Jakarta – Universitas Pertahanan RI melaksanakan Karya Bakti dan Pengabdian kepada Mayarakat dengan melakukan pembenahan Kawasan di RT 006 dan RT 007 RW 022 Kel. Pluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Pada kegiatan ini, yang dilaksanakan meliputi kegiatan fisik berupa pembangunan 12 unit rumah panggung, 16 unit rumah apung, 1 unit fasilitas umum berupa ruang pertemuan RW dan pembenahan Kawasan terbuka hijau. Selain kegiatan fisik, juga dilakukan beberapa kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat oleh Kadet Mahasiswa Unhan dari Fakultas Saint dan Teknologi Militer, Fakultas MIPA Militer dan Fakultas Kedokteran. Kegiatan dilaksanakan mulai awal bulan Januari 2024 sampai dengan saat ini masih berlangsung.
Beberapa hal menarik dari kegiatan di atas akan dibahas pada bagian ini yaitu pengembangan Konsep Desalinasi Air Melalui Inovasi Teknologi Membran Reverse Osmosis (MRO) dengan memanfaatkan air di sungai Muara Angke yang dilakukan oleh Dosen FMIPA Unhan RI Diyan Parwatiningtyas., S.Si.,M.T., M.Sc.,
Seperti kita ketahui bahwa Kawasan pemukiman yang dijadikan lokasi Karya Bakti dan Pengabdian kepada Masyarakat merupakan sebuah Kawasan yang krisis akan ketersediaan air bersih bagi warganya. Hal ini menginspirasi ibu Diyan sebagai salah satu dosen di Fakultas MIPA Militer Unhan RI untuk melakukan penelitian dan mengembangkan metode penyediaan air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat. Sumber air yang diperoleh dari Sungai Muara Angke berupa air asin dan payau yang akan dirubah menjadi air bersih yang layak digunakan oleh warga. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode desalinasi dan menjadi topik penting dalam upaya memastikan ketersediaan air bersih di wilayah yang kekurangan air tawar dengan Salah satu pendekatan inovatifnya menggunakan teknologi Membran Reverse Osmosis (MRO).
Proses pengembangan teknologi RO, dimulai dengan analisis karakteristik air sumber di laboratorium. Langkah ini menjadi titik awal dalam perancangan sistem desalinasi yang sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan. Tahapan berikutnya adalah proses desalinasi yang dilakukan meliputi:
Pertama, Pengambilan Air dan Pre-treatment. Air dari muara sebagai sumber bahan baku dialirkan menuju Torn menggunakan pompa dorong. Pre-treatment dilakukan untuk mempersiapkan air sebelum masuk ke proses desalinasi utama. Pada tahap Pre-treatment ini, melakukan Filtrasi Batuan Mineral dimana air melewati tiga tabung Fiber Reinforce Plastic (FRP) yang berfungsi sebagai sand filter, multimedia filter, dan activated carbon dan Setiap tabung FRP memiliki komposisi bahan yang dirumuskan khusus untuk mengurangi salinitas, menetralkan logam berat, dan meminimalkan kontaminasi bakteri dan virus;
Kedua, Proses Reverse Osmosis (RO) dimana air yang telah melewati proses Pre-treatment dikumpulkan ke dalam Torn dan didorong menuju unit RO yang telah direkayasa secara khusus. Didalam unit RO, air dipompa dengan tekanan tinggi melalui membran RO untuk mengubah air payau menjadi air mineral yang layak konsumsi. Proses RO ini terdiri dari beberapa tahapan meliputi: (a) Multicartridge Filtration yaitu air memasuki multi cartridge untuk menurunkan salinitas, menstabilkan pH, dan meminimalkan kontaminasi mikroorganisme; (b) Pompa RO Booster dimana air kemudian dipompa dengan tekanan tinggi oleh pompa RO booster masuk ke dalam lima membran RO untuk menghasilkan air bersih; (c) Penggunaan Membran RO bertindak sebagai filter molekuler dan memungkinkan hanya molekul air bersih yang dapat melewati, sementara molekul garam dan kontaminan lainnya disaring keluar; dan (d) Perlakuan UV Lightning. Setelah proses RO, air bersih juga diberi perlakuan pencahayaan UV untuk memastikan penghilangan mikroorganisme yang tersisa;
Ketiga, Monitoring Kualitas Air. Pada Unit RO telah dilengkapi dengan Total Dissolved Solids (TDS) meter untuk mengukur jumlah padatan atau partikel terlarut didalam air sebagai monitoring kualitas air minum (0-110 ppm).
Keempat, Distribusi Air. Air hasil desalinasi dialirkan ke Torn dengan kapasitas 5000 liter sebagai 40% air minum, sementara sisanya, 60%, dialirkan ke Torn dengan kapasitas 8000 liter sebagai pasokan air untuk mandi dan mencuci.
Dengan penerapan teknologi RO, air payau di Muara Angke berhasil diubah menjadi air tawar yang memenuhi standar kualitas air minum yang aman dan layak konsumsi. Inovasi ini memiliki implikasi yang signifikan dalam memastikan ketersediaan air bersih yang memadai bagi masyarakat setempat. Selain itu, penelitian ini juga menjadi sumbangan berharga dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi lingkungan, serta memberikan kontribusi dalam memperluas pengetahuan akademis dalam domain desalinasi air.
Pada kesimpulannya, melalui upaya penelitian yang dipimpin oleh Diyan Parwatiningtyas., S.Si.,M.T., M.Sc., teknologi Membran Reverse Osmosis (MRO) telah berhasil diterapkan dalam desalinasi air di Muara Angke yang menjadi lokasi Karya Bakti dan Pengabdian kepada Mayarakat sebagai pilot project yang dapat dikembangkan dilokasi lain yang memiliki permasalahan yang sama yaitu sumber air dengan kandungan garam tinggi dan payau serta tidak layak digunakan. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah tersedianya pasokan air bersih yang aman dan layak konsumsi bagi masyarakat RT 006 dan RT 007 RW 022 Kel. Pluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, serta dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teknologi lingkungan yang berkelanjutan. Penelitian ini juga memberikan wawasan baru dalam penanganan masalah ketersediaan air bersih di wilayah-wilayah yang memiliki keterbatasan air tawar.
(Humas Unhan RI).