Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Letnan Jenderal TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.A.P., didampingi Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Laksamana Muda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri, S.T., M.MT., membuka Seminar hasil Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) Unhan, dengan Tema “Kebijakan Keamanan Nasional Dari Perspektif Maritim, Bencana dan Damai di Wilayah Asia Timur (National Security Policy From the Maritime, Disaster and Peace Perspective in the East Asian Region)”, bertempat di gedung Auditorium Lt.1 Kampus Bela Negara, Komplek IPSC Sentul. Kamis (18/7).
Melalui sambutannya Rektor Unhan menyampaikan bahwa seminar hasil KKLN bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman terhadap perkembangan sehingga dapat merefleksikan hasil penelitian tersebut untuk perkembangan di Indonesia, serta sebagai bahan masukan bagi stakeholder terkait untuk pengambilan keputusan lebih lanjut, lebih lanjut Rektor Unhan menyampaikan seminar ini dapat dijadikan forum diskus dan kajian yang membangun ruang dialektika akademis yang dilandasi sistematika rumusan yang solid, komprehensif dan integral, analisis persoalan yang tajam, struktur argumentasi yang kokoh, dan keterbukaan diri untuk terus belajar.
Seminar KKLN ini merupakan rangkaian program kegiatan studi luar negeri mahasiswa Unhan yang dilaksanakan dari 23 s.d. 29 Juli 2019, pada KKLN Fakultas Keamanan Nasional Unhan melaksanakan penelitian di negara China, Korea Selatan dan Jepang.
Seminar ini menghadirkan narasumber Laksamana Madya TNI (Purn) Dr. Desi Albert Mamahit, M.Sc., Atase Pertahanan Korea Selatan Kolonel (ROK Army) Park, Pil-Seung, Dosen Manajemen Bencana Unhan Deffi Ayu Puspito Sari, S.TP., M.Agr., Ph.D, dengan moderator Dr.(Cand) Josephine Rosa Marieta, M.Psi.
Dalam seminar ini dipaparkan hasil kegiatan studi masing-masing program studi mahasiswa Fakultas Kamnas Unhan seperti Prodi Damai dan Resolusi Konflik dengan topik “Korea Reunification Process from The Perspective of South Korean Society”, Prodi Keamanan Maritim dengan Topik “Kebijakan Jalur Sutera Maritim China terhadap Poros Maritim Dunia” dan Prodi Manajemen Bencana dengan topik “Strengthening Capacity In Disaster Management From Lesson Learned Of Japan”.
Paparan Prodi Damai dan Resolusi Konflik mengedepankan bagaimana perspektif masyarakat Korea Selatan tentang Reunifikasi Korea serta Bagaimana proses Reunifikasi Korea berdasarkan pada proses reunifikasi yang ideal, yang dikaji melaui Teori Reunifikasi meliputi konsepsi Reunifikasi keluarga serta melalui Pendekatan reunifikasi yang berbeda, kemudian dari aspek Teori Identitas Sosial meliputi konsep metode Stereotip dan prasangka dan Perasaan dalam kelompok.
Sementara Prodi Keamanan Maritim memaparkan bagaimana prospek Kebijakan Jalur Sutera Maritim dengan Global Maritime Fulcrum, Jalur Sutera Maritim Bersinergi dengan Global Maritime Fulcrum, dan Bagaimana Jalur Sutera Maritim Menjadi Ancaman bagi Global Maritime Fulcrum, yang dikaji melalui teori perspektif aspek Geopolitik dan Geoekonomi, teori keamaman maritim dan teori synergitas. Dari kajian ini diperoleh beberapa input yang berhubungan dengan konsep Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia (PMD) seperti perlunya Indonesia memaksimalkan penggunaan peluang ini untuk membangun infrastruktur maritimnya, Indonesia untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman berharga dari MSR untuk diimplementasikan dalam visinya untuk menjadi GMF dan Indonesia masih mengedepankan hak kedaulatannya di Laut Cina Selatan dan juga Selat Malaka.
Untuk Prodi Manajemen Bencana Unhan yang membahas sinergi peran pemerintah jepang, akademisi, dan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana, ketangguhan Jepang dalam menghadapi Bencana, dan pelajaran manajemen bencana di Jepang untuk Indonesia.
Diskusi dan tanyajawab terkait tema seminar mewarnai jalannya seminar, titikberat pertannyaan dalam seminar ini meliputi peran Indionesia dalam berkontribusi pada proses perdamaian antara Korea Utara dan Korea Selatan, kerjasama Indonesia- China terkait jalur Sutra (BRI) dan Indonesia Poros Maritim Dunia (PMD), dan konsepsi Manajemen Bencana menggunakan satuan kewilayah yang terintegrasi.
Penyelenggaraan kegiatan seminar ini dikemas dengan menampilkan berbagai ragam budaya seni dan tari dari masing-masing negara studi KKLN Unhan, yang ditampilkan oleh mahasiswa dari FKN Unhan, selain itu seminar ini juga dikuti oleh Seluruh Pejabat Eselon I,II,III, IV, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Keamanan Nasional Unhan, yang diakhiri dengan pemberian Cinderamata dan Plakat oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional kepada Narasumber, serta dilanjutkan dengan kegiatan foto bersama (Anh)
Menghetahui : Kabag Humas Unhan