Bogor – Fakultas Teknik Militer Unhan RI selenggarakan “Kuliah Pakar Pertama Fakultas Teknik Militer Unhan RI Tahun Ajaran 2022/ 2023”, dan dibuka langsung oleh Dekan FTM Unhan RI, Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng., bertempat di Ruang Teater, Gedung Auditorium Lantai 2, Kampus Bela Negara Unhan RI, Sentul. Rabu (03/08/2022).
Kuliah Pakar Pertama FTM Unhan RI, menghadirkan narasumber Kepala Research Center For Advance Vihicle Universitas Indonesia (UI), Dr. Ing. Mohammad Aditya, S.T., M.Sc., dan Kepala Research Center For Biomedical Engineering Universitas Indonesia (UI), Dr.Yudan Whulanza, M.Sc. dengan moderator Dosen FTM Unhan RI Dr. Eng. Rando Tungga Dewa, S.T., M.Eng.
Dekan FTM Unhan RI pada sambutan pembukaan Kuliah Pakar FTM Unhan RI menyampaikan, tentang tiga tren utama pengembangan teknologi kendaraan di masa depan, yaitu terelektrifikasi, terkoneksi, dan terotomasi. Hal ini juga berpengaruh terhadap potensi pengembangan kendaraan tempur taktis.
Sementara untuk bidang teknologi bioengineering yang merupakan ilmu lintas-disiplin yang berupaya menerapkan prinsip-prinsip engineering pada pengkajian proses-proses biologi sebagai penyelesaian masalah. Dunia kedepan di kendalikan pemegang teknologi berbasis algoritma konsolidasi dan bioengineering. Sebagai tatanan dunia baru.
Kegiatan Kuliah Pakar diawali dengan penyampaian materi oleh, Kepala Research Center For Advance Vihicle Universitas Indonesia (UI) dengan tema “Kemandirian Teknologi Kendaraan Untuk Menyongsong Indonesia Maju 2045”. Melalui pemaparannya diawali penjelasan tentang Filosofi Desain Kendaraan diawali dengan peran kendaraan ditinjau dari aspek keamanan atau “Safety”, aspek struktur (Structure), aspek Type, dan aspek kecepatan (Speed), dari gabungan aspek ini diperoleh konsep Keseimbangan (Balance).
Dalam Pemaparannya narasumber menjelaskan, untuk saat pihaknya sedang mengerjakan projects Autonomous bus yang dibiayai oleh LPDP, Perakitan bus listrik tersebut berasal dari dana pengembangan sebesar Rp12,65 miliar untuk pengembangan platform dan Rp.5 miliar untuk pengembangan sistem penggerak (motor listrik) dan direncanakan akan digunakan pada kegiatan G20.
Sementara sesi kedua kuliah Pakar FTM Unhan RI, menghadirkan narasumber, Kepala Research Center For Biomedical Engineering Universitas Indonesia (UI) dengan tema “Menuju Era Generasi Emas Inovator Indonesia 2045 Bidang Bioengineering”. Dalam pemaparannya diuraikan tentang Membangung Ketahanan Indonesia dalam bidang Teknologi Bioengineering “See Beyond!CY-BI-ON: Cybernetics-Biology-Ontology”.
Perkembangan bioengineering khususnya biomedis, diawali saat terjadinya perang dunia I dan II, dimana terdapat korban luka yang harus diamputasi, sehingga era tersebut sebagai tonggak berkembang biomedis. Untuk saat ini dan kedepan telah memasuki era singularity, yaitu era di mana manusia dan teknologi terintegrasi untuk menciptakan transformasi peradaban. Bentuk teknologi di awal abad ke-21 merupakan bentuk revolusi di bidang genetika, nanoteknologi, dan robotik menuju teknologi yang berkaitan dengan superintelligent machine. Melalui kuliah pakar ini Kepala Research Center For Biomedical Engineering Universitas Indonesia (UI), berpesan kepada kadet Unhan RI, Seorang Engineer Teknik Militer harus memiliki kemampuan berpikir diluar cakrawala, dan enginer harus mempunyai kemampuan suprecruise.
Kuliah Pakar FTM Unhan RI dihadiri oleh seluruh Sesprodi, Dosen, Staf serta seluruh Kadet Mahasiswa FTM Unhan RI. Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian plakat dan sertifikat oleh Dekan FTM Unhan RI kepada narasumber, dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
(Humas Unhan RI)