Bogor – Pusat Studi Penginderaan Fakultas Teknologi Pertahanan (FTP) Unhan, selenggarakan FGD (Focus Group Discussion) dengan tema “Pengembangan Konseptual Teknologi Geoint (Geospatial Intelligence) di Indonesia Untuk Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta), pada Masa Pandemi Covid 19”, FGD ini dilaksanakan melalui webinar secara online. Selasa (15/9/2020).
FGD ini menghadirkan narasumber sebagai pembicara seperti Dosen Prodi Teknologi Penginderaan Brigjen TNI (Purn) Makmur Supriyanto, S/Pd., M.Pd., Staf Khusus Kepala Staf TNI AL Dr. Ir. Trismadi, M.Si, dan Kepala Pusat Penelitian Promosi dan Kerjasma Badan Informasi Geospasial (BIG) Dr. Suprajaka, MT, dengan moderator FGD Sesprodi Teknologi Penginderaan Kolonel Sus Dr. Ir. Rudy A.G. Gultom, M.Sc., CiQaR.
Dalam sambutannya Dekan FTP Unhan Romie Oktavianus Bura, B.Eng (Hons), MRAes, Ph.D, menyampaikan Teknologi merupakan salah satu aspek utama yang menentukan kekuatan pertahanan suatu negara, dengan adanya perkembangan teknologi penginderaan di Era Industri 4.0 memungkinkan terciptanya sistem wahana, sensor yang dapat beroperasi secara otomatis selama 24 jam, dan dapat dikontrol dari jarak jauh, sehingga dapat memberikan informasi secara real time, konsep pengembangan teknologi Geoint (Geospatial intelligence) tentunya dapat dimanfaatkan dalam pertahanan militer maupun nirmiliter, dengan mengintegrasikan data citra, informasi Inteligen dan sistem pengendalian satelit yang dipadukan dengan system informasi geografis (SIG) dan Big data dengan output geodatabase yang terintegrasi, melalui FGD ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan dan inovasi penelitaian dibidang Geoint.
FGD ini diawali dengan pemaparan oleh Dosen Prodi Teknologi Penginderaan dengan tema “Pengenalan terhadap Geospatial intelligence”, melalui pemaparannanya dijelaskan Informasi geospasial atau geografi itu sendiri sangat penting sebagai bahan pertimbangan pada proses pengambilan kebijakan, penentuan strategi militer dan perencanaan operasi militer untuk tujuan memenangkan perang dalam rangka mencapai kepentingan nasional suatu negara.
Informasi geografi merupakan faktor penting dalam proses pengambilan kebijakan atau keputusan terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan perang dan operasi militer serta sebagai salah satu bahan dalam menentukan strategi militer, bebagai kesiapan perang, baik itu menyangkut kesiapan SDM yang professional, sistem dan metoda, pengetahuan (knowledge) dan ilmu pengetahuan (science), sarana dan alutsista perlu mempertimbangkan kondisi dan faktor geografi.
Dampak peperangan dalam lingkup teritori nasional maupun di luar teritori nasional akan merugikan rakyat, bangsa dan negara, selain itu dengan melalui perlu penyiapan SDM yang professional, sistem dan metoda, pengetahuan (knowledge) dan ilmu pengetahuan (science), sarana dan alutsista di masa damai dalam rangka mengembangkan deterrence strategy supaya tidak terjadi perang, atau lebih dikenal “adagium sivis vacuum parabellum” dalam artian “Jika menghendaki perdamaian bersiaplah untuk perang”,lebihlanjut dalam pemaparannya dijelaskan juga pengadaan alutsista tidak terpaku pada deterministik geografi, melainkan mencari geografi yang sesuai dengan memfokuskan kepada lokus tertentu yang menjadi potensi ancaman Negara di masa mendatang.
Pada sesi pemaparan ke dua oleh Laksana pertama TNI Dr. Ir. Trismadi, M.Si. dengaan tema pembahasan “Geoint Matra Laut untuk Peperangan Laut”, melalui pemaparannya dijelaskan intelijen geospasial memegang peranan penting dibidang pertahanan negara dan keamanan nasional, Tidak semua informasi ruang kebumian dapat dijadikan konsumsi publik, apalagi hal itu terkait kedaulatan negara, kehadiran intelejen geospasial tentunya berperan melindungi informasi penting negara.
Dalam konteks pertahanan laut, Angkatan Laut modern merupakan jaminan kepastian bagi perdamaian, dengan memiliki kesiapan tempur yang prima, konsep perang laut terkini dipengaruhi oleh tingkat penguasaan terhadap parameter kelautan diarea pertempuran secara akurat hal ini perlu didukung dengan peta laut yang teliti sehingga taktik dan keputusan dapat diperoleh guna menciptakan keunggulan (Battlespace Dominace), peran Informasi Geospasial Kelautan (Marine Geospatial) merupakan data medan utama bagi kepentingan pertahanan dan keamanan maritime, selain itu data geospasial kelautan merupakan bahan baku utama dalam membangun intelijen geospasial matra laut yang sangat vital dalam setiap implementasi kebijakan bidang pertahanan laut.
Padas sesi ke tiga FGD pemaparan dilaksanakan oleh Kepala Pusat Penelitian Promosi dan Kerjasma Badan Informasi Geospasial (BIG), diawali dengan penjelasan agenda pembangunan nasional dan Ancaman, dalam Agenda Pembangunan RPJM 2020-2024 yang terdiri dari tujuh poin ini salahsatunya merupakan peran BIG yaitu membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, sementara peran BIG dalam menghadapi Ancaman Keutuhan Negera yang bersifat Militer, Non Militer maupun Hibrid disajikan dalam membangun dan menyelenggarakan dalam bentuk informasi dan teknologi geospasial.
Ruang lingkup Badan Informasi Geospasial dalam membangun konsep Geospatial intelligence terdiri dari tiga aspek, pertama analisis spasial yang bersifat keruangan meliputi Aspek ruang dan special yang terdiri dari faktor lokasi, faktor alam dan kondisis sosial budaya, dan aspek Distribusi atau persebaran, interelasi dan interaksi.
Kedua analisis Regional atau kompleks wilayah meliputi analisisi aspek-aspek keruangan dan lingkungnan secara komprehensif, perencanaan dan pengembangan wilayah dan pengurangan risiko dan manajemen bencana, dan Ketiga analisisi ekologi atau lingkungan,yang meliputi fenomena geosfer dan interaksi komponen fisik (Alamiah) dan non-fisik (Sosial).
Kegiatan FGD ini juga disertai dengan sesi tanya jawab peserta dengan narasumber mencakup aspek pengembangan Geospasial intelligence untuk Tata Ruang Wilayah Pertahanan (RUTR Wilhan), aspek pertimbangan atau penggunaan keamanan Teknologi Geoint yang terintegrasi dengan Big Data serta pengembangan kelembagaan Geoint kedepan. Pada kegiatan FGD Pusat studi Penginderaan ini diikuti oleh dosen dan civitas akademika Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan. (Anh)
Mengetahui : Kabag Humas Unhan