Bogor – Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar Seminar Umum dengan Tema “Pertumbuhan Industri Manufaktur dalam Negeri dan Implikasinya terhadap Produk Domestik Bruto Nasional Guna Mendukung Pertahanan Negara”. Bertempat di Gd. Auditorium Lt.2 Unhan, Kawasan IPSC Sentul-Bogor Jawa Barat. Kamis, (26/9).
Acara Seminar ini dibuka langsung oleh Dekan FMP Unhan Laksda TNI Dr. Suhirwan, S.T., M.MT. Keynote Speech Rektor Unhan Letjen TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP,. yang diwakili Dekan FMP Unhan Laksda TNI Dr. Suhirwan, S.T., M.MT dalam sambutannya mengatakan, seminar umum FMP Unhan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan bagian kegiatan rutin akademis pada fakultas. Tujuannya untuk pendalaman materi perkuliahan sekaligus peningkatan literasi terhadap dinamika perubahan lingkungan global yang terjadi khususnya sektor manajemen pertahanan.
Industri manufaktur berperan penting karena telah menjadi penggerak utama bagi perekonomian nasional. dengan investasi dan ekspor meningkat, kami optimis ekonomi kita menjadi lebih sehat. Kementerian perindustrian mencatat, realisasi total nilai investasi di sektor industri manufaktur sepanjang tahun 2018 mencapai Rp. 222,3 triliun.
Seminar umum kali ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Senior Economist APINDO Jefri Butarbutar, S.E., Kepala Bidang Industri Kimia dan Farmasi Bambang Riznanto, ST. MT., Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Kemenkeu Hidayat Amir, Ph.D., Ses Prodi Manajemen Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Unhan Kolonel Cba Dr. Yusuf Ali, S.E., M.M serta Selaku Moderator Kapus Penjaminan Mutu LP3M Unhan Kolonel Sus Dr Drs. Tatar Bonar Silitonga, M.Si.
Senior Economist APINDO Jefri Butarbutar, S.E. narasumber pertama menjelaskan terkait Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Industri Manufaktur Domestik terhadap PDB Nasional. Dikatakan bahwa demi efisiensi dan kemanfaatannya, daya saing setidaknya dilingkup regional Asean perlu dipikirkan adanya system pengembangan skills yang terintegrasi di kawasan ASEAN dengan sharing resources antar negara ASEAN untuk pengembangan inovasi bersama guna mendapatkan standar skills SDM ASEAN untuk mobilitas free flow SDM di Kawasan.
Bambang Riznanto, ST. MT. narasumber kedua memaparkan tentang strategi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan Industri manufaktur domestic terhadap kinerja PDB Nasional, yang menyebutkan Indonesia masuk 10 besar global manufacturing value added dunia, dari industri manufactur memberikan kontribusi sebesar 30% (363,60 tirlyun rupiah). Industri manufaktur tersebut antara lain industri makanan dan minuman, industri alat angkut dan industri barang logam, computer (barang elektronik), optik dan peralatan listrik.
Narasumber ketiga Hidayat Amir, Ph.D. membahas terkait Transformasi Ekonomi Strategi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, dikatakan penguatan sinergi antar pihak memperkuat transformasi ekonomi Indonesia diantaranya memperkuat kualitas SDM (skills dan pengetahuan tenaga kerja), inovasi dan pengembangan teknologi, researceh and development, serta industrialisasi dan infrastruktur.
Sedangkan narasumber keempat Kolonel Cba Dr. Yusuf Ali, S.E., M.M mengangkat topik tentang Industri Pertahanan dalam Perspektif Manajemen Pertahanan. Dalam paparannya menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan industri pertahanan Indonesia masih berapa pada urutan ke-3 dari empat industri prioritas yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian RI.
Kegiatan seminar ini dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi antara narasumber dan seluruh mahasiwa Unhan, yang langsung di jawab oleh narasumber. Kegiatan seminar diakhiri dengan pemberian cinderamata dan foto bersama. (clr).
Authentikasi : Kabag Humas Unhan