Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Letnan Jenderal TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP, yang diwakili oleh Ketua LP3M Unhan Laksamana Muda TNI Suyono Thamrin, M.Eng.Sc., membuka Pelatihan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) bagi Dosen dilingkungan Unhan yang diselenggarakan sejak tanggal 8 s.d 13 April 2019, bertempat di Ruang Rapat, gedung Auditorium Lt.I, Kampus Bela Negara, Kompleks IPSC, Sentul. Senin (8/4).
Pada sambutan pembukaan Rektor Unhan bahwa, Pekerti ini didasari pada keilmuan Dosen Unhan yang beragam mendorong perlunya diselenggarakan pelatihan dan pembekalan khususnya dalam peningkatan keterampilan dasar teknik instruksional bagi Dosen, selain itu dapat lebih maksimal dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta sebagai salah satu upaya menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan.
Ilmu pertahanan saat ini mulai berkembang ke arah isu global yang semakin kompleks. Unhan sebagai perguruan tinggi dengan ciri khas pengembangan ilmu pertahanan dan Bela Negara dituntut untuk mempertahankan eksistensinya melalui kesiapan berbagai unsur pendidikan baik fasilitas, sarana prasarana, sumber daya manusia khususnya tenaga pendidik yang harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan strategi pembelajaran.
Dosen merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran yang secara langsung berpengaruh pada peningkatan kualitas belajar mahasiswa, sehingga untuk menunjang profesionalisme, seorang dosen hendaknya memiliki kompetensi penguasaan bidang ilmu, keterampilan kurikulum, dan keterampilan pedagogik yaitu pembelajaran dan pengembangan dengan cara menyikapi pemahaman materi pembelajaran yang didukung oleh kegiatan pelatihan Pekerti.
Pada kegiatan pelatihan Pekerti Hari -1 seluruh peserta pelatihan mendapat pembekalan materi dari Dosen Tetap Universitas Negeri Jakarta (UNJ) DR. Achmad Ridwan, M.Si dengan topik Proses pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4.0 dan Analisis Regulasi dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi.
Pada topik materi Proses pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4.0 DR. Achmad Ridwan, M.Si, mengawalinya dengan pengaruh era disrupsi teknologi revolusi industri 4.0 dengan dampak sebagian besar perusahaan menjual produk secara online dari dampak ini Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga kerja dengan teknologi digital, kemudian tantangan SDM pembangunan Indonesia Era Revolusi Industri 4.0 dalam kondisi ini dijelaskan dari sudut pandang dunia Industri kemampuan SDM baru mencapai 58 %, sementara dari tinjaunan dunia pendidikan kemampuan SDM sudah mencapai 72%, sehingga relevansi pendidikan dan pekerjaan, perlu disesuaikan dengan perkembangan era dan IPTEK dengan tetap memberikan perhatian kepada aspek humanities.
Selain itu beberapa aspek pembahasan seperti perlunya literasi baru menghadapi era Revolusi Industri 4.0, konsep literasi manusia, General Education (GEN) dan Kompetensi Revolusi Industri 4.0, konsep blended learning, pengembangan Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA).
Sementara pada sesi kedua pemaparan pelatihan Pekerti ini, DR. Achmad Ridwan, M.Si memaparkan tentang Analisis Regulasi dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi yang menjelaskan tentang struktur kurikulum perguruan tinggi, perumusan capaian pembelajaran lulusan, Kerangka kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Unsur deskriptor KKNI, jenjang kualifikasi, dan Perumusan SKS.
Selain menerima penyajian materi dari narasumber, kegiatan juga diwarnai dengan sesi tanya jawab peserta dan narasumber berkaitan dengan pengembangan kualitas SDM Dosen dan Pengembangan Pendidikan Era Industri 4.0 serta pengembangan kurikulum.(Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan