Bogor – Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan (FMP Unhan) menyelenggarakan Seminar Nasional hasil kegiatan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) yang telah dilaksanakan di China dengan tema “Konsep Belt and Road Initiative (BRI) China dalam Meningkatkan Infrastruktur Energi, Manajemen, dan Ekonomi Pertahanan Indonesia”, bertempat di Gd. Auditorium Kampus Unhan, Kawasan IPSC Sentul-Bogor, Kamis (31/5).
Kegiatan seminar dilaksanakan untuk menindaklanjuti kegiatan Kuliah Kerja Luar Negeri mahasiswa Unhan FMP Ke Negeri China sejak tanggal 7 s.d 11 Mei 2018, yang diikuti oleh 113 mahasiswa Unhan, terdiri dari Prodi Keamanan Energi (KE) Prodi Manajemen Pertahanan (MP) dan Prodi Ekonomi Pertahanan (EP).
Seminar menghadirkan Keynotspeech Dekan Fakultas Manajemen Pertahanan Laksda TNI Dr. Amarulla Oktavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D.serta narasumber dari Dosen Unhan Mayjen TNI (Purn) Makmur Supriyatno, B.Sc, S.Pd., M.Pd., Aries Arif Mundayat, Ph.D., dan Henry Wiratama (PT. Huawei Indonesia), dipandu moderator Dr. Ir. Rudy Laksmono W, M.T.
Seminar KKLN ini dibuka langsung oleh Rektor Unhan Letjen TNI Dr. Yoedhi Swastanto, M.B.A., dalam sambutannya disebutkan bahwa seminar hasil KKLN bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman terhadap perkembangan global Ekonomi, Industri dan sumberdaya di China, sehingga dapat merefleksikan hasil penelitian tersebut untuk perkembangan di Indonesia, serta sebagai bahan masukan bagi stakeholder terkait untuk pengambilan keputusan lebih lanjut, lebih lanjut Rektor Unhan menyampaikan seminar ini dapat dijadikan forum diskus dan kajian yang membangun ruang dialektika akademis yang dilandasi sistematika rumusan yang solid, komprehensif dan integral, analisis persoalan yang tajam, struktur argumentasi yang kokoh, dan keterbukaan diri untuk terus belajar.
Keynote speech yang disampaikan oleh Dekan FMP Laksda Dr. Amarulla Oktavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D menjelaskan Cina adalah salah satu negara paling penting di dunia sekarang. Sebagai kekuatan yang sedang meningkat, Cina akan terus menjadi salah satu kekuatan yang menentukan abad ke-21. Dampak dari kebangkitan Cina telah menunjukkan di berbagai negara dan memicu perkembangan dunia Barat. Salah satu dampak tersebut adalah pembentukan BRI yang mendukung ekonomi Cina.
Belt dan Road inisiatif (BRI) adalah sebuah inisiatif yang diusulkan oleh pemerintah Cina, awalnya berfokus pada konektivitas dan kerja sama antara negara-negara Eurasia. BRI terdiri dari tiga bagian: darat Silk Road ekonomi Belt (SREB), laut Silk Road (MSR) dan Silk Road Digital baru didirikan (DSR). Fokus investasi di beberapa sektor, termasuk infrastruktur, pendidikan, bahan konstruksi, kereta api dan jalan raya, mobil, real estat, jaringan listrik, besi dan baja.
Penggunaan energi terbarukan di Cina telah berkembang pesat selama periode 2003-2011. Di bidang energi baru, Cina telah lama nuklir pemanfaatan sebagai alternatif sumber energi dalam upaya mereka untuk memenuhi kebutuhan energi. Panda pembangkit listrik inisiatif juga dimasukkan ke dalam “Sabuk dan Road” inisiatif, Cina rencana ambisius untuk berinvestasi dalam proyek-proyek pembangunan sepanjang jalan sutra untuk solar, angin, biomassa dan tenaga panas bumi. Kita dapat belajar dari Cina melalui optimalisasi komitmen pemerintah dalam pemetaan dan menghasilkan rencana untuk sumber-sumber energi yang berdasarkan potensi daerah.
Acara pokok seminar adalah pemaparan dari perwakilan Prodi Manajemen Pertahanan yang disampiakann oleh Afni Tri Septiani dengan tema “Pembelajaran dari pertahanan keamanan nasional, manajemen pertahanan, kerjasama bilateral antara Indonesia dan China”, dan pemapar berikutnya perwakilan Mahasiswa Prodi Ekonomi Pertahanan Eggy Arman Ramdhani tentang “BRI dan Ekonomi Pertahanan Republik Rakyat China” selanjutnya pemapar berikutnya dari Prodi Keamanan Energi Rani Agus Triani dengan tema “Pembandingan manajemen energi baru dan terbarukan China untuk keamanan energi indonesia”.
Setelah pemaparan dilanjutkan dengan tanggapan dan kajian materi oleh narasumber dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi antara narasumber dengan pemampar. Dalam kajian ini Dosen Unhan Aries Arif Mundayat, Ph.D., mencermati tentang peran Konsep Belt and Road Initiative (BRI) yang diterapkan oleh negara China dengan memanfaatkan Silk Road untuk masa depan Ekonomi China, serta peran economic Geography.
Seminar seminar dihadiri oleh pejabat Eselon I, II, III dan IV Unhan, Dosen, mahasiswa Unhan FKN dan perwakilan mahasiswa Unhan dari masing-masing Fakultas yang ada di Unhan. (Arh)
Aunthentifikasi : Kabag Humas Unhan.