Bogor – Mahasiswa Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan dalam rangka KKDN di Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan Unhan Mengajar sebagai salah satu bentuk Tridharma Perguruan Tinggi dalam hal kegiatan pengabdian kepada masyarakat, bertempat di Sekolah Luar Biasa (SLB) B Pembina Palembang Kamis, (1/3).
Unhan mengajar dalam keterkaitan dengan KKDN ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan Laksda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri, S.T., M.MT sebagai Ketua Rombongan, didampingi didampingi oleh Ka. LP3M Laksda TNI Dr. Drs. Ir. Suyono Thamrin, M.Eng.Sc mewakili Rektor Unhan serta Wakil Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan Laksma TNI Dr. M. Adnan Madjid, S.H., M.Hum.
SLB milik Provinsi Sumatera Utara yang telah didirikan sejak 1989 di bawah pimpinan Kepala Sekolah Jumingan menceritakan awal berdirinya SLB yang diperuntukkan bagi anak tuna rungu dan tuna wicara, namun sekarang ditujukan pula untuk anak tuna grahita. Saat ini sekolah tersebut memiliki total jumlah siswa 360 orang dan 45 guru.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Prof. Syamsul Maarif (guru besar Unhan) yang menerangkan bahwa masalah kebencanaan dan pengelolaannya tidak memandang agama, suku, ras karena dapat terjadi sewaktu-waktu. Jiwa kebencanaan adalah kemanusiaan dan jangan selalu menanyakan akan kapan pemerintah memberikan bantuan saat bencana terjadi. Kegiatan ini adalah concern yang sangat bagus terhadap saudara lainnya yang punya keterbatasan tertentu.
Tujuan KKDN ke SLB dari kegiatan ini agar para siswa “spesial” beserta guru mempunyai pengetahuan mengenai Bela Negara dan bisa mengenal mengenai Unit Tanggap Darurat sekolah. Para siswa SLB dipilih karena kelompok yang berkebutuhan khusus sangat perlu mendapatkan perhatian yang lebih mengingat mereka adalah kelompok rentan dalam penanggulangan bencana.
Acara diawali dengan briefing bersama guru-guru tentang gambaran ringkas materi bela negara dan Unit Tanggap Darurat Sekolah yang disampaikan oleh mahasiswa Unhan kepada siswa SLB. Mahasiswa didampingi oleh guru pendamping dalam penyampaian materi bela negara dan cara melindungi diri saat bencana gempa bumi terjadi. Setelah materi disampaikan di dalam kelas, para siswa dan guru beserta kepala sekolah melakukan simulasi bersama jika bencana gempa terjadi dari dalam kelas hingga menuju titik kumpul.
Selain mempelajari tentang tanggap darurat terhadap bencana gempa bumi, guru-guru diajarkan untuk menggunakan Alat Pemadam Aipi Ringan (APAR) agar mereka memiliki kesiapsiagaan jika suatu bahaya api terjadi. Ada juga simulasi penggunaan masker yang baik dan benar untuk melindungan saluran pernapasan.
Para pendidik pada SLB tersebut mengaku sangat senang akan kegiatan Unhan Mengajar, hal ini karena ada simulasi dan sarana prasarana untuk tanggap darurat. Diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan dikemudian hari. (clr)
Authentikasi : Kabag Humas Unhan