Jakarta – Program Studi (Prodi) Keamanan Maritim (KM) Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI selenggarakan Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan Tema “Masa Depan Poros Maritim Dunia Tahun 2024 dalam Mendukung Keamanan Maritim” melalui daring zoom meeting. Rabu (28/07)
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI Marsekal Muda TNI Dr. Syamsunasir, S.Sos., MM., C.Fr.A., dalam sambutannya disampaikan bahwa poros maritim dunia merupakan visi presiden Joko Widodo yang mempertimbangkan signifikansi geostrategis dan geoekonomi indonesia. ini merupakan langkah penting dalam upaya melakukan sinergitas strategi untuk meningkatkan ekonomi dan di sisi yang lain juga secara langsung memperkuat pertahanan dan keamanan laut Indonesia. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini harapannya dapat menganalisis dinamika perkembangan yang terjadi serta mampu memenuhi kebutuhan para stakeholder terkait.
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Prodi Keamanan Maritim FKN Unhan RI menghadirkan lima orang narasumber yaitu Laksda TNI (Purn) Darwanto, S.H., M.AP yang merupakan Komisaris Independen PT Pelindo II, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, S.IP., MM yang merupakan Guru Besar Ilmu Pertahanan Maritim Unhan RI dan Komisaris Utama PT Pelindo III, Carmelia Hartoto sebagai Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA), Drs. Basilio Dias Araujo, M.A., selaku Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi (Kemenkomarves) serta pandangan umum dari Dr. Ir. Hoetomo Lembito, M.BA., CSLP., CMILT selaku Dosen Sekolah Pasca Sarjana Agro Maritim Logistik IPB atau Dewan Pakar Logistik Indonesia.
Dalam paparannya narasumber pertama menyatakan bahwa perlunya komitmen dari seluruh komponen pemangku kepentingan jika ingin mencapai visi Poros Maritim Dunia tersebut. Selain itu, selaku bagian komisaris PT Pelindo II juga akan mendukung program tol laut sebagai upaya peningkatan infrastruktur maritim. Narasumber kedua menyinggung diawal pembicaraan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan terkait dengan kondisi pandemik saat ini, Indonesia juga telah memiliki Indonesia Ocean Policy yang merupakan legalitas pemerintah dan narasumber berpesan kepada audiensi untuk selalu optimistis kepada pemerintah yang telah melakukan terbaik utamanya dalam Poros Maritim Dunia.
Pemateri ketiga dibawakan oleh Carmelia Hartoto dengan isu mengenai Kesiapan Pelayaran Nasional Mendukung Poros Maritim Dunia. Pemateri merupakan Ketua Umum INSA dengan pemaparan terlebih dahulu Asas Cabotage sebagai upaya untuk mendukung ekosistem pelayaran nasional. Gambaran pelayaranan nasional saat ini sudah mencapai over supply dengan ekosistem pelayaran yang semakin kompetitif. Pemateri memberikan saran dengan dibentuknya Sea and Coast Guard sebagai satu-satunya untuk mencapai keselamatan pelayaran dengan menguban Multi Agency Single Task menjadi Single Agency Multi Task.
Materi keempat dipaparkan oleh Drs. Basilio Dias Araujo, M.A dengan diawali materi mengenai isu keamanan maritim. Pemateri menunjukkan kesalahan persepsi yang membahas keamanan maritim berkaitan dengan angkatan perang saja, tetapi turut menyertakan isu dunia pelayaran. Indonesia dianggap oleh pemateri sebagai negara yang harus menjadi contoh berkaitan dengan keamanan maritim sesuai dengan konstelasi negara yang berbentuk kepulauan. Keamanan maritim begitu penting dalam mengatasi ancaman seperti pada kegiatan pelayaran, ancaman terhadap lingkungan laut sebagai sumber pangan masa depan, dan marine debrish yang menganggu kehidupan ikan dan sumber garam bagi Indonesia.
Pemapar terakhir disampaikan oleh DR. IR. Hoetomo Lembito, MBA., CSLP., CMILT mengenai Roadmap serta perang Agro Logistik di Indonesia. Pemateri menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatian terhadap ekosistem logistik nasional dengan menekan biaya logistik. Pemerintah saat ini berupaya memperbaiki supply chain nasional. Kehadiran program pemerintah tol laut telah memberikan dampak terhadap penekanan biaya logistik tetapi belum mencapai penurunan yang maksimal. Potensi ekonomi maritim yang begitu besar harus mampu dipergunakan sebaik mungkin
Focus Group Discussion (FGD) berjalan dengan tertib dan lancar serta meriah dengan adanya sesi diskusi bersama para peserta FGD. Turut bergabung dalam kegiatan yaitu Pejabat Warek II dan Warek III Unhan RI, Jajaran dari Direksi PT Pelindo III dan INSA, Sesprodi FKN Unhan RI beserta Staf FKN Unhan RI, Dosen FKN Unhan RI, Seluruh Mahasiswa FKN Unhan RI, Alumni FKN Unhan RI dan para undangan baik dari internal maupun eksternal.
Autentikasi : Kabag Humas Unhan RI