Jakarta – Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI Marsda TNI Dr. Syamsunasir, S.Sos., M.M., C.Fr.A, secara resmi membuka Seminar Hasil Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI, dengan tema “Implementasi Konsep Multi-Helix Melalui Kerjasama Stakeholder di Provinsi Riau dalam Rangka Mewujudkan Keamanan Nasional”, seminar ini merupakan hasil pelaksanaan penelitian seluruh program studi di Fakultas Keamanan Nasional bekerjasama dengan Pemprov Riau yang berlangsung dari tanggal 7 s.d 11 Februari 2022, secara online. Kamis (24/2/2022).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Gurbernur Provinsi Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si., yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum, H. Joni Irawan, Badan Kesatuan dan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Riau Fridha, S,.Pi., M.Si, Guru Besar UNRI Prof. Dr. Almasdi Syahza, S.E., M.P, Guru Besar UNRI, Prof. Dr. Yusmar Yusuf, M.Psi., Kadishub Riau Andi Yanto, Kadis Perikanan Pemprov Riau Reny Devi, S.Pi dan Kadis LHK Provinsi Riau Perubahan Iklim Alwamen, S., S.Hut., M.Si., Webinar ini dipandu moderator Dr. Ernalem Bangun, M.A.
Dalam sambutan pembukaan Seminar Umum Hasil KKDN FKN Unhan RI ini Dekan FKN menyampaikan Dipilihnya provinsi riau sebagai tujuan untuk kegiatan kuliah kerja dalam negeri tahun 2022, mengingat Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi strategis baik dipandang dari perspektif ideologis, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan dan keamanan nasional. Kondisi geografis dan demografis juga berimplikasi terhadap indeks risiko bencana di Provinsi Riau dalam kategori tinggi, yaitu berdasarkan buku Indek Risiko Bencana Indonesia (IRBI) oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana tahun 2020, Provinsi Riau Berada pada urutan ke 12 dari 34 provinsi di indonesia. Berbagai jenis bencana termasuk bencana non-alam akibat pandemi Covid-19.
Dalam perspektif Pertahanan dan Keamanan Nasional, bencana merupakan salah satu bentuk ancaman non-militer yang menyebabkan korban manusia, kerugian materiil dan hilangnya hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai serta kerugian ekonomi dan dampak psikologis akibat bencana. Hal tersebut tentu saja memerlukan upaya bersama multihelix, untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana guna mewujudkan masyarakat tangguh menghadapi bencana. perkembangan lingkungan strategis yang dinamis, baik di bidang ideologi, politik, ekonomi sosial dan budaya juga berimplikasi terhadap munculnya konflik serta potensi konflik, baik yang bersifat horizontal maupun konflik yang bersifat vertikal, hal tersebut membutuhkan resolusi konflik sebagai upaya penanganan dan penyelesaian konflik secara damai, tepat, dan dapat diterima oleh para pihak, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang luhur.
Pada pelaksanaan seminar hasil KKDN FKN Unhan RI, diawali dengan pemaparan hasil penelitian dari Program Studi Manajemen Bencana (MB) yang dipaparkan oleh perwakilan mahasiswa Pascasarjana Yanoveryanto Setio Putro dengan tema ‘ Kolaborasi Pentahelix Dalam Penanggulangan Bencana Alam dan Covid-19 di Provinsi Riau Guna Mendukung Keamanan Nasional”, melalui pemaparannya hasil penelitian prodi MB ini disampaikan Penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di Pemprov Riau, telah dilaksanakan dengan baik, melalui penerapan manajemen kolaboratif pada pra, saat, dan pasca bencana secara komprehensit, secara kelembagaan telah dibentuk satuan tugas Karhutla, serta pemanfaatan teknologi menunjang efektiflitas (TMC dan Dasboard LK), pendekatan humanis, memperhatikan kearifan lokal serta Low Emforcement.
Untuk penanggulangan bencana akibat pandemi Covid-19 di Pemprov Riau melalui pendekatan hospital base dan community base, kegiatan sosialisasi menumbuhkan kesadaran masyarakat disiplin protokol kesehatan, secara kelembagaan telah dibentuk Satgas Covid 19 pelibatan TNI-Polri bersama pemerintah daerah dan elemen masyarakat, dalam pelaksanaan PPKM. Percepatan vaksinasi dengan pencapaian 87% (Januari 2022) guna mewujudkan herd imunity.
Kolaborasi Pentahelix (pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan mass media) dalam Penanggulangan bencana di Provinsi Riau telah tejalin dan terbina dengan baik, dimulai dari pergerakan prinsip bersama (tujuan bersama, pengambilan keputusan bersama), motivasi bersama (kepercayaan, komitmen, legitimasi, dan pemahaman bersama); dan kapasitas (prosedur, kesepakatan bersama, kepemimpinan, dan pengetahuan dan sumber daya terpenuhi sehinega mendukung stabilitas keamanan nasional.
Pada sesi kedua pemaparan hasil penelitian KKDN Program Studi Damai dan Resolusi Konflik (DRK) yang diwakili oleh mahasiswi Pascasarjana Raundoh Tul Jannah, dengan tema “Optimalisasi Resolusi Konflik di Provinsi Riau untuk mewujudkan kedamaian positif dalam rangka Keamanan Nasional”, melalui kesimpulan pemaparannya disampaikan, Peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politlk Provinsl Riau dalam penanganan potensi konflik telah terlaksanakan dengan seoptimal mungkin, dampak Ekspansi perkebunan kelapa sawit bisa berdampak positif juga bisa berdampak negatif, serta Implementasi P4GN dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Provinsi Riau dilakukan secara soft power dan Peran Pemerintah Provinsi Riau untuk meresolusl konflik dan mendukung supremasi masyarakat Adat Batin Baringin Sakai sudah terwadahi.
Sementara sebagian Pemapar ketiga dalam seminar hasil KKDN FKN Unhan RI dari Program Studi Keamanan Maritim (KM), yang dipaparkan oleh perwakilan mahasiswi Pascasarjana Ester Natalia, dengan tema “Pengelolan Wilayah Maritim di Provinsi Riau Untuk Mendukung Keamanan Nasional”, dalam kesimpulan pemaparannya disampaikan Ancaman keamanan maritim di Provinsi Riau meliputi Bencana Maritim, Kecelakaan Navigasi, Pencemaran lingkungan perairan periran, abrasi, IUU Fishing, Penyelundupan serta Imigran gelap, untuk penanggulangan ancaman tersebut Provinsi Riau mengantisipasi dengan pembangunan breakwater, penanaman mangrove dan sosialisasi peningkatan kesadaran masyarakat, membuat peta laut untuk kerawanan pelanggaran maritim, dilaksanakan operasi keamanan laut, Operasi MSSP, operasi Malindo, selain itu Pemprov juga melaksanakan Program Bersinar, penyuluhan pembentukan relawan dan satgas serta penerbitan regulasi anti narkoba.
Dari pemaparan hasil penelitian ini ditanggapi oleh berbagai narasumber , diantaranya Guru Besar UNRI Prof. Dr. Almasdi Syahza, S.E., M.P, menyampaikan perihal penguatan program pencegahan kebakaran lahan berbasis masyarakat, beliau menjelaskan Provinsi Riau merupakan daerah yang rawan dengan Karhutla, karena daerahnya didominasi oleh lahan gambut, selain itu siklus musim panas terjadi dua kali yaitu pada awal tahun dengan jangka relatif pendek dan pertengahan tahun dengan jangka yang lebih panjang, untuk gambut di daerah kepulauan lebih cepat kering sehingga beresiko terhadap rawan kebakaran.
Sementara tanggapan dari Guru Besar UNRI, Prof. Dr. Yusmar Yusuf, M.Psi., membeberkan masukan dalam penelitian perlu ditambahkan dengan teori-teori jangkauan menengah serta teori-teori mikro, selain itu sampaikan potensi SDA berupa blue energi yang berada di kawasan selat Malaka tentunya perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai sumber daya alam.
Dalam seminar ini dilaksanakan diskusi dan tanya jawab antara seluruh civitas akademika FKN Unhan RI dengan narasumber dari pemerintah daerah provinsi Riau dan Guru Besar. Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian sertifikat oleh Wakil Dekan FKN Laksamana Pertama TNI Dr. Endro Legowo, S.E., M.A.P, kepada Pemapar, dan seluruh narasumber seminar.
Mengetahui : Kabag Humas Unhan RI