Jakarta – Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Universitas Pertahanan RI, Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han), membuka Seminar Nasional bertemakan “Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Keamanan Nasional dan Peran Indonesia dalam Penyelesaiannya”, yang berlangsung secara hybrid (luring dan daring), luring dari kelas Prodi Manajemen Bencana FKN Unhan RI, lantai 2, Kampus Satelit Unhan RI, Jl. Salemba Raya Nomor 14 Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Rabu (21/6).
Dekan FKN Unhan RI dalam sambutan pembukaan menjelaskan Perang Rusia-Ukraina memiliki dampak global, termasuk bagi Indonesia. Kenaikan harga energi dan pangan, inflasi, serta ancaman terhadap WNI di Ukraina menjadi beberapa dampak yang dirasakan. Indonesia perlu berperan aktif dalam menyelesaikan konflik ini dan melindungi keamanan nasional. Seminar nasional ini diharapkan memberikan pemahaman dan inspirasi untuk menghadapi dampak tersebut.
Narasumber yang dihadirkan dalam seminar tersebut yakni Budiawan Sidik Arifianto, S.E, M.Han, seorang jurnalis harian Kompas.
Dalam pemaparannya menjelaskan perang Rusia-Ukraina memiliki latar belakang yang meliputi instabilitas Ukraina, sensitivitas Rusia terhadap masalah perbatasan, dan insensitivitas yang kurang dari Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia. Dampak perang ini dirasakan secara global, termasuk oleh Indonesia, terutama dalam sektor perekonomian. Indonesia menghadapi ancaman serius, terutama dalam hal impor, karena ketergantungan terhadap minyak bumi dan pangan seperti kedelai yang dihasilkan oleh Rusia dan Ukraina. Kenaikan harga minyak bumi dan pangan akibat konflik ini berdampak negatif pada perdagangan Indonesia dan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, ujarnya.B
Budiawan Sidik Arifianto dalam konteks tersebut menjelaskan beberapa peran yang dapat dimainkan oleh Indonesia terdiri dari: pertama, Indonesia dapat memfasilitasi pertemuan dan dialog antara pemimpin Rusia dan Ukraina untuk mencari solusi penyelesaian konflik. Kedua, Indonesia dapat mencari dukungan dari negara-negara anggota G20 dan ASEAN. Dan ketiga, Indonesia dapat berupaya menggalang dukungan dari negara-negara produsen dan eksportir minyak guna mencapai stabilisasi harga minyak dunia, yang akan berdampak pada perekonomian global secara keseluruhan. Sebagai negara yang mengedepankan prinsip bebas aktif dalam hubungan luar negeri, Indonesia tetap menjaga hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina dalam upaya penyelesaian konflik ini, sambil menegaskan konsistensinya dalam menjalankan prinsip tersebut.
Salah satu peserta seminar Larissa Jusivani, Mahasiswa Program Studi Manajemen Bencana, disela-sela seminar mengungkapkan seminar nasional ini sangat berharga dalam memperluas wawasan mengenai dampak ekonomi, sosial, politik, dan dampak lainnya dari perang Rusia-Ukraina terhadap Indonesia. Seminar ini dianggap sebagai sumber inspirasi dan penelitian di masa depan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam bidang ini.
Seminar tersebut diakhiri dengan penyerahan sertifikat oleh Dekan FKN Unhan RI kepada narasumber Budiawan Sidik Arifianto, S.E, M.Han.
Hadir dalam acara tersebut pejabat Eselon I, II, dan III Unhan RI.
(Humas Unhan RI).