Bogor – Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letnan Jenderal TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP., yang diwakili oleh Dekan Fakultas Manajemen (FMP) Laksamana Muda TNI Sulistiyanto, S.E., M.M., M.Sc., P.S.C., membuka seminar hasil Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Fakultas Teknologi Pertahanan dengan tema ”Pengelolaan Sumber Daya Nasional Sektor Industri Kelapa sawit dan Energi Terbarukan pada Era Revolusi Industri 4.0 Dalam Prespektif Pertahan Negeri di Provinsi Riau”, di Gedung Auditoriun Lt.2 Kampus Bela Negara, Komplek IPSC-Sentul. Senin (29/4).
Seminar ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D., Prof. Ir. Mohamad Sidik Boedoyo, M.Eng, dan Dekan Fisip Universitas Riau Dr. Syafri Harto, M.Si dengan moderator seminar Mayor Tek Novky Asmoro, S.T., M.Si (Han).
Melalui amanat Rektor pada seminar ini yang dibacakan oleh Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan menyampaikan dalam konteks menghadapi revolusi industri 4.0 inilah sektor industri kelapa sawit perlu segera berbenah, terutama dalam aspek teknologi digital. hal ini mengingat penguasaan teknologi digital akan menjadi kunci utama, yang menentukan daya saing industri kelapa sawit indonesia.
Unhan sebagai institusi pendidikan tinggi yang fokus terhadap ilmu pertahanan, melalui seminar hasil KKDN ini diharapkan melahirkan sebuah langkah strategis dalam meningkatkan dan mengembangkan ranah keilmuan, sehingga ilmu pertahanan yang dikembangkan di Unhan senantiasa merespon setiap fenomena pertahanan dengan segenap instrumennya, baik dl dalam maupun dl luar negeri, sehingga eksis dalam melaksanakan Tri Darma perguruan tinggi.
Pada seminar hasil KKDN ini menampilkan hasil penelitian Prodi pada FMP Unhan yang terdiri dari Prodi Manajemen Pertahanan oleh Rizki Febriyanto, Prodi Ekonomi Pertahan dengan pemapar Eduardo Edwin Ramda, dan Prodi Ketahanan Energi dipaparkan oleh Rifai Mardanie B.
Pemaparan Prodi Manajemen Pertahanan dengan tema Dynamic Governance dan smart city sebagai solusi permasalahan di Provinsi Riau pada Era Industri 4.0., dari hasil penelitian selama kegiatan KKDN di Provinsi Riau ditinjau dari aspek pertahanan bahwasanya pemerintah provinsi Riau perlu mengoptimakan Kinerja secara terintegratif dengan memanfaatkan teknologi Informasi berupa adanya command center data untuk monitoring.
Untuk penelitian dari Prodi Ketahanan Energi membahas tentang permasalahan energi nasional Bagaimana peran dan sinergitas antara Unhan, Pemerintah, Stakeholder Energi, Instansi Pertahanan dan institusi pendidikan dalam mewujudkan ketahanan energi nasional (Provinsi Riau khususnya) kesimpulan dari penelitian Prodi ini Ditinjau aspek pertahanan, pertama peran Unhan untuk mengkaji dan merumusan kebijakan, yang selanjutnya Pemerintah Merealisasikan RUED dan untuk Stakeholder Energi Mengelola dan memproduksi energi, sementara Instansi Pertahanan sebagai Pertahanan utama. Kedua aspek sinergitas Optimalisasi peran dan sinergitas antar sektor dalam mewujudkan ketahanan energi, ketiga aspek kebijakan pemerintah Konsistensi Pemerintah dalam mendukung kebijakan EBT diwujudkan dengan UU sebagai payung hukum, keempat aspek Ketahanan Energi dalam pengembangan EBT menjadi salah satu strategi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.
Pada sesi pemaparan ketiga oleh prodi ekonomi pertahanan dengan tema Pengelolaan Kelapa Sawit berbasis Sustainable Development dari prespektif ekonomi pertahanan, pada pemaparan nya, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian KKDN ini adalah bagaimana peran Unhan, Pemerintah, Stakeholder Energi, Instansi Pertahanan dalam mewujudkan ketahanan energi nasional (Provinsi Riau khususnya). Serta bagaimana sinergitas antara Unhan, Pemerintah, Stakeholder Energi, Instansi Pertahanan dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
Pada Kesimpulan yang diperoleh adalah sinergitas peran masing-masing sektor akan mewujudkan terealisasinya ketahanan energi daerah maupun nasional. Belum optimal sinergitas antara instansi sehingga perlu banyak produk penelitian untuk mebantu menjadi optimal. Pemerintah belum konsisten dalam pengembangan energi khususnya EBT yang selasar dengan pertumbuhan ekonomi. Pengembangan EBT menjadi salah satu stategi untuk mewujdukan ketahanan energi nasional, mengingat energi fosil semakin habis. Serta pemerintah harus mendukung pengembangan EBT melalui kebijakannya, terutama dalam hal penggunaan EBT. Sehingga kedepannya, setiap lembaga ini harus saling berjalan bersama bersinergi dan tidak berjalan sesuai kepentingannya masing-masing.
Dari hasil penelitian masing-masing prodi Fakultas Manajemen Pertahanan ini menurut Dekan Fisip Universitas Tanjungpura Bagaiman sumbangsih dari penelitian ini terhadap riau kedepannya, rekomendasi kedepannya. Berhasil atau tidaknya suatupenelitia dilihat dari outcome nya.
Sementara tanggapan dari Dosen Unhan Prof. Ir. Mohamad Sidik Boedoyo, M.Eng, menjelaskan Sinergitas unhan, pemerintah, dan stakeholder merupakan suatu yang sangat penting. Dalam penelitian Yang terpenting adalah suatu formula yang dapat menyelesaian masalah.
Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro, menyampaikan Ekonomi Pertahanan dilihat dari Perspektif pertahanan terdiri dari level mikro dan level makro, pada level makro: kedaulatan, kendali 100 persen dari governance, pemerintah dominan (regulator, pembina, pengawas), peningkatan penerimaan negara (APBN) memperbaiki pembinaan biaya pertahanan, Untuk level mikro: konsep ketahanan energi (availability, scembility, affodabiliti, acceptability) dan sustainability, energi (pertahanan biofuel kurang dari 20% untuk alutsista).
Kegiatan seminar KKDN dilanjutkan juga dengan kegiatan tanya-jawab peserta dengan narasumber terkait regulasi dan potensi pengembangan SDA provinsi Riau serta isu tentang embargo produksi kelapa sawit.
Pada event seminar KKDN Fakultas Manajemen Pertahanan ini dimeriahkan dengan penampilan seni budaya dari provinsi Riau, seperti tari lancang kuning, zapin, Nirmala, dan rentak Bulian, selain itu seluruh peserta berpenampilan menggunakan pakaian adat dari Provinsi Riau.
Kegiatan seminar ditutup dengan pemberian cinderamata plakat Unhan dan sertifikat kepada narasumber dari Rektor yang diwakili oleh Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan dan dilanjutkan dengan foto bersama. (Anh).
Mengetahui : Kabag Humas Unhan