Bogor–Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) menyelenggarakan seminar dengan tema “Peningkatan Ketahanan Energi dalam Menuju Indonesia 4.0”, bertempat di Gd. Auditorium Unhan, Kampus Bela Negara. Jum’at (12/10).
Seminar dibuka oleh Rektor Unhan Mayjen TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.AP, disampaikan oleh Rektor, kegiatan seminar ini bertujuan mengkaji materi yang akan digunakan sebagai bahan masukan bagi stakeholder terkait untuk pengambilan keputusan lebih lanjut serta sebagai langkah strategis bersama dalam mengembangkan ilmu pertahanan dengan perspektif membangun sinergitas penyelenggaraan pertahanan negara melalui pemberdayaan pertahanan nirmiliter.
Peningkatan Ketahanan Energi dalam Menuju Indonesia 4.0 disaat menghadapi ancaman nonmiliter sesuai bentuk dan sifat ancaman, khususnya ancaman nyata yang dihadapi saat ini seperti terorisme, radikalisme dan ancaman siber serta penanganan kerjasama sebagai bentuk diplomasi pertahanan bidang energi. Semua kegiatan tersebut hendaknya menjadi passion kita bersama sebagai wujud kecintaan kita pada Unhan dan bangsa Indonesia secara umum.
Seminar menghadirkan narasumber Guru Besar Unhan Prof.Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D., yang diwakili oleh Dewan pakar Asosiasi Listrik Ir. Yogo Pratomo, M.Sc., Ph.D., Wamen ESDM 2013-2014 Ir. Susilo Siswoutomo, Peneliti bidang Biodiesel generasi 1.5 dan generasi 2 Ir. Agus Kismanto, M.Sc., dan Kasubdit Penerimaan Negara dan Pengelolaan PNBP Migas Ir. Muhammad Abduh, M.Sc., dengan moderator Anggun Andreyani, M,Si.
Seminar diawali dengan paparan dari Dewan pakar Asosiasi Listrik Ir. Yogo Pratomo, M.Sc., Ph.D., dengan tema “Kedaulatan Energi Indonesia menyongsosng Revolusi Industri 4.0.”, dalam pokok bahasannya mencakup konsep kedaulatan energi, Revolusi Industri, dan Kedaulatan Energi (KE) dan revolusi Industri 4.0 khususnya Indonesia. Lebih lanjut dalam pembahansannya terjadinya krisis energi dipengaruhi oleh beberapa factor seperti komsumsi tidak terkendali, terorisme dan serangan siber, geopolitik dan politik, Infrastruktur, suplai, dan kegagalan transformasi industri.
Sesi kedua paparan dari Wamen ESDM 2013-2014 Ir. Susilo Siswoutomo, dengan tema “Upaya Peningkatan Iklim Investasi Sektor Hulu Migas Dalam Mendukung Indonesia 4.0” cakupan pembahasan meliputi konsep ketahanan energy yang meliputi ketahanan dan kemandirian energi, pokok persoalan industri hulu migas dan Upaya yang harus dilakukan, seperti Pengembangan energi alternatif (termasuk nuklir) secara lebih serius denga kebijakan yang mendukung serta perencanaan yang workable, dan target yang realistis serta Efisiensi Energi harus ditangani dng koordinasi yg maksimal untuk menahan laju konsumsi migas kedepan
Paparan selanjutnya oleh Peneliti bidang Biodiesel generasi 1.5 dan generasi 2 Ir. Agus Kismanto, M.Sc., dengan tema “Peluang Biofuel Untuk Substitusi Bbm di Berbagai Sektor Energi Nasional”, dalam paparan iji banyak dijelaskan tentang perlunya pengembangan Biofuel berpeluang pada BBN di substitusi Bensin yaitu dengan pola antara Biodiesel dengan Bioethanol dari Brasil, maka program E-10 di tahun 2020 bisa berhasil, meningkatkan 3.26 jt KL serapan Biodiesel, kemudian diluar solusi Biofuel, solusi elektrifikasi sepeda motor dan elektrifikasi kompor, dapat menekan impor BBM sebesar 25 persen.
Pada paparan sesi terakhir oleh Kasubdit Penerimaan Negara dan Pengelolaan PNBP Migas Ir. Muhammad Abduh, M.Sc., dengan tema “Peran Kebijakan Skema Bagi Hasil Dalam Meningkatkan Produksi Migas Nasional Guna Mendukung Indonesia 4.0” pada kesimpulan pembahasannya diantaranya bahwa melalui skema bagi hasil Gross PSC sangat mendukung terlaksanyanya Indonesia 4.0 karena tidak memerlukan birokrasi yang panjang, serta kontrak bagi hasil gross split memberikan kepastian kepada penerimaan negara dari produksi migas sejak awal produksi sampai akhir produksi setiap lapangan atau wilayah kerja migas.
Dalam seminar ini mahasiswa peserta seminar sangat antusias hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan dan dijawab secara gamblang oleh narasumber. Berbagai pertanyaan dilontarkan mencakup Energi cadangan yang dimiliki oleh Indonesia saat ini, pengembangan energi yang meliputi penggunaan energi nuklir, pengembangan eksplorasi sumber energy laut terdalam, dan perihal kedaulatan energi.
Kegiatan seminar diakhiri dengan pemberian cinderamata dan foto bersama Rektor Unhan, narasumber dan Mahasiswa. (Arh)
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan