FKN Prodi Manajemen Bencana Unhan Selenggarakan Focus Group Discussion Penanggulangan Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Kerangka Sistem Pertahanan Negara
Bogor –Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Prodi Manajemen Bencana Universitas Pertahanan (Unhan) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penanggulangan Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Kerangka Sistem Pertahanan Negara” bertempat di Aula Serbaguna Kampus Unhan, Sentul – Bogor. (2/8).
FGD ini selain diikuti mahasiswa Prodi Manajemen Bencana juga diikuti para dosen, praktisi, dan alumni Unhan.
Acara ini dibuka oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional, Laksda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri, ST, M.MT.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Keamanan Nasional menyampaikan bahwa forum akademik ini diperlukan dalam rangka mengkritisi dan memberikan saran berdasarkan teori dan keilmuan. Selain itu perubahan iklim merupakan isu yang berkaitan dengan lingkungan strategis.
Sebagai narasumber, Marsma TNI Dr. Danardono Sulistyo Adji, M.PP. dari Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan menyampaikan paparannya yang menyebutkan bahwa akibat perubahan iklim, suatu negara akan mempunyai peluang untuk memperkuat teknologi dan industri yang mandiri. Hal ini akan meningkatkan pula kekuatan pertahanan dalam mendukung keselamatan bangsa.
Isu global masa kini berkaitan dengan penguasaan sumber daya energi dan pangan. Hal ini akan menjadi tantangan jika dikaitkan dengan fenomena perubahan demografi yang semakin meningkat.
Pemanfaatan sumber energi akan beralih dari energi fosil ke hayati sehingga pemenuhannya akan tumpang tindih dengan kebutuhan pangan.
Meskipun Indonesia memiki potensi sumber energi dan pangan yang melimpah, pengelolaan yang tidak bijak akan memberikan permasalahan Hal ini bisa pula menjadi potensi konflik yang tidak hanya berimbas pada sektor ekonomi dan infrastruktur tapi juga berdampak pada aspek militer dalam lingkup nasional maupun internasional.
Narasumber lainnya dalam FGD kali ini adalah Dr. Ari Mochammad Advisor, untuk Bidang Tata Kelola Perubahan Iklim USAID yang menyebutkan bahwa perang masa depan tidak lagi menggunakan strategi konvensional melainkan cukup dengan memberikan teknologi yang out of date yang menimbulkan dampak lingkungan, masalah kesehatan, hingga perubahan iklim, sehingga melupakan infrastruktur yang seharusnya bisa dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.
Dampak perubahan iklim tidak hanya mengancam sektor ekonomi dan lingkungan tapi menjadi ancaman bagi sektor pembangunan. Karena berbicara mengenai lingkungan adalah soal investasi jangka panjang bukan investasi yang cukup hanya 5 tahun.
Dalam konteks paradigma masa depan, permasalahan perubahan iklim tidak lagi soal saling menghakimi siapa yang salah melainkan menyadari bahwa manusia hidup dalam satu wilayah, satu dunia.
REDD+ adalah salah satu upaya yang mendukung untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan mekanisme insentif terhadap negara-negara berkembang. Skema REDD+ ini dianggap masih menjadi failed project di Indonesia karena pelaksanaannya belum terintegrasi lintas sektoral.
Mitigasi adaptasi perubahan iklim adalah upaya intervensi manusia dengan menurunkan gas rumah kaca.
Adaptasi penyesuaian alam dan manusia ini akan menciptakan peluang seperti pengembangan inovasi teknologi.
Oleh karena itu, mengatasi perubahan iklim membutuhkan integrasi multidisiplin ilmu. Jika kebijakan dan teknologi masih tidak dapat menurunkan dampak bencana dan perubahan iklim yang signifikan, maka modal sosial menjadi garda terdepan yang mampu mengurangi risiko bencana. Sayangnya program untuk mendukung pengembangan kapasitas masyarakat ini masih kecil dalam lingkup anggaran negara karena hasilnya dianggap tidak tampak dalam jangka waktu yang singkat.
Modal sosial terbangun kuat jika masyarakat memiliki pengetahuan yang kuat.
Maka, bahasan perubahan iklim ini perlu dimasukkan ke dalam berbagai disiplin ilmu untuk membangun kesadaran masyarakat dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Authentifikasi : Kabag Humas Unhan