Bogor- Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Universitas Pertahanan (Unhan) Pusat Studi Industri Pertahanan Melaksanakan Focus Group Discussion melalui video conference (vidcon) dengan tema “Strategi Kebijakan Industri Pertahanan Dalam Rangka Implementasi MEF Tahap Akhir Dan Menuju Indonesia Emas 2045”. Bertempat di Kampus Unhan Kawasan IPSC Sentul – Bogor. Rabu, (26/8).
FGD Prodi Industri Pertahanan Unhan menghadirkan dua narasumber diantaranya Laksma TNI Sri Yanto, S.T (Dirtekinhan Ditjen Pothan Kemhan) dan Marsma TNI Dr. Ir. Gita Amperiawan, S.T., M. Sc (Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. Dirgantara Indonesia).
Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan Dr. Romie Oktaviannus Bura, BEng (Hons.), MRAeS, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan Industri pertahanan merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kekuatan pertahanan suatu negara, terlebih dalam era modern sekarang ini. Negara yang memiliki industri pertahanan yang maju akan mempunyai kemampuan lebih dalam kekuatan pertahanannya. Kekuatan pertahanan suatu negara akan lebih mumpuni bila ditunjang dengan kemampuan negara tersebut memproduksi berbagai macam sarana dan prasarana pendukung pertahanan melalui industri pertahanan yang dimilikinya.
Pemapar pertama. Menjelaskan Fokus prioritas pembangunan bidang Pertahanan 2020 – 2045 Kemampuan Pertahanan diantaranya 1) Pengadaan dan Harwat Alutsista (termasuk kemampuan pertahanan siber dan Life Cycle Cost) (MEF 100% dan 60% Alutsista Siap), Operasi Militer Selain Perang (Penanggulangan Bencana dan Peace Keeping Operation), Kesejahteraan Prajurit (30-50% Perumahan Prajurit terpenuhi). 2) Kemandirian Industri Pertahanan meliputi Kesiapan Teknologi Pertahanan (TRL 7-9 untuk Radar Intercept, Rudal, Roket dan UAV, TRL 7-9 untuk Propelan) dan Kontribusi Industri Pertahanan bagi Pemenuhan Alutsista
(Kontribusi di atas 50%). 3) Dukungan Bela Negara
Pemapar kedua Peran BUMN Industri Pertahanan dalam pencapaian RPJMN 2020-2024 adalah terwujudnya Indonesia yang berdaulat, memperkuat ketahanan ekonomi, mengembangkan wilayah, Peningkatan Kualitas SDM, membangun infrastruktur pendukung ekonomi dan memperkuat stabilitas Polhukam. Upaya menjawab tantangan optimalisasi dan mencapai kemandirian pemenuhan Alpalhankam serta mendukung pertumbuhan Ekonomi, dengan cara : Sinkronisasi kebutuhan dengan ketersediaan AQlpalhankam oleh Industri Pertahanan, Harmonisasi produksi dan transaksi antar tier dalam Industri Pertahanan, Pengembangan kompetensi dan Subtitusi impor.
FGD dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab antara peserta dengan para narasumber, acara FGD FTP Unhan berjalan dengan aman dan lancar.