Bogor – Mahasiswa Prodi Peperangan Asimetri (AW) Fakultas Startegi Pertahanan Unhan, selenggarakan diskusi yang bertajuk “Ancaman Paham Ekstrim Kontemporer Terhadap Mindset Generasi Muda Indonesia”, bertempat di ruang rapat lt.1 Gedung Auditorium Kampus Bela Negara, Komplek IPSC Sentul. Kamis (18/4).
Kegiatan Round Table Discuss (RTD) ini di buka oleh Dekan FSP, Marsekal Pertama TNI Dr. Siswo Pudjiatmoko., S.E., M.Si (Han), yang diwakili oleh Wakil Dekan FSP Laksamana Pertama TNI Dr. Suhirwan, S.T., M.MT., dalam sambutannya menyampaikan perang saat ini semakin kompleks spektrumnya dalam arti bisa merambah ke berbagai bidang dan dampak atau bahayanya bisa lebih besar dibandingkan dengan perang-perang konvensional pada generasi-generasi sebelumnya.
Salah satu bentuk nyata perang mindset adalah melalui isu radikalisme dan terorisme. dalam perang mindset melalui aksi terorisme dan radikalisme, jika sebelumnya sebuah perilaku teror lebih didominasi istilah “crime against state”, namun kini radikalisme dan tindakan yang dilakukan oleh pihak yang menganut paham ekstrimisme ini sudah digolongkan kepada “crime against humanity” bahkan “crime against conscience”.
Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, harus cepat mencermati, memahami dan mengantisipasi timbulnya perang mindset yang dapat semakin membahayakan kestabilan pertahanan dan keamanan masyarakat.
RTD ini menghadirkan narasumber fasilitator tim NU Indonesia untuk menciptakan perdamaian di Afghanistan serta merangkap Dosen Prodi Damai dan Resolusi Konflik Fakultas Dr. Ichsan Malik., M.Sc dan Mantan Wakil Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) periode serta pernah menjabat Wakil Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 KH. As’ad Said Ali dengan moderator diskusi dipimpin oleh Dosen FSP Unhan Letkol Inf Dr. Triyoga Budi Prasetyo, M.Si.
Mengawali diskusi Dr. Ichsan Malik., M.Sc memaparkan tentang “Ancaman Perang Mindset Melalui Radikalisme Agama Maupun Islamophobia Pada Generasi Muda”, beberapa spek pembahasan seperti sejarah terorisme, Ideologi sebagai titik pusat gravitasi, beberapa kasus adanya suicide bombers, kasus perang kosovo, penggunaan symbol, beberapa isu besar seperti Sindroma Victimhood, Competitive Victimhood, Perang Symbol, Distorsi Memori kolektif, Berfikir hitam putih vs berfikir kompleks serta Tantangan Ke depan meliputi Virtual konflik dan Masyarakat Post Truth.
Sementara narasumber KH. As’ad Said Ali memaparkan tentang “Posisi Indonesia Dalam Menghadapi Perang Mindset Pada Generasi Muda”, meliputi aspek jejak perang mindset telah dimulai sejak awal dekade 1990-an, Dampak Perang Mindset Sejak Reformasi, Perang Mindset Dalam Pilkada DKI dan Pilpres 2019 dan Meneguhkan Pancasila.
Selain menerima pemaparan dari narasumber kegiatan diskusi ini juga diwarnai dengan tanya jawab antara peserta dan narasumber seputar, pengaruh perang informasi yang berdampak pada radikalisme, aspek psikologis dalam menghadapi virtual konflik, atau perang mindset, Distorsi memori kolektif, perdebatan mengenai keyakinan yang ada menimbulkan terorisme, dan beberapa aspek lainnya.
RTD prodi peperangan asimetris diakhiri dengan pemberian cinderamata plakat dan sertifikat dari Dekan FSP Unhan yang dilanjutkan dengan kegiatan foto bersama dengan seluruh peserta diskusi. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan.