Bogor – Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan (FKN Unhan) menyelenggarakan Seminar Nasional hasil kegiatan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) yang telah dilaksanakan di India, Jepang dan Korsel , dengan tema “Kebijakan Keamanan dalam Penangan Konflik di India, Bencana di Jepang, dan Kemaritiman di Korea Selatan, Perspektif Sistem Pertahanan Negara Indonesia”, bertempat di Gd. Auditorium Kampus Unhan, Kawasan IPSC Sentul-Bogor.Rabu, (23/5).
Kegiatan seminar dilaksanakan untuk menindaklanjuti kegiatan Kuliah Kerja Luar Negeri mahasiswa Unhan FKN meliputi Prodi Keamanan Maritim (KM) KKLN ke Korsel pada tanggal 29 April S.D 4 Mei 2018, Prodi Damai dan Resolusi Konflik (DRK) KKLN ke India 29 April S.D 5 Mei 2018, dan Prodi Manajemen Bencana (MB) KKLN ke Jepang pada tanggal 6 S.D 12 Mei 2018.
Seminar menghadirkan Keynotspeech Dekan Fakultas Keamanan Nasional Laksda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri ST, M.Mt serta narasumber seperti Mayjen TNI (Purn) Prof. Dr. Syamsul Maarif M.Si, Laksda TNI (Purn) Ir. Budiman Djoko Said MM, dan Mayjen TNI (Purn) Dr. I Gede Sumertha KY, P.sc, M.sc.
Rektor Unhan Letjen TNI Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A., membuka seminar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar hasil KKLN bertujuan untuk merefleksikan hasil penelitian terhadap kebijakan keamanan dalam penanganan konflik, lebih lanjut Rektor Unhan menyampaikan seminar ini dapat dijadikan forum diskusi yang membangun ruang dialektika akademis yang dilandasi sistematika rumusan yang solid, komprehensif dan integral, analisis persoalan yang tajam, struktur argumentasi yang kokoh, dan keterbukaan diri untuk terus belajar.
Keynote speech yang disampaikan oleh Dekan FKN Laksda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri ST, M.Mt menjelaskan kebijakan keamanan pada penanganan konflik di India, penanganan bencana di Jepang, dan penanganan kemaritiman di Korea Selatan. Yang diambil dari pembelajaran negara jepang adalah strategi kebijakan penanganan bencana alam disaster countermeasure basic act, sementara pembelajaran dari India tentang “Ahimsa” yang memiliki peran penting dalam menumbuhkan semangat perdamaian dan mengelola perbedaan di india yang dicetuskan oleh Mahatma Ghandi, dan pembelajaran dari Korsel adalah bagaimana Korsel memainkan peranan penting dalam perkembangan sengketa Laut Kuning dan Laut Cina Timur.
Diinformasikan bahwa Korea Selatan-Cina merupakan claimant state dan beberapa kali terlibat dalam sengketa terbuka, keduanya merupakan pihak–pihak yang bersengketa dengan intensitas tinggi namun dalam sisi hubungan keduanya sangat dekat dalam terutama dalam bidang ekonomi.
Acara pokok seminar adalah pemaparan dari perwakilan Prodi Manajemen Bencana dengan tema “Hidup Harmoni dengan Resiko Bencana”, dan pemapar berikutnya perwakilan Mahasiswa Prodi Damai dan Resolusi Konflik tentang Paradoks Ahimsa dalam Menjaga Perdamaian di India selanjutnya pemapar berikutnya dari Prodi Keamanan Maritim denga tema “Kebijakan Pertahanan Maritim Untuk Pemberdayaan Perbatasan Maritim Korea Selatan-Pembelajaran Bagi Indonesia”.
Setelah pemaparan dilanjutkan dengan tanggapan dan kajian materi oleh narasumber dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi antara narasumber dengan pemampar.
Seminar seminar dihadiri oleh pejabat Eselon I, II, III dan IV Unhan, Dosen, mahasiswa Unhan FKN dan perwakilan mahasiswa Unhan dari masing-masing Fakultas yang ada di Unhan. (Arh)
Aunthentifikasi : Kabag Humas Unhan