Bogor – Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Mayor Jenderal TNI Dr. Priyanto S.I.P., M.Si (Han), secara resmi membuka kegiatan Seminar Umum Nasional hasil kegiatan penelitian Kuliah Kerja Dalam Negeri Fakultas Strategi Pertahanan (KKDN FSP) Unhan RI TA.2022, dengan tema “ Implementasi Sishankamrata dalam penyiapan Ibukota Negara Nusantara Guna Mewujudkan Pertahanan Negara ”, yang berlangsung secara daring online. Jum’at (11/3/2022).
Seminar Hasil KKDN FSP Unhan RI ini menghadirkan narasumber dan sekaligus penanggap yaitu Taprof Bidang Hankam dan Padnas Lemhannas RI Mayjen TNI (Purn) Dr. I Gusti Putu Buana, S.A.P., M.Sc., Kepala Pusat Jianmar, Seskoal, Laksma TNI Didong R.D.K., S.T., M.AP., M.Tr.(Han), Kasubdit Renlitbanghan, Ditjen Renhan, Kemhan RI, Kolonel Arh Endro Nurbantoro, Koordinator di Lab 45, Iis Gindarsah, S.IP, M.Si., M.Sc., seminar ini dipandu moderator Dr. Fauzia Gustarina Cempaka Timur, S.I.P., M.Si (Han).
Dalam sambutan pembukaan seminar ini Dekan FSP Unhan RI menyampaikan dinamika perkembangan globalisasi dewasa ini, berpotensi adanya ancaman terhadap eksistensi suatu bangsa dan negara semakin kompleks dan sulit diprediksi, potensi ancaman cenderung bersifat non militer yang dilakukan secara non linier, tidak langsung dan bersifat Proxy War. Jenis ancaman perang di era sekarang memiliki spektrum yang sangat luas dan secara masif melalui berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ancaman non militer berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, keselamatan umum dan legislasi.
Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi civitas akademika Unhan RI, untuk mampu turut andil dalam memberikan solusi dan kontribusi positif bagi keberlangsungan negara NKRI menuju masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, selain itu Dekan FSP Unhan RI juga menyampaikan bahwasanya sebagai lulusan Unhan RI, harus terus membangun dan melestarikan nilai-nilai kebangsaan dimanapun berada, dimana Nilai nilai tersebut telah diajarkan dan ditanamkan sejak pertama kali masuk dan menempuh pendidikan Unhan RI, serta menjadi kader intelektual Bela Negara yang mampu menjadi teladan dalam internalisasi nilai-nilai bela negara dan memberikan dharma bakti terbaik bagi Indonesia sesuai profesi dan pekerjaan masing-masing.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan oleh perwakilan dari masing-masing prodi yaitu Presentasi dari Prodi Strategi Perang Semesta dipaparkan oleh Kolonel Pasukan Agus Kartomo dengan tema “Pembangunan Kekuatan Pertahanan Militer di Ibukota Negara Nusantara”, dari Prodi Strategi Pertahanan Laut (SPL) oleh Mayor (L) Syaeful Bakhri dengan tema “Strategi Pertahanan Perairan Pedalaman Guna Menghadapi Ancaman Non-Militer Dalam Rangka Mendukung Pertahanan Negara”, Yang dilanjutkan Presentasi Prodi Peperangan Asimetris (PA) oleh Dudi Gurnadi Kartasasmita dengan tema “Potensi Ancaman Asimetris Bidang Sosial dan Budaya Kota Samarinda sebagai Daerah Penyangga Ibukota Negara Nusantara”, dan Presentasi Prodi Diplomasi Pertahanan (DP) oleh Wing Commander Hassan Raza Hashmi dengan tema “Indonesia – Malaysia Border Diplomacy and the Possible Impacts on the Strategic Defense of Indonesia New Capital”.
Dari hasil pemaparan hasil penelitian KKDN masing-masing prodi Fakultas Strategi Pertahanan Unhan RI, ditanggapi oleh para narasumber, dimana sebagai penanggap pemaparannya prodi SPS, Kasubdit Renlitbanghan, Ditjen Renhan, Kemhan RI, Kolonel Arh Endro Nurbantoro, menjelaskan tentang mengacu pada hasil Penelitian prodi SPS, perlu adanya konsep pertahanan berlapis yang sesuai dengan rencana pertahanan IKN dan pembangunan wilayah pertahanan di darat yang bertumpu pada pertahanan pulau-pulau besar secara mandiri sesuai dengan kompartemen strategi pertahanan pada pulau-pulau besar.
Sementara Kepala Pusat Jianmar, Seskoal, Laksma TNI Didong R.D.K., S.T., M.AP., M.Tr.(Han), dalam menanggapi pemaparannya dari prodi Strategi Pertahanan Laut (SPL), tentang mengapa IKN dipertahankan hal ini karena IKN merupakan COG, selain itu kebijakan pembangunan IKN ini merupakan meneruskan kebijakan pendahulu sebelumnya, dalam merumuskan strategi pertahanan tidak hanya untuk IKN tapi secara keseluruhan wilayah.
Sementara Taprof Bidang Hankam dan Padnas Lemhannas RI Mayjen TNI (Purn) Dr. I Gusti Putu Buana, S.A.P., M.Sc., menanggapi pemaparannya dari Prodi Peperangan Asimetris (PA) dengan tema “Potensi Ancaman Asimetris Bidang Sosial dan Budaya Kota Samarinda sebagai Daerah Penyangga Ibukota Negara Nusantara”, penjelasan beliau diawali tentang definisi Ancaman adalah setiap upaya, pekerjaan, kegiatan, dan tindakan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai dan atau dibuktikan dapat membahayakan keselamatan bangsa, keamanan, kedaulatan, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan kepentingan nasional diberbagai aspek, baik baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan. (UURI no 17 tahun 2011) selain itu juga dijelaskan tentang hakekat Ancaman yang meliputi ancaman Militer, ancaman non militer dan ancaman hibrida serta ancaman asimetris.
Koordinator di Lab 45, Iis Gindarsah, S.IP, M.Si., M.Sc., Menanggapi pemaparan dari Wing Commander Hassan Raza Hashmi dengan tema “Indonesia – Malaysia Border Diplomacy and the Possible Impacts on the Strategic Defense of Indonesia New Capital”, perlu ditinjau Prespektif potensi Ancaman yang berada di wilayah perbatasan yang berdekatan dengan IKN.
Selain kegiatan paparan dan tanggapan dari narasumber kegiatan seminar ini juga dilaksanakan diskusi dan tanya jawab tentang aspek pertahanan untuk IKN.
Seminar Nasional hasil penelitian KKDN FSP Unhan RI ini diakhiri dengan pembacaan kesimpulan oleh moderator dan pemberian sertifikat oleh Dekan FSP Unhan RI kepada seluruh penanggap dan Pemapar yang dilanjutkan dengan foto bersama.
Mengetahui: Kabag Humas Unhan RI.