Bogor – Universitas Pertahanan melalui Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP Unhan) selenggarakan seminar umum dengan tema “Model Kepemimpinan pada Era Revolusi Industri 4.0”, bertempat di gedung auditorium lt.2 Kampus Bela Negara, Komplek IPSC, Sentul. Kamis (21/2).
Seminar dibuka oleh Rektor Unhan yang diwakili oleh Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Laksamana Muda TNI Sulistiyanto, S.E., M.M., M.Sc., P.S.C, dalam amanat disebutkan keterkaitan kepemimpinan dan perkembangan teknologi yang akan meningkatkan kualitas dan mutu dari pencapaian kinerja, pertumbuhan serta keberhasilan, selain itu dari kegiatan seminar ini diharapkan menghasilkan langkah strategis dalam meningkatkan dan mengembangkan ranah keilmuan dibidang pertahanan.
Dalam seminar ini menghadirkan narasumber Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AL, Laksamana Muda TNI DR. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D., Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Kabupaten Bogor Drs. Deni Ardiana, Doktor Komunikasi dari IPB, Redaktur Senior SWA Group, Edhy Aruman, Wakil Rektor I STIMA IMMI Dr. Yuni Pratikno, MM., MH., yang dipandu oleh moderator dari Dosen Unhan Kolonel Laut (T) DR. Aris Sarjito, S.T.,M.A.P.
Pemapar pertama Dansesko AL mengangkat topik “Kepemimpinan Organisasi Militer pada Era Revolusi Industri 4.0”, sebelum pemaparan dijelaskan terlebih dahulu beberapa refrensi buku yang digunakan mendasari topik tersebut seperti Leadership in the Fourth Industrial Revolution, Modern Warfare, Intelligence and Deterrence, Unmanned Systems Roadmap 2007-‐2032 Unmanned Systems Roadmap 2007-2032, dan Preparing Our Armed Forces for the FiIh Generation of War.
Dalam paparannya Dansesko AL menjelaskan tantangan kepemimpinan militer yang dihadapkan dengan kondisi revolusi industri, era generasi baru, adanya revolusi ekonomi dan revolusi sosial, dalam organisasi militer era revolusi industri 4.0. berpengaruh terhadap alutsista modern, struktur organisasi, dan kompetensi prajurit militer.
Konsepsi peperangan Modern Era Revolusi Industri 4.0, dimana perang modern menggunakan medan pertempuran yang tidak dapat diprediksi, memanfaatkan perkembangan teknologi yang super cepat dengan melahirkan ide-ide baru yang diterapkan dalam sistem persenjataan rahasia, memanfaatkan instrumen teknologi yang mutakhir dengan daya jangkau dan daya ledaknya yang sangat dahsyat, menggunakan ruang siber dengan melakukan pembajakan melalui jaringan komputer dan internet.
Karakteristik Peperangan Modern, menggunakan tenaga manusia lebih sedikit cenderung menggunakan Teknologi Digital, menggunakan Big Data, gabungan dan terapan teknologi melalui Otomatisasi, dan memanfaatkan Artificial Intelligence.
Narasumber kedua oleh Drs. Deni Ardiana dengan topik “Model Kepemimpinan Pemerintahan di Era Industri 4.0“ yang menjelaskan tentang Industri 4.0 dampaknya terhadap pemerintah seperti tuntutan transformasi sektor publik melalui pemanfaatan IT untuk pengembangan E-Government, digitalisasi data dan informasi serta layanan, bentuk organisasi harus lebih kondusif, inovatif dan terintegrasi, Pengembangan pola kerja, dan aspek budaya organisasi dan nilai-nilai strategis.
Pemapar ketiga Doktor Komunikasi dari IPB, Redaktur Senior SWA Group, Edhy Aruman dengan topik “Model Kepemimpinan di Organisasi Non-Pemerintah pada Era Revolusi Industri 4.0” yang menjelaskan tentang Leadership 4.0 memikiliki kriteria Akuisisi dan pengembangan talenta akan menjadi keunggulan kompetitif paling tinggi, Para pemimpin perlu mengandalkan talenta mereka agar mampu bersaing, Komunikasi tidak lagi dipandang sebagai kompetensi tetapi menjadi identik dengan kepemimpinan, Inovasi akan menjadi bisnis semua orang, dan Memimpin perubahan akan menjadi pekerjaan sehari-hari.
Pemapar terakhir dalam seminar ini menghadirkan Wakil Rektor I STIMA IMMI Dr. Yuni Pratikno, MM., MH., dengan topik “Leadership Pada Korporasi Di Era Revolusi Industri 4.0” menjelaskan tentang pemimpin dalam Era digital perlu menguasai kemampuan soft skill (3C) yaitu Complex problem solving, Critical thingking, Creativity, (Balance Right & Left Brain function).
Selain itu dijelaskan juga Standar keterampilan yang harus dikuasai pemimpin di era Industri 4.0 yaitu dari aspek keterampilan umum yaitu mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi, dan Menguasai teknik, prinsip, dan pengetahuan proseduran tentang penggunaan teknologi informasi, sementara dari Aspek keterampilan khusus pemimpin harus mampu secara mandiri mendesain proses bisnis dalam suatu sistem informasi akuntansi yang mendukung penyediaan informasi berbasis teknologi informasi untuk mendukung pengendalian manajemen dan pengambilan keputusan dengan pendekatan siklus pengembangan sistem (System Development Life Cycle).
Kegiatan seminar ini juga diwarnai dengan kegiatan diskusi dan tanyajawab antara peserta dan narasumber sepert dampak perkembangan teknologi membawa disruption teknologi, revolusi Industri 4.0 dihadapkan dengan budaya gotong royong serta ekonomi kerakyatan, kepemimpinan militer di era Industri 4.0 yang berpengaruh terhadap kemampuan personel (one man multitask ) dan technical skill.
Kegiatan seminar ini dihadiri oleh pejabat eselon I,II, III, IV, Dosen Unhan serta beberapa perwakilan undangan seperti dari Seskoal, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), PPSDK Kemdikbud, serta pemerintahan daerah Kabupaten Bogor. (Anh).
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan.