Jakarta – Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., tampil sebagai pembicara dalam Simposium Praktisi dan Periset Ekonomi (PARETO) 2024. Mengusung tema “Merancang Strategi Tepat dan Efektif untuk Mencapai Swasembada Pangan Indonesia,” acara ini mendukung program prioritas Presiden RI, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, dalam mengatasi tantangan mendesak ketahanan pangan nasional. Simposium, yang merupakan program unggulan Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, berlangsung di Auditorium Sasana Widya Graha, Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Kamis (28/11).
Dalam pemaparannya, Rektor Unhan RI menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah bagian integral dari sistem pertahanan semesta, mengingat meningkatnya ancaman non-militer seperti krisis pangan dan energi.
Strategi Menuju Swasembada Pangan.
Rektor Unhan RI memaparkan langkah-langkah strategis yang mendukung Visi Indonesia 2045, mencakup:
1. Ekstensifikasi: Membuka lahan baru untuk komoditas strategis.
2. Intensifikasi: Mengoptimalkan lahan pertanian dengan teknologi irigasi modern.
3. Diversifikasi: Meningkatkan nilai tambah melalui produk olahan dan agrowisata.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjawab tantangan seperti meningkatnya kebutuhan pangan, perubahan pola konsumsi, dan keterbatasan sumber daya pertanian.
Peran Strategis Universitas Pertahanan RI
Sebagai institusi pendidikan berbasis pertahanan, Unhan RI berkomitmen mendukung ketahanan pangan melalui:
1. Pendidikan dan SDM Unggul: Menyediakan sumber daya manusia kompeten dalam bidang pertanian, kelautan, dan teknologi pangan.
2. Riset Inovatif: Mengembangkan solusi strategis untuk irigasi modern, mekanisasi pertanian, dan pemanfaatan teknologi mutakhir.
3. Pemberdayaan Masyarakat: Memberdayakan desa binaan melalui pelatihan dan transfer teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal.
4. Program Studi Baru: Merancang program studi yang relevan dengan kebutuhan nasional, seperti agronomi, agroteknologi, dan perikanan.
Langkah Inovatif Menuju Ketahanan Pangan
Unhan RI juga telah menyusun program inovatif untuk memperkuat ketahanan pangan, meliputi:
1. Pemanfaatan Teknologi Irigasi: Penggunaan irigasi tetes dan pengairan berselang untuk efisiensi air.
2. Pupuk Organik Nusantara: Mengoptimalkan pupuk kompos dan cair untuk meningkatkan produktivitas.
3. Pengembangan Bibit Unggul: Fokus pada komoditas seperti kopi, kelor, anggur, dan cabai.
4. Diskusi Kolaboratif: Mengadakan forum antara akademisi, pemerintah, dan praktisi untuk membangun strategi terpadu.
Ketahanan Pangan sebagai Pilar Pertahanan Semesta
Rektor Unhan RI menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar urusan ekonomi, tetapi bagian penting dari strategi pertahanan semesta. Melalui sinergi lintas sektor, Unhan RI mendukung pembangunan berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menciptakan fondasi bagi kedaulatan nasional.
Komitmen Menuju Indonesia Emas 2045
Dengan visi membangun ketahanan pangan berkelanjutan, Unhan RI berperan sebagai katalis perubahan dalam mewujudkan kedaulatan nasional. Melalui riset, inovasi, dan kolaborasi, Unhan RI memastikan ketahanan pangan menjadi pilar utama dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan simposium ini merupakan wadah bagi para akademisi, praktisi dan industri maupun asosiasi ataupun komunitas untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Selain itu simposium ini bertujuan untuk memfasilitasi interaksi yang intensif antara periset, akademisi pemerintah dan sektor swasta untuk membahas isu-isu pembangunan ekonomi Indonesia di tahun 2025. Simposium ini juga mendorong kolaborasi Pentahelix guna merumuskan langkah-langkah strategis dan tepat guna dalam mencapai swasembada pangan Indonesia.
(Humas Unhan RI)