Bogor – Civitas Akademika Prodi Manajemen Bencana (MB), Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan (FKN Unhan yang dipimpin oleh Ses Prodi MB Kolonel Kes Dr. IDK. Kertawidana, SKM., MKKK.), mengikuti kegiatan Rakornas dan Diskusi Panel Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2020, mulai dari tanggal 3 – 4 Februari, dengan tema “Bencana Urusan Bersama”, bertempat di INA – DRTG Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Komplek IPSC Sentul. Senin (3/2/2020).
Rakornas BNBP ini dibuka langsung oleh Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, melalui sambutannya menyampaikan dengan tema “Bencana Urusan Bersama”, melalui strategi sinergitas Pentahelix, yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa, termasuk TNI/ Polri, dalam Mitigasi Bencana.
Selain itu, Rakornas ini mengingatkan kepada semua stakeholders, terhadap ancaman bahaya dan tata kelola penanggulangan bencana, serta penyusunan solusi dan strategi ke depan, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi, kabupaten dan kota yang berada di garis depan penanggulangan bencana daerah, serta peran pemerintah daerah untuk melindungi dan menjunjung tinggi keselamatan jiwa rakyatnya.
Agenda Kegiatan pada hari pertama Rakornas BNPB 2020, dilaksanakan seminar nasional, bertujuan mengidentifikasi isu terkini terkait penanggulangan bencana dan mengurangi ancaman bencana, mengidentifikasi akar masalah dan driving force tiap ancaman bencana, mengidentifikasi praktik baik upaya-upaya pengurangan risiko bencana (PRB) tiap ancaman bencana dan tata kelola penanggulangan bencana dan menyusun solusi dan strategi penanggulangan bencana tiap ancaman bencana.
Topik Bahasan Seminar Nasional pada Rakornas BNPB 2020, terbagi dalam 6 (enam) kelas panel, yaitu: Manajemen Kebencanaa; Ancaman Geologi dan Vulkanologi; Ancaman Geologi dan Vulkanologi, Ancaman Hidrometrologi-1 (Kekeringan, Karhutla, dan Perubahan Iklim); Ancaman Hidrometrologi-2 (banjir, banjir bandang, tanah longsor, puting beliung, abrasi); dan Ancaman Limbah dan Kegagalan Teknologi.
Selain itu dalam Rakronas ini juga dilaksanakan Sosialisasi Kampung Tangguh Bencana (KATANA) dan Edukasi Kebencanaan, serta Pembekalan Juru Keluarga Tangguh Bencana. Dalam sosialisasi ini dijelaskan tentang Program Katana yang merupakan bagian ikhtiar untuk menyelamatkan masyarakat dalam penanggulangan bencana, selain peran pemerintah dalam penanggulangan bencana juga diperlukan mitra lain seperti dari komunitas, akademisi, lembaga usaha, dan media.
Kegiatan sosialisasi keluarga tangguh bencana (KATANA) dan Edukasi Kebencanaan. Melalui kegiatan ini diharapkan, keluarga memiliki pengetahuan tentang ancaman risiko bencana, cara menghindari dan mencegah bencana, selain itu juga keluarga meyadari wilayah tinggal mereka berada di wilayah yang rawan bencana, sehingga mau dan tidak mau mampu menyesuaikan diri (misalnya denhan membangun rumah tahan gempa), selain itu keluarga diharapkan memiliki budaya, dalam arti berperilaku selaras dengan prinsip pengurangan risiko bencana seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam dan merawat pohon; serta kelurga memiliki jiwa tangguh yang selalu siap siaga menghadapi bencana, mampu menghindar dan bila sudah terkena, cepat pulih dari dampak bencana yang dialami.(Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan