Bogor – Fakultas Farmasi Militer (FFM) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) telah menyelenggarakan Kuliah Pakar Seri#4 sebagai kelanjutan dari kuliah pakar yang lalu, dengan tema “Optimalisasi Biodiversitas Indonesia untuk Penanganan COVID-19” pada hari Kamis, 8 April 2021.
Tema ini menjawab tantangan pengembangan obat herbal terstandar dan fitofarmaka dari tanaman asli Indonesia yang belum optimal terutama pada masa pandemi ini, dimana Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan biodiversitas melimpah setelah Brazil dan Zaire.
Rektor Unhan RI, Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR, CIQaR.,IPU dalam opening remarks mengingatkan kembali kepada para peneliti, akademisi, dan mahasiswa farmasi yang menjadi peserta pada kegiatan ini.
Rektor Unhan RI mengangkat topik Daya Guna Potensi Sumber Daya Alam Indonesia untuk Kepentingan Ketahanan Bangsa dan Negara. Paparan yang disampaikan membangunkan kesadaran para peserta Kuliah Pakar mengenai harta karun Indonesia yang belum optimal dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia terutama untuk ketahanan kesehatan nasional pada bidang farmasi, baik sebagai bahan baku obat maupun eksipien.
Dekan Fakultas Farmasi Militer, Universitas Pertahanan, Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, MS menyampaikan, Kuliah Pakar Seri-4 ini terselenggara atas inisiasi Fakultas Farmasi Militer Unhan RI yang bekerjasama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia dan PT. Indofarma Tbk serta didukung oleh PT Kromtekindo Utama.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1000 peserta. Para peserta sangat beragam, mulai dari kadet mahasiswa S1 Unhan RI, mahasiswa dan rekan dosen dari perguruan tinggi lain, praktisi di rumah sakit serta farmasi komunitas. Peserta mengikuti kuliah pakar ini secara online dari aplikasi Zoom dan live streaming platform Youtube pada kanal Fakultas Farmasi Militer Official.
Narasumber kali ini juga sangat menarik dan komprehensif. Pembicara pertama adalah apt. Dra. Reri Indriani, M.Si., Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, BPOM RI. Mewakili regulator, memaparkan materi mengenai Bottleneck dalam Approval Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka.
apt. Drs. Eko Dodi Santoso menjadi narasumber kedua, mewakili industri farmasi yang telah malang melintang dalam mengembangkan obat herbal terstandar di Indonesia, merupakan Direktur Produksi & Supply Chain PT. Indofarma. Pengalaman beliau dan PT Indofarma Tbk. Menyambung paparan PT. Indofarma. Tbk, pembicara berikutnya adalah Dr. Raymond Rubianto Tjandrawinata. Beliau adalah Direktur Eksekutif Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS). Kedua narasumber tersebut memaparkan pentingnya proses di hulu selain pengembangan di hilir dalam rangka optimalisasi biodiversitas Indonesia untuk produk kefarmasian.
Narasumber berikutnya adalah Guru Besar dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof. Dato’. Dr. Ibrahim Jantan. Beliau menyampaikan paparan dengan judul ‘Plant-based immunosuppressants targeting dysregulated inflammatory pathways in COVID-19’. Beliau juga sudah lebih dari 34 tahun melakukan penelitian di bidang natural products, medicinal chemistry, dan juga melakukan uji farmakologi dari produk-produk bahan alam.
Kuliah pakar series FFM Unhan RI masih akan berlanjut di Bulan September 2021.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan