Bogor – Mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) menerima kuliah umum dari Menristekdikti yang diwakili oleh Direktur Pembelajaran Ditjen Pembelajaran dan Mahasiswa Kemristekdikti, Dr. Ir. Paristianti Nurwardani, MP, dengan tema “Peningkatan Kemampuan Iptek dan Inovasi untuk menghasilkan Nilai Tambah Produk (Revolusi Industri 4.0)”, bertempat di gedung Auditorium Unhan Lt. I Komplek IPSC – Sentul. Rabu (3/10).
Mengawali kegiatan Plt.Rektor Unhan Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan, M.Eng menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Direktur Pembelajaran Kemristekdikti untuk mewakili Menristekdikti pada kegiatan kuliah umum. Sebelum penyampaian materi kuliah umum ini, Plt.Rektor Unhan memperkenalkan narasumber kepada seluruh civitas akademika Unhan, tentang pengalaman pendidikan serta tugas dan prestasi yang sudah dicapai selama ini oleh narasumber.
Kegiatan kuliah umum ini diawali dengan menjelaskan tentang Potensi Ekonomi Indonesia kedepan dengan populasi penduduk yang mencapai 262 Juta, berdasarkan riset dari McKinsey Global Institute, 2012 diprediksi pada tahun 2030 ekonomi Indonesia berada pada peringkat ke-7 dunia, sementara dari Pricewaterhouse Coopers (PwC), 2017 pada tahun 2050, ekonomi Indonesia berada di posisi ke 4 dunia.
Sementara tantangan Indonesia untuk saat ini meliputi berdasarkan survei 2017 dari World Economic Forum (WEF) dan World Intellectual Property Organization (WIPO), Daya Saing dan Inovasi Indonesia masih berada dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand, sedangkan dari aspek SDM berdasarkan survey dari Badan Pusat Statistik, Februari 2018 tentang pengangguran sarjana mencapai 6,31persen atau 789 ribu.
Ditinjau dari segi pendidikan publikasi Publikasi Internasional, Indonesia telah mencapai 19,769, untuk tingkat kesiapan teknologi (technological readiness level TRL) mencapai 430 persen, dan kekayaan intelektual Indonesia mencapai 210 persen.
Dari kondisi ini saat ini dihadapkan dengan tantangan revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital diharapkan generasi muda memiliki kemampuan seperti, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), New Materials, Big Data, Robotics, Cloud Computing, Additive Manufacturing 3D Printing, Nanotech & Biotech, dan Genetic Editing.
Dalam kesempatan ini dijelaskan juga tentang Perkembangan IPTEK yang akan dirasakan dunia menuju 2045 dan Era Industri 4.0. pada tahun 2025 – 2030 pengembangan Iptek berorientasi pada Open source dan 3D printed clothes at near zero cost, Simulasi otak manusia, Nano-robot medis, sementara pada tahun 2030-2045 ditinjau dari aspek perkembangan militer akan mencapai penggunaan robot untuk pertempuran, Bionic eyes surpassing human vision dan Quantum computers.
Lebihlanjut dijelaskan Bagaimana teknologi 4.0 dapat mengubah kemampuan militer dan pertahanan, bersumber pada penggunaan big data sehingga industri 4.0 dapat memberikan informasi real-time dunia nyata tentang status dan lokasi personil, peralatan, dan infrastruktur (militer), dan Militer AS akan memiliki lebih banyak prajurit robot di medan perang daripada prajurit manusia pada tahun 2025 (Lockett, The Sun, 2017), Unit militer canggih ini ditujukan untuk memaksimalkan kinerja di medan perang di masa depan.
Adopsi teknologi IoT dibidang militer/pertahanan, terus mendorong inovasi sensor canggih, pengawasan dan pengintaian (drone), sistem komunikasi satelit, sistem kontrol, teknologi seluler, termasuk mobilitas taktis untuk para pejuang perang
Menyikapi tantangan era industri 4.0 akan dipenuhi dengan persoalan cyber-crime sehingga Mahasiswa dapat memahami cyber security, untuk melakukan pengamanan dan penyaringan informasi, mencegah tindakan cyber crime.
Implikasi revolusi industri 4.0 pada peperangan masa depan (potensi mengganggu keamanan internasional), seperti Waging war may seem “easier” (kemudahan melancarkan perang), The new arms race is harder to control (perlombaan senjata baru lebih sulit dikendalikan dan menganggu stabilitas perjanjian kontrol senjata) dan What is physically possible becomes likely (teknologi apa pun pada akhirnya akan dikembangkan sebagai senjata) serta berbagai aspek lainnya.
Literasi baru dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 mecakup literasi data Kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (Big Data) di dunia digital, literasi teknologi dengan Memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (Coding, Artificial Intelligence, Biotechnology, Engineering Principles, & Cyber-Security), dan literasi manusia Humanities, Komunikasi dan Desain.
Kegiatan kuliah umum ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari mahasiswa Unhan yang berjumlah sekitar 264 orang yang dijawab secara gamblang oleh narasumber dan kuliah umum ini ditutup dengan pemberian cenderamata dari Plt Rektor Unhan kepada Dr. Ir. Paristianti Nurwardani, MP, serta dilanjutkan dengan foto bersama. Kuliah umum ini juga dihadiri oleh pejabat Eselon I, II, dan III dilingkungan Unhan serta Dosen Unhan. (Arh)
Authentifikasi : Kabag Humas Unhan