berdiskusi dan mendengar perspektif dari Rektor Unhan RI dan staf akademik, serta melihat kunjungan ini sebagai kesempatan untuk belajar lebih jauh mengenai pendekatan Unhan RI terhadap pendidikan dan keamanan maritim. Vice Admiral Angus Topshee, CMM, MSM, CD., merasa senang dapat berkunjung ke institusi pendidikan pertahanan ini dan mengungkapkan harapannya untuk memperoleh wawasan berharga yang dapat memperkuat kerja sama antara militer Kanada dan Indonesia di masa depan.
Dalam kunjungan ini, Rektor Unhan RI Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., bersama Panglima Angkatan Laut Kanada, Vice Admiral Angus Topshee, CMM, MSM, CD., secara aktif melaksanakan diskusi mendalam mencakup berbagai aspek meliputi penjelasan Rektor Unhan RI tentang struktur Unhan RI, yang memiliki sistem manajemen berbeda dari akademi militer lainnya. Unhan RI menyediakan pendidikan vokasi militer, program sarjana, magister, hingga doktoral yang berfokus pada pengembangan profesional di bidang militer, baik dalam disiplin konvensional maupun non-konvensional, seperti teknologi militer, ilmu sains, dan teknologi informasi. Diskusi juga berlanjut ke penjelasan perbedaan antara Departemen Pertahanan dan TNI sejak Reformasi 1998, di mana Departemen Pertahanan berperan sebagai institusi sipil yang mengelola kebijakan, sementara TNI menjalankan operasi militer dengan pelaporan langsung kepada Presiden.
Selain itu, dibahas pula tantangan terkait politisasi pertahanan, khususnya dalam menghadapi intervensi politik yang memengaruhi kebijakan pertahanan. Tantangan utama pada era baru ini adalah mempertahankan keseimbangan antara pandangan sipil dan militer untuk menghindari bias politik dalam keputusan strategis. Dari perspektif historis, struktur pertahanan Indonesia telah mengalami perubahan signifikan, mulai dari integrasi militer dengan pemerintahan pada era Orde Baru hingga pemisahan pada era Reformasi untuk menciptakan kerangka yang lebih demokratis. Sementara itu, Kanada telah menerapkan sistem satu komando sejak 1960-an untuk mengurangi potensi militer bertindak tanpa arahan pemerintah dalam situasi krisis.
Dalam diskusi ini juga ditekankan pentingnya konsultasi antara pihak sipil dan militer dalam pembuatan kebijakan pertahanan, dengan tujuan menjaga agar kepentingan negara selalu diutamakan di atas kepentingan politik. Terakhir, ada perdebatan terkait struktur masa depan pertahanan Indonesia, yaitu apakah sebaiknya tetap semi-terintegrasi atau berada sepenuhnya di bawah kontrol Departemen Pertahanan, dengan mempertimbangkan tantangan dan dinamika politik yang ada.
Rektor Unhan RI dalam penerimaan kunjungan kehormatan Panglima Angkatan Laut Kanada, didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Kelembagaan, Inovasi dan Teknologi Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Ir. Susilo Adi Purwantoro, S.E., M.Eng.Sc., CIQnR., CIQaR., IPU., CIPA., ASEAN Eng., Direktur Pascasarjana Unhan RI, Laksamana Muda TNI Dr. Bambang Irwanto, M.Tr.(Han)., CHRMP., Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unhan RI, Dr. Herlina Juni Risma Saragih, M.Si., CIQnR., CIQaR., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Unhan RI, Marsda TNI Ir. Wajariman, M.Sc., Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI, Mayayor Jenderal TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.Si., M.D.S., M.Si (Han)., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan (FSTP) Unhan RI, Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng., Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama, dan Hubungan Masyarakat Unhan RI, Brigjen TNI Basuki Darmawan, S.Pd., M.Ed., Sekretaris Satuan Pengawas ( Ses Satwas) Unhan RI, Brigjen TNI Susanto, S.I.P., M.Si., Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan (Karo AK) Unhan RI, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, S.E., M.M., dan Anjakdya Bidang Kerja Sama Roren Kermas, Kolonel Sus Dr. Samsul Bahari, M.Bus.
Sementara Panglima Angkatan Laut Kanada, dalam kunjungan ini didampingi oleh Perwira Tinggi pendamping Staf Ahli KASAL, Laksma TNI Siswanto, Canadian Defence Attache for Indonesia Colonel Stewart Taylor, RCN Global Engagements Coordinator, Mrs. Sabrina Nash, Flag Lieutenant to the Commander RCN, Lieutenant (N) Liam Moors, Deputy Canadian Defence Attache Lieutenant Colonel Andre Gloumeau, dan Liasson Officer Kapten Mar Christian.
Rangkaian kegiatan courtesy call ini diawali sebelum dengan pelaksanaan Hormat jajar dari Kadet Mahasiswa Unhan RI, yang dilanjutkan dengan foto bersama serta perkenalan pejabat Unhan RI oleh Rektor Unhan RI kepada Panglima Angkatan Laut Kanada, Vice Admiral Angus Topshee, CMM, MSM, CD. Seluruh rangkaian kegiatan kunjungan kehormatan ini dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan paparan Panglima Angkatan Laut Kanada, kepada mahasiswa Pascasarjana program magister Unhan RI.
(Humas Unhan RI).