Bogor – Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Seminar Hasil Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) dengan tema “The Rising Spirit to Build a Connectivity Between Indonesia and Other Countries in Order to Support National Security”, dibuka oleh Keynote Speaker Dekan FKN Unhan RI Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han)., melalui daring zoom meeting. Selasa, (12/7/2022).
Seminar Hasil KKLN FKN Unhan RI menghadirkan reviewer diantaranya First Admiral Anak Agung Oka Wirayudha, ST. M.Sc, CRMP Defense Attached Of The Republic Of Indonesia In Canberra, Australia., Assistant Professor, Graduate School Of International Cooperation Studies, Kobe University Mizan Bustanul Fuady Bisri, B.Sc ., M.Sc ., MA ., PhD., Mikaela Legarde AB ISIP, JD, MPACS, PhD (cand.) Lawyer, Peacebuilder, PHD Candidate. Bertindak selaku moderator Deffi Ayu Puspito Sari, S.TP., M.Agr. Sc., Ph.D ., IPM Head Of Research and Development, Bakrie University.
Ada tiga Pemapar Seminar Hasil KKLN FKN Unhan RI yaitu mahasiswa FKN Unhan RI, Penta Sukmawati dari Prodi Manajemen Bencana (MB) dengan topik “Disaster Risk Reduction for Buildinng Disaster Resilient and Suistainable Societies During and Post Covid-19 Pandemic”, Elieser Ginting dari Prodi Damai dan Resolusi Konflik (DRK) dengan topik “Optimization of Conflict Resolution In The Philippines to Support Peace and Stability In ASEAN”, Salsabila Cherish dari Prodi Keamanan Maritim dengan topik “Piracy and Armed Robbery, Againts Ships In Shoutheast Asia”.
Dekan FKN Unhan RI menyampaikan bahwa, KKLN FKN Unhan RI dilaksanakan di Filipina, Jepang dan Australia sebagai lokasi penelitian. Lebih lanjut, KKLN bertujuan untuk melakukan studi pengurangan risiko bencana untuk membangun masyarakat tangguh dan menanggulangi bencana pasca pandemi Covid-19, optimisasi resolusi konflik di Filipina, dan mendukung perdamaian perampokan bersenjata terhadap kapal di Asia Tenggara. Diharapkan dengan melaksanakan KKLN ini, bermanfaat bagi pengembangan ilmu pertahanan, terutama pada kajian penanggulangan bencana, perdamaian dan resolusi konflik, serta keamanan maritim.