Bogor – Rektor Universitas Pertahanan Letnan Jenderal TNI Dr. Tri Legionosuko, S.IP., M.A.P., yang diwakili oleh Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan Mayor Jenderal TNI Murlim Mariadi, S.IP., M.M., M.TR (Han), membuka seminar Umum nasional dengan tema “Strategi Menghadapi Propaganda Dan Disinformasi Isu Papua Sebagai Upaya Mencegah Disintegrasi Bangsa”, bertempat di Gedung Auditorium Lt-2, Kampus Bela Negara Komplek IPSC-Sentul. Kamis (7/11).
Pada pembukaan seminar ini Dekan FSP Unhan menyampaikan seminar ini sebagai wadah akademik untuk melakukan brainstorming dan diskusi antara mahasiswa, narasumber, dan civitas akademika unhan untuk dapat lebih waspada dalam berbagai isu terkini yang terkait dengan strategi pertahanan Indonesia, selain itu melalui kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemahaman tentang strategi dalam menghadapi propaganda dan disinformasi isu papua melalui identifikasi faktor-faktor ancaman domestik maupun internasional di ruang digital yang berpotensi memecah belah kesatuan bangsa.
Sementara Rektor Unhan melalui keynote speechnya yang dibacakan oleh Dekan FSP Unhan menyampaikan Perkembangan media digital telah membuat perubahan kehidupan di masyarakat, baik interaksi antar warga negara maupun interaksi dengan negara lain, meski berdasarkan hukum internasional, papua merupakan bagian yang sah dari indonesia berdasarkan Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) No. 2504 tanggal 19 November 1969 yang berisikan status papua sebagai bagian dari NKRI, tetapi kehadiran media digital telah mempermudah Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam propaganda dan disinformasi terkait keadaan di papua.
tujuan dari propaganda opm ini untuk menciptakan disinformasi pada publik domestik maupun internasional, melingkupi empat isu-isu nontradisional, yaitu hak asasi manusia (ham), demokrasi, kerusakan lingkungan, dan isu ras dan latar belakang budaya, mengakhiri keynote speechnya rektor unhan berharap melalui seminar umum ini dapat menambah wawasan tentang ancaman yang dapat timbul dari propaganda dan disinformasi serta langkah yang perlu diambil oleh berbagai stakeholders untuk mempertahankan persatuan NKRI.
Seminar Fakultas Strategi Pertahanan ini menghadirkan narasumber Dosen Diplomasi Pertahanan FSP Unhan Dr. Drs. Sutrimo., M.M., M.Si, Tenaga Ahli Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Bidang Literasi Digital Donny Budhy Utoyo dan R.M.Wibawanto Nugroho Widodo, M.A., M.A., War College Dip., M.P.P., Ph.D. dan moderator Dosen FSP Unhan Dr. Agus H.S Reksoprodjo, S.T., D.I.C.
Pada seminar ini Dr. Drs. Sutrimo., M.M., M.Si, memaparkan tentang “Strategi Menghadapi Propaganda dan Dis-Informasi Isu Papua sebagai Upaya Mencegah Dis-Integrasi Bangsa”, menurunya media digital memiliki dampak yang cepat dalam penyebaran informasi dan sulit dikontrol, jika informasi yang dikirim bersifat negatif, maka berdampak merugikan/merusak citra baik Indonesia di dunia internasional, dan perlu jalin komunikasi yang baik dikalangan diplomatik negara sahabat maupun negara-negara di pasifik selatan, untuk memberikan informasi yang benar dan seimbang tentang progress pembangunan di papua.
Sementara menurut narasumber ke dua Donny Budhy Utoyo, Ketentuan pembatasan internet dapat dibatasi dengan tujuan melindungi keamanan nasional, selain itu tentunya peran UU ITE menjadi pedoman berkomentar internet, dan upaya merumuskan kebijakan internet melalui berbagai multi stakeholder untuk memfilter terhadap konten yang dapat mengancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Selain itu menurut R.M.Wibawanto Nugroho Widodo, M.A., M.A., War College Dip., M.P.P., menyikapi permasalahan isu papua, perlu adanya suatu badan yang memantau secara khusus terutama dibidang pembangunan wilayah papua.
Selain menerima pemaparan dari narasumber kegiatan seminar ini diwarnai dengan kegiatan diskusi dan tanyajawab dengan narasumber.
Seminar ini hadiri oleh selurh pejabat Eselon I, II, III, Dosen dan Civitas akademika Unhan, yang diakhiri dengan pemberian cinderamata oleh Dekan FSP Unhan serta kegiatan foto Bersama. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan