Bogor – Delegasi Unhan RI yang hadir pada pertemuan Track II Network of ASEAN Defence and Security Institutions (NADI) dengan tema “Research and Development as a Momentum in Stregthening Defense Cooperation in The Region”, yang di gelar secara virtual melalui video teleconference dari tanggal 15 s.d 17 November 2021, melalui Pemaparannya ketua tim Delegasi Unhan RI Prof. Dr. Anak Agung Banyu Perwita, M.A., Ph.D., dengan beranggotakan Kolonel Czi Wayan Nuriada, S.H., M.Si (Han) dan Kolonel Laut (T) Dr. Aries Sudiarso, S.T., M.M., CHRMP., CTMP., menyampaikan kerjasama pertahanan memiliki peran penting dalam menghadapi ancaman multidimensi ditingkat regional maupun internasional, dengan melibatkan lembaga penelitian dan pengembangan untuk mendukung strategi pertahanan. Selasa (16/11/2021)
Hal ini disampaikan pada sesi ke tiga workshop hari ke dua penyampaian paparan oleh perwakilan delegasi dari Indonesia (Unhan RI), Lao PDR (MOD), Cambodia (GDPFA) , Philippines (NDCP), Thailand (SSC) dan Vietnam (IDS) tentang “Potential Cooperation Among ASEAN Member States Research and Development Institutions in Supporting Defence Strategy”.
Dalam sesi ini lebih lanjut perwakilan delegasi Unhan RI menjelaskan Stabilitas kawasan merupakan kepentingan bersama bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Asia Pasifik, Terjaganya stabilitas kawasan akan memberikan keuntungan bagi semua negara kawasan, baik dari aspek politik, ekonomi maupun keamanan, Bagi negara-negara kawasan Asia Tenggara, stabilitas keamanan merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi, Kawasan Asia Tenggara kini menghadapi tantangan terhadap stabilitas kawasan dalam beragam sumber, Untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas kawasan bisa diawali dengan kerja sama pertahanan dan keamanan antar negara di kawasan, serta dimasa depan diplomasi pertahanan akan semakin penting untuk meningkatan stabilitas dan keamanan dalam lingkup regional maupun internasional.
Kerjasama Pertahanan Dalam Bentuk Operasi. Kerjasama operasi yang dilaksanakan oleh Indonesia dalam hal ini TNI dengan negara-negara lain masih relatif terbatas. Sampai saat ini, kerjasama operasi yang terjalin mencakup Patroli Terkoordinasi Indonesia-Malaysia di Selat Malaka, Patroli Terkoordinasi Indonesia-Singapura di Selat Singapura, Patroli Terkoordinasi Indonesia-Filipina di Laut Sulawesi.
Selain itu kerjasama pada tingkat Angkatan Bersenjata, Indonesia dengan Negara-Negara ASEAN diantaranya kerjasama pertahanan multilateral yang sudah dilaksanakan oleh Indonesia mencakup patroli terkoordinasi, latihan bersama, pertukaran intelijen dan pemeliharaan perdamaian, untuk patroli terkoordinasi, sejauh ini yang bersifat multilateral adalah The Malacca Straits Security Patrol. Adapun pertukaran intelijen telah pula dilaksanakan secara multilateral, misalnya pertukaran intelijen keamanan maritim lewat Information Fusion Center di mana Indonesia juga terlibat di dalamnya. Sedangkan kerjasama pemeliharaan perdamaian adalah partisipasi Indonesia dalam beberapa misi pemeliharaan perdamaian PBB, termasuk dalam UNIFIL Maritime Task Force.
Kerjasama Pertahanan Dalam Bentuk Latihan. Indonesia sejak lama telah menggagas dan melaksanakan latihan bersama dengan Angkatan Bersenjata negara-negara lain. Kalau di masa lalu kerjasama latihan bersama yang dilaksanakan oleh Indonesia lebih diutamakan pada latihan bersama dengan satu negara, sejak beberapa tahun silam Indonesia sudah terlibat aktif dalam latihan bersama beberapa negara. Latihan bersama dilaksanakan oleh ketiga matra TNI dengan mitra masing-masing seperti pada lampiran II (Macam Latihan Bilateral), misalnya Latma Indosin antara TNI Angkatan Laut dengan Republic of Singapore Navy, Elang Thainesia antara TNI Angkatan Udara dengan Royal Thai Air Force dan Darsasa Malindo antara TNI dengan Tentera Diraja Malaysia.
Kerjasama Pertahanan Dalam Bentuk Pendidikan. Dibidang pendidikan, sejak lama Indonesia telah menjalin kerjasama di bidang pendidikan militer. Dalam kerjasama itu, pada umumnya berlaku asas resiprokal di mana selain TNI mengirimkan perwira siswa untuk menempuh pendidikan militer di lembaga pendidikan negara mitra kerjasama, TNI juga menerima perwira siswa dari negara mitra itu guna mengikuti pendidikan militer di lembaga pendidikan TNI. Dewasa ini, sejumlah negara telah menjadi mitra Indonesia dalam kerjasama pendidikan militer.
Lebih lanjut Delegasi Unhan RI juga menjelaskan Keberhasilan dalam memberdayakan lembaga penelitian dan pengembangan, meningkatkan penelitian bersama, berbagi anggaran dan pengembangan sumber daya bersama guna mengantisipasi potensi ancaman yang lebih kompleks di masa depan.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI