Bogor–Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan) menyelenggarakan seminar dengan tema “Strategi ASEAN dalam Menghadapi Ancaman Radikalisme di Kawasan Asia Tenggara”, bertempat di Gd. Auditorium Unhan, Kampus Bela Negara. Kamis (11/10).
Keynote speech dalam seminar ini Wakil Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan Laksda TNI Dr. Suhirwan, S.T., M.MT., yang menyebutkan trend teknologi berdampak membawa bentuk baru konsep ancaman diberbagai negara-negara di asia seperti terorisme dan radikalisme melalui dunia maya (Cyber space). Kehadiaran ISIS di Asia Tenggara menjadi gambaran cara kerja kelompok tersebut dengan menggunakan pendekatan Ideologi, ekonomi, teknologi dan perekrutan. Untuk menghadapi ancaman radikalisasi dikawasan Asia Tenggara perlu adanya kerjasama antar negara ASEAN dengan membentuk kontra terrorism atau kontra radikalisme, dengan kesesepakan formal dengan memasukan ancaman terrorism sebagai ancaman transnasional organisasi crime.
Seminar menghadirkan narasumber Kadispsiad Brigjen TNI Dr. Arief Budiarto, DESS., Ketua Dewan Penasehat PP GP Anshor-PBNU KH. As’ad Said Ali, dan Deputi III BIN yang diwakili Kasubdit Terorisme Wilayah Barat Kombes Pol H. Deden, S.H., dengan moderator Kolonel Caj. Dr. Drs. Surryanto Djoko Waluyo, M.H, M.M,
Seminar diawali dengan paparan dari Ketua Dewan Penasehat PP GP Anshor-PBNU KH. As’ad Said Ali dengan tema “Prospek dan tantangan Deradikalisasi di Indonesia”, dalam paparanya menjelaskan hal seperti penyebab timbulnya terorisme, esensi Ideologi ekstremisme dan terorisme serta tantangan deradikalisasi di Indonesia, lebih lanjut dalam penjelasannya dalam menangani deradikalisasi pemerintah menggunakan pendekatan Soft power yang dipadu dengan pendekatan Hard Power.
Pada sesi ke dua Deputi III BIN yang diwakili oleh Kasubdit Terorisme Wilayah Barat Kombes Pol H. Deden, S.H., dengan tema “Strategi Dan Kerjasama Intelijen Dalam Menghadapi Ancaman Radikalisme Di Asia Tenggara”, dalam paparanya menjelaskan tentang tren dan perkembangan terorisme global saat ini.
Pemapar ketiga Kadispsiad Brigjen TNI Dr. Arief Budiarto, DESS., dengan tema “Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Asia Tenggara dalam Tinjauan Psikologi”, dalam pemaparannya Kadispsiad menyampaikan tentang proses terjadinya radikalisasi, model, Pencegahan, Deteksi dan intervensi, rehabilitasi dan reintegrasi.
Mahasiswa peserta seminar sangat antuis hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan dan dijawab secara gamblang oleh narasumber. Berbagai pertanyaan dilontarkan mencakup upaya yang sudah dicapai, tindakan penangkalan bersama wilayah Asean, kontribusi Indonesia dalam penangkalan ancaman Terorism dan radicalism di Asean.
Kegiatan seminar diakhiri dengan pemberian cinderamata dan foto bersama Rektor Unhan, narasumber dan Mahasiswa. (Arh)
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan