Bogor – Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar Seminar Umum dengan tema “ Optimalisasi Kantor Wilayah Kementerian Pertahanan dalam Meningkatkan Kemampuan Pertahanan Daerah: ditinjau dari Perspektif Manajemen Pertahanan ”. dilaksanakan di Gd. Auditorium Unhan Kampus Bela Negara, Kawasan IPSC Sentul – Bogor. Rabu, (7/3).
Seminar Umum FMP Unhan di buka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhan Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan, M.Eng dan Selaku keynote speaker Dekan FMP Unhan Laksda TNI Dr. A. Octavian, S.T., M.Sc., DESD.
Seminar Umum kali ini menghadirkan 4 (empat) narasumber Dirjakstra Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Kup Yanto Setiyono, M.A, Dosen Universitas Indonesia (UI) Edi Prasetyono, Ph.D, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agung Supriyono S.H, Dosen Unhan Dr. Drs. Timbul Siahaan, M.M., bertindak sebagai moderator Dr. Herlina J.R. Saragih, M.Si.
Sambutan Rektor Unhan yang dibacakan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhan menyebutkan dinamika perkembangan geopolitik dan geostrategi serta perkembangan teknologi yang dinamis, berdampak pada tantangan dan ancaman yang semakin kompleks terhadap pertahanan negara. Berbagai ancaman tersebut adalah ancaman militer, ancaman nonmiliter serta ancaman hybrida. yang terformat dalam bentuk ancaman nyata maupun ancaman yang tidak nyata.
Perang masa depan tidak lagi hanya bergantung secara parsial pada kekuatan pertahanan konvensional. Kekuatan pertahanan harus menjalankan misi secara terintegrasi agar bisa saling berkomunikasi, melakukan pertukaran data dan informasi, mampu memanfaatkan keunggulan daerah untuk mendukung kekuatan pertahanan Negara.
Integrasi kekuatan pertahanan daerah dalam rangka membangun sistem pertahanan negara, dengan memanfaatkan keunggulan daerah masing-masing yang terkoordinasi, terstuktur dan berkelanjutan, merupakan kunci dalam menjalankan konsep manajemen pertahanan negara yang kuat dan holistik.
Kehadiran kantor wilayah kementerian pertahanan berpotensi untuk membantu pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya nasional yang berada pada seluruh daerah. untuk meningkatkan potensi pertahanan daerah yang bertujuan untuk menciptakan pertahanan nasional yang kuat, terintegrasi dan berdaya tangkal kuat. integrasi pengelolaan sumber daya nasional yang ada pada seluruh daerah akan menjadi kekuatan pertahanan di masa sekarang, dan di masa yang akan datang.
Dekan FMP Unhan selaku keynote speaker menekankan point penting mengenai kantor wilayah pertahanan yaitu peran kantor wilayah dalam meningkatkan kemampuan pertahanan daerah, upaya kantor wilayah kementerian pertahanan dalam menciptakan sinergitas satuan-satuan TNI dengan pemerintah daerah dan instansi terkait, fungsi kantor wilayah pertahanan daerah mendukung operasionalisasi satuan pertahanan (TNI) dan keamanan (Polri), serta bagaimana optimalisasi sumber daya nasional sebagai potensi pertahanan daerah.
Dirjakstra Ditjen Strahan Kemhan menjelaskan bahwa perwakilan kantor pertahanan di Daerah memperkuat Tugas dan Fungsi Kemhan. Disimpulkan bahwa pertahanan negara merupakan Fungsi Pemerintah Pusat yang tidak diotonomikan, penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Kemhan oleh Kodam tidak relevan lagi Pasca Reformasi, PKP di daerah merupakan amanat undang – undang (UU 39 / 2018 tentang KEM NEG dan Perpres 58 / 2015 tentang Kemhan), serta pembentukan PKP merupakan keniscayaan didasarkan pada kepentingan nasional; kebutuhan organisasi; Aspek Hukum; Otoritas pelaksanaan fungsi, efektifitas dan efisiensi organisasi dalam penyelenggaraan pertahanan Negara.
Sementara itu Edy Prasetyono, S.Sos., MIS., Ph. D menyebutkan, upaya kantor wilayah Kementerian Pertahanan dalam menciptakan sinegritas satuan – satuan TNI dengan Pemerintah Daerah dan Instansi Terkait. Perkembangan zaman dan perubahan lingkungan strategis menjadi alasan logis bahwa pengetahuan dan strategis dalam menyusun manajemen pertahanan dan pelaksanaan strategi pertahanan Indonesia harus disesuaikan. Perkembangan lingkungan strategis yang cepat dan menuntut perubahan dalam melaksanakan pertahanan Indonesia yang berdaya tangkal kuat. Pertahanan yang kuat harus disesuaikan dengan lingkungan strategis regional dan internasional. Sebagai negara kepulauan tentu Indonesia harus menerapkan pertahanan yang kuat di berbagai pulau, terutama yang rawan sebagai lalu lintas perdagangan Internasional.
Optimalisasi sumber daya nasional sebagai potensi pertahanan daerah, menjadikan Perwakilan Kemhan di daerah sebagai instansi vertical guna optimalisasi tupoksi Perwakilan Kemhan dalam mendukungan pertahanan negara di daerah, serta meningkatkan dukungan dan fasilitasi dalam peningkatan Bela Negara dan rasa cinta tanah air bagi generasi muda dan masyarakat umum. Hal tersebut disebutkan oleh Agung Supriyono S.H
Sementara itu, Dr. Drs. Timbul Siahaan, M.M. memberikan penjelasan terkait fungsi kantor wilayah di daerah dalam mendukung operasionalisasi satuan pertahanan (TNI) dan keamanan (Polri).
Disimpulkan bahwa pembentukan kanwilhan merupakan suatu keniscayaan demi pelaksanaan tugas dan fungsi kemhan sebagai instansi vertikal di bidang pertahanan, pembentukan kanwilhan penting untuk mengawal jalan nya pembangunan, pembentukan kanwilhan sangat diperlukan untuk dapat mengelola dan membina potensi dan kemampuan pertahanan yang terbesar di semua daerah di indonesia.
Sebelum acara seminar di tutup dibuka sesi tanya jawab antara mahasiswa kepada para narasumber, dilanjtukan dengan penyerahan sertifikat, plakat dan cinderamata oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhan kepada para narasumber.
Seminar umum FMP Unhan juga dihadiri pejabat Eselon I, II, III Unhan, para Dosen, Sesprodi di lingkungan Unhan serta mahasiswa Unhan. (Clr)
Authentifikasi: Kabag Humas Unhan.